Pengabdian dan Cinta
at Me
sampean?" tanyaku s
llah, mula
itu menyapa, aku urung meninggalkan bangsal rawat inap ini,
dalam? Area kepala? Bahu? A
aik-baik saja, Ar ... maaf. Bu Dokter." Bara tersenyum, pandanganny
, setidaknya tak butuh waktu lama untuk Bara segera pulih. "Oh ya
a ceroboh karena tid
kin karena gaya bicara Bara yang singkat dan tenang membuatku mendadak kehabisan kos
api mayoritas adalah kaum perempuan, bayi, balita juga remaja di ba
a orang baik, dan menjadikannya teman. Selebihnya, untuk dokte
n sore. Suster bernama Nia itu menyapa Bara sebelum meleta
lahnya Suster Nia melakukan pengecekan te
, Sus?" tanya Bara. Membua
lang? Aku meyakini keadaannya belum stabil, mengingat lukanya termasuk luka sedang
ang butuh terapi supaya kembali seperti semula. Kalau Pak Bara mau tanya kepastian kapan pulang, nant
ima kasi
dering ponsel Bara terdengar, lelaki itu hanya menilik lalu memi
di mana Bara benar-benar tampak gelisah dan
ra. Saya harus bertugas," pa
elnya beralih pada dokter itu. Ia mengangguk
embuh. Assal
Waalaik
lantai bawah. Sesampai poli, kudapati sudah ada beberapa pasie
unya tengah menyiapkan dan menata alat-a
bangkit dari duduk d
ku. Lelaki
di, Dok," ucap Yuna asisten do
Gizi?" tanyanya sembari duduk, merapikan m
itu tertawa kecil. "Ini." Sesuatu Azlan let
buah kotak berukuran kurang lebih 10×9
en
an merk ternama, yang harganya jangan ditanya berapa, pun unt
Just f
am
napa. Untuk hari ini hanya
t terpecah saat Hanggini berpamit mengecek d
as, pasienku menunggu." Dokter wa
. "Aku berharap segera tiba waktunya memberi hadiah yang bagi
bukan waktunya baha
ng, Ibuku dari Jerman. Mungkin itu salah satu
eorang perempuan yang berhasil mendirikan pesantren dengan jerih payahnya
pelupuk hampir luruh. Dada dokter itu mendadak serasa menyempit hin
tahun bagi Ibu benar-benar melihat impiannya terwujud, mendirikan bangunan yang awalnya hanya musala tempat anak-anak mengaji berubah menj
dan putri, tapi setidaknya tempat itu alasan Ibu tetap bisa tersenyum sampai hari ini. G
Aku lekas menyeka buliran air mata di
lan ," sahut Binta
Bin. Membagi alasan apa yang
kasih,
sebelum meninggalkan ruangan ini. Bintang menatap pu
wanita normal, yang juga bisa merasai suka pada seseorang, tapi kenapa semuanya tertahan s
tersenyum dan ada kesedihan me
a tentang sang bos mafia, Bara tertembak dan Ingin segera bertugas kembali
sam