Rahasia Gubuk Belakang Rumah Mertua
apa jadi ke rumah i
dapur. Dia duduk di belakangku, tepatnya di meja makan.
hrib tapi Arsya-putraku belum juga bangun. Dia tidur dari jam setenga
ana. Sejak aku hamil Arsya, kita belum pernah be
bumbu-bumbu k
menyuruh kita nggak main ke rumahnya. Apa l
sama ibu? Mungkin di sana beliau sangat kesepian. Bapak juga udah lama meninggal. Ibu pasti ingin ke
an pekerjaan untuk sesa
al beliau pindah ke rumah yang ada di desa terpencil. Ibu juga sering titip pesan sama pama
a pun ingin melihat anak-anak dan cucunya, tapi entah apa alasannya kami dilarang untuk mengunjungi belia
li-kali kita kasih kejutan nggak apa-apa
buk dengan waj
na? Kalau ibu justru nggak su
ungnya sendiri dan kami khususnya mas Ubay tidak pernah ada konflik besar yang ter
ungmu, Yah? Kenapa kamu seolah malas menemui
menatap mas Ubay dengan tatapan tak suka.
n dia merasa bersalah. Karena ekspresinya seperti itu, aku ke
sendiri biasa saja. Jangan begitu dong, Yah ... Arsya juga pasti ingin bertemu sama neneknya. K
alah dari wajah mas Ubay. Namun, aku masih saja belum puas jika hanya berdiam di
i hidup kita. Apalagi seorang ibu yang merawat kita dari dalam kandungan sampai bisa berd
an lho. Biasanya Bunda nyamperin kalau sudah selesai masak, ini kok lama
seorang yang sangat kukenal. Kumatikan kompor dan memalingk
erdiri. Sepertinya mas Ubay baru datang dari arah depan. Padahal dari tadi dia sedang duduk di meja makan y
amun sekarang dia sudah berada di dekatku berjalan dari arah depan. Padahal meja makan
di kamu duduk
juk ke me
Ubay yang menge
kamu a
embahas soal pergi ke rumah i
bali me
datang ke sini lho?" uca
Kamu kayak nggak mau pergi gitu ke rumah ibu. Aku protes dong sama kamu.
saja ke sini. Dan lagi, aku nggak pernah ngomong kalau aku nggak mau pulang ke rumah ibu. Padahal aku sudah kengen banget sam
ya! Kamu dari tadi
unjuk ke tempat
u duduk di sana ngobrol sama aku. Ayah jangan
sudah dituduh macam-macam," ucapnya seraya m
h. Nggak mungkin aku salah l
k mau
a .
anggilku
m pergi ke rumah ibu, kamu harusnya istirahat dulu, Nda. P
n salah lihat," dengusku sambi
as Ubay kayak nggak tau apa-apa. Aneh banget sih,"
a .
Arsya me
ng. Bunda
... h
tiba-tiba saja menangis. Tak bias