ANAKKU TIDAK SEPERTI ANAKKU
enggigit bibir menahan air mata yang hendak pecah, sungguh sakit hati ini
lum pernah sekalipun keduanya berkata kasar atau meninggikan nada bicaranya satu sama lain, apalagi kepadaku. Tapi, seja
pulang ke Bukittinggi, lalu
lai melunak, cepat
anya karena dia sedang hamil, tapi juga karena aku dan Elsa sangat mengkhawatirkan kondisi Ibu," sambung Rudi lagi, aku m
nantu pertama, Bu... Dia sedang hamil cucu pertama Ibu. Aku mohon... Jangan suruh Elsa me
Masak untuk kebutuhannya sendi
mu maksud, Rudi?" tanyaku de
ses lahiran nanti juga pekerjaan berat? Masak untuk dirinya sendiri di saat Ibu sed
ntuk mendengarkan jawabannya, tapi sepertinya anak itu tidak akan menjawab pertanyaanku. Entah karena dia s
ku, justru dengan adanya istrimu lah kes
u bicara s
pi aku sudah siapkan hati untuk mene
istrimu kembali ke sana, cepat lakukan!!
jelas-jelas tidak akan membelaku. Rudi sudah melupakan cinta dan kasih sayang yang sudah aku berikan sel
at, aku sudah tahu siapa yang akan datang di hari dan di waktu ini. Aku berpura-pura fokus pada acara televi
hh!" gerutu Elsa sambil berjalan melewati aku dengan langkah kasar, aku tah
!! Ap
eriakan Elsa memanggil Emak dan Apak nya. Apa yang mereka lakukan di s
Ndi... Rahma... Ajak ana
enyebut nama Andi dan Rahma, adik dan iparnya yang lebih dulu menikah dan melangkahinya. Mereka punya dua anak
san... Ap
g tambun. Dia yang dulu berpenampilan sangat sederhana di pesta pernikahan anaknya, sekarang malah t
ang datang bersamanya. Pak Balong, suaminya, Andi dan Rahma beserta dua anaknya, Tio, adik bungsu Elsa dan dua orang Bibinya, Tari dan Pita. Astaga naga... Apa-apaan ini? Mereka seperti bala tent
Elsa sejak semuanya datang. Aku yang tidak memasak banyak karena tidak diberitahu tentang kedatangan mereka, terpaksa harus merogoh uang simpanan
anak seperti nya sudah kecapekan, ketiganya sudah tertid
kan istirahat di kamar tamu. Andi, Rahma
untuk keluarga istrinya di rumah ini tanpa meminta izinku terlebih da
ita bisa tidur bersama
mengatur semuanya. Lama-lama rumah ini sudah bukan seperti rumahku lagi, anak itu sudah kelewatan.
lan. Beliau tidak mengucapkan terima kasih kepad
uh percaya diri dan tanpa segan. Aku jadi merasa aneh berada di rumah ini, apakah benar ini rumah milikku?
abar,
ung keresahan di hati. Entah kenapa Reza malah menghubungiku,
h seperti kapal pecah ditinggalkan kepadaku. Semua kamar yang mereka gunakan untuk beristirahat semalam ditinggal pergi tanpa dibereskan, dapur dengan tumpukan piring kotor juga menunggu untuk disentuh, belum lagi ruang tamu dan ruang nonton yang keadaannya sangat kacau. Se
yang aku simpan. Reza akhirnya hanya mendengarkan ceritaku saja, tanpa menyela pembicaraan sedikitpun. Sesekali aku mendengar h
lihat jauh lebih dewasa dibandingkan Rudi, padahal beda usia keduanya cukup jauh, sepuluh tahun. Pembawaannya yang biasanya
. Tentunya sampai kak
hut Reza dari seberang. Membayangkan hal itu tan
unya Pak Haji untuk dua atau tiga bulan ke depan
Reza. Kuusap air mata yang membas
g akan membayarkan uang kontrakan nya, na
a sudah benar-benar berubah sekarang, Ibu sendiri sampai lupa apakah benar dia anak Ibu atau bukan?" ucapku
" ucapnya sambil perl
luarganya saja, tapi juga istri yang juga bisa mencintai dan menyayangi Ibu. Tidak perlu sarjana, tidak perlu bekerja, janda seka
engan sifat baik, sopan dan penyayang, kamu tidak perlu mengubah apapun. Bahkan kamu a
rga istrinya itu untuk tinggal di kontrakan?" tanyaku lagi, kembali fokus pada inti p
panggil
masih mendengarka
, Re?" tan
gurusi diri sendiri di rumah. Aku yakin sekali, Bang Rudi dan Kak Elsa
ik rumah dan aku juga yang harus menying