icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengabdian dan Cinta

Bab 2 Gadisku Rheinata

Jumlah Kata:1042    |    Dirilis Pada: 20/01/2022

at Me

Rhei

ah. Bangunannya kecil, tetapi halam dan dinding-dinding rumah i

ng. Mataku menjamah setiap rumput dan bunga yang tertata rapi. Ing

kediaman keluarganya. Tepatnya, tempat dia

dari laki-laki yang mungkin kusuka. Artinya, aku akan filihat s

Aku harus sadar, bahkan Ardi tentu saja membawaku kemari karena ia selalu bercerita soal perempuan

an lamunan. Rupanya diriku belum melangkahk

ugup. Sejujurnya aku dilem

Kali ini Langit bertanya

anya. Padahal sedaei tadi Langit juga sudah mengajakku k

iki satu per satu anak tangga. Sessekali kamu saling

Apa, aku mendengar Ardi sedang mencandai sang ibu. Dengan jenakan dirinya menggoba ib

Hal ini kusadari saat kurasakan hawa panas m

berseri dihiasi senyum teramah yang pernah kutemui setelah orang tuaku. Paling tidak, senyum ora

dua telapan tangannya. Aku hanya tersenyum. Namun, dia seolah mengisyaratkan sesuatu pada Ardi .

ekali aku jika setelah dipuji, ta

mi ibuku sendiri. Tidak hanya itu, kami berdua berpelukan begitu hangat. Aku tahu

uk ibu." Setelah melepaskan pelukan,

ak?" tanyan

uatkan intuk ibu."

terlalu PD, lho." Kami berdua hampir lupa, bahwa di

elotehannya. Kami saling meledek. Pad

u. Bukan juga di meja makan. Akan tetapi, kami duduk di atas karp

mereka. Hidup berdua, tetapi harmonis. Kurasa rumah ini jauh dari

g buat. Semoga ibu suka." Perlahan ibu membuka tu

rkan sebuah syal. Benda itula

dekat denganku saat ini. Lipatannya kuurai. Setelah itu kupasangkan secara meling

i sangat berguna bagi ibu ya

itu lezat, Bu." Sepantasnya aku berterima kasih atas makanan-makanan itu. Wanita yang kantung matanya

juga membuat beberapa camilan untuk kita." Bergegaslah wanita

, dan Langit duduk. Baru saja terletak di meja, langung saja t

u melototi putra sematawayangnya. Me

ambilnya terlebih dahulu. Biarkan saja, sebab melihat kedekat

Cerita-cerita kami tidak terlepas dari Ardi kecil, ayah yang meninggalkan keluarga , dan keluarg

kisahkan dari mulut ibu. Sampai akhirnya, waktu makan siang

asak?" ledek Ardi sera

Duh, rumah ini nyatanya umpama bonaza bagi

nya ke dapur. Dapurnya saja sebersih itu. Pantaslah

a lapang setelah mengutarakan hal-hal pribadi dalam hidupku.

ada meja yang tadinya ditempati kudapan. Ini untuk pertama kalinya kami m

tu kuapan hadir. Tidak lama kemudian, disusul

Namun, Ardi sedang pergi keluar

t, ibu menyilakanku beristirahan siang di sana. Wanita baik hati itu memperlakukanku bagai seo

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka