ANAKKU TIDAK SEPERTI ANAKKU
pa-apa
k keluarga besar Elsa. Aku menatapnya tak gentar, tidak perlu melotot cukup menatapnya lama dan dalam saja. Rudi ke
sa melahirkan, sementara kehamilannya baru memasuki bulan k
rencana mengontrakkan rumah untuk kel
Saya paling tidak suka kamar pribadi saya dan anak-anak dima
Begini saja
n pada ucapanku. Seketika aku merasa tak enak hati, tapi kalau dia
di... Biarlah saya dan keluarga kembali saja ke kampung
sudah pasti tak terima d
bisa gitu dong
enuntut suaminya untuk melawan keinginanku. Rudi menoleh
mengontrak, besan dan keluarga silahkan
k bicara, sebelum Rudi berbuat do
ang namanya memuliakan tamu. Tam
u kembali menatap Rudi dengan tatapan iba, ingin
g angkat kaki... Duh.. Bu Risma ini, terlalu lembek sam
k untuk memiliki rumah itu," sahut Bu Ety, aku memaksakan tersenyum untuk menguatkan hati. Tidak ada yang tahu bagaimana perasaanku sa
nahan tangis, ibu-ibu yang duduk menemaniku berubah tatapan. Mereka y
ya, Bu
yang pindah ke kontrakan Pak Haji lagi, tapi mulai membahas harga bahan pokok yang naik, anak tetangga yang akan menikah sampai tentang nasi
di
Kenapa bukan tante, adik dan iparnya
tak tahu haru
yumbang satu butir pasir pun untuk membangun rumah itu, A
an mengua
ah ke kontrakan. Abang nggak mikir, apa kata tetangga nantinya melihat Ibu yang pindah ti
e.. Memuliakan tamu
lau usianya sepuluh tahun lebih muda dariku, dia ng
ng. Kalau sampai berbulan-bulan bukan tamu lagi n
i kalau bi
mbali ke rumah! Kenapa tidak Abang bawa saja semuanya ke r
ide seperti itu. Bagaimana mungkin aku menga
okan kasih ide! Kamu urus saja pekerjaan dan
ra Ibu, beliau tak mau berbesar hati melayani keluarga Elsa yang sedang datang berkunjung. Aku juga awalnya kaget melihat kedatangan Apak, Emak tak hanya berdua saja, bahkan hampir membawa semua an
tinggal secara akur dengan menantu pun beliau tak bisa. Ada saja masalah yang diributkan, seolah-olah beliau tak
an
anis dan menggemaskan sedang berdiri di sana. Wajahn
bu yang membawa kuncinya!" ucap Elsa sambil
?" tanya
ti anak-anak deh, ada-ada aja," ucap Elsa sambil perlahan duduk di atas pangk
a manja, dadaku langsung berdesir mendengar kalimat manjanya itu, istriku ini tahu sekali bagaimana
sa bangkit perlahan lalu berdiri menghadapkan tubuhnya kepadaku
inta kunci aja, trus pulang," pesannya sebelum aku bangkit, matanya m
alu membelai rambutku. Ku kecup perutnya, lalu
kati pintu rumah dengan ragu-ragu, takut kalau ada tetangga yang mendengar dan tahu kedatanganku. Apa lagi kalau tetangga tahu kalau tujuank
u.
ir seperti sebuah bisikan. Pintu rumah ku ketuk dengan jari telunjuk saja, a
il, tak ada jawaban dari dalam. Hanya kehen
ku, Rudi. Bu
Siapa
eorang yang berlogat Batak, laki-laki itu menatapku
padaku. Laki-laki ini selalu mengakhiri kalimatnya dengan tanda seru, tak ada lembut-lembutnya sedikitpun.
... Ini Bang,
ak bisa! Lembek kali kau jadi laki-laki! Argh
ta. Kalo nggak salah, Mamakmu kenal sama yang pesta itu makanya d
ya mamakmu dari rumah?! Kenapa pulak dia ti
gkan kepala, mataku meloto
rimu. Udah kayak kau pulak yang punya rumah itu, kejam kali lah kau, Rud!!" sambung Bang Joni lagi. Aku sudah nggak tahan lagi me
jantungku senam aerobik terus. Suaranya yang lantang bahkan bisa membelah kegelapan dan mampir di empa
ai lagi aku bicara, kau udah pergi!! Ala
at untuk mendengar suaranya dari jarak dekat. Seandainya dia seorang muslim dan di suruh adzan di mesjid, aku
aja semua tetangga akan lebih mempercayai ceritanya. Mereka tak akan peduli sekalipun Ibu sudah berbuat dzalim pada menantunya selama ini, bahkan Ibu