Sebentuk Hati untuk Jingga
. Dia memang lahir pada saat senja di ufuk barat sedang berwarna jingga begitu indahnya setelah sejak subu
uk memeriksa jenis kelamin si janin. Namun, biasanya para tetua di keluarga, nenek kakeknya memiliki keyakin
i. Karena itu mereka sekeluarga menyiapkan nama bagi anak lelaki. Namun, yang lahir t
sembari menimang bayi mungil dalam gendongan. Ia terpana akan semburat jing
kejadian lucu sesaat setelah berhasil mengeluarkan bayi dari rahimnya tadi, saa
engong karena dari awal mengira yan
Suhariadi bijak. Pria yang dari wajahnya saja sudah tampak sabar dan penuh tanggung jawab serta sangat menyayangi keluar
ih terlena akan euforia kelahiran putri sulungnya. Telah tiga tahun penantian mereka akhirnya terbayar oleh kehadiran si kecil imut nan
tetap akan sangat menyayangi si bayi apapun jenis kelamin
ampai kepada kematian. Banyak tetangga tetua yang menyatakan pamali kalau menyiapkan banyak-banyak perlengkapan bayi. Oleh sebab itu, mereka pun hanya menyiapka
esan hangat dan bersemangat serta merupakan simbol dari petualangan, optimisme, percaya diri dan kemampuan dalam bersosialisa
ya dengan segala cinta, perhatian dan kasih sayang. Sejak kecil ia begitu
sma Dewi itu seakan merebut banyak hal dari Jingga. Ia mendadak harus tidur sendiri di kamar yang terpisah dengan orangtuanya. Ia juga sudah
seiring bertambahnya usia, rasa saling pengertian dan saling menyayangi semakin terpupuk ber
knya. Bila Jingga tipe serius, introvert dan mandiri, si ad
ak asal nama anak pertama. Dipilihlah Nila yang merupakan perpaduan dari warna ungu dan hij
balik namanya, mereka hanya bisa geleng-geleng kepala dan men
embantah saat pada usianya yang saat itu telah menginjak lima tahun dan Jingga sembilan tahun. Ayah merek
yang harus terus mengalah agar tidak terjadi perebutan p
dikit sulit. Bengkel las Pak Suhariadi sepi pesanan sehingga pendapatan keluarga banyak
gisi waktu dengan membantu ibunya berbelanja stok toko mereka. Dia lebih suka disuruh belanja daripada menjaga toko, karena menurutmya, melade
ka dengan pembawaannya yang ceria dan santai. Ia juga bukan tipe perasa sep
nggilan kerja sebagai karyawan produksi di sebuah pabrik sepatu. Letaknya
UMK daerahnya, ia mendapat banyak tambahan dari kerja lembur dan ju
da, segera saja menjadi andalan sekaligus kesayangan para atasan karena kelincahan dan kecakapannya
g dari Jingga. Karena itu, sengaja setiap kali gajian, dia akan pergi ke pasar untuk berbelanja stok toko. Ia juga serin
ulung mereka telah beranjak dewasa dan sudah memiliki n
utkan kuliah. Ia berjanji akan membantu dalam hal pembiayaannya. Ia memiliki tabungan pribadi yang kapanpun bisa digunakan b
mulai berubah sedikit demi sedikit lebih menghormati Jingga kar
wasta di kotanya. Si anak manja itu kurang meyakinkan untuk dibiarkan kos di
ncam Jingga suatu ketika saat mereka sekeluarga t
serius dengan posisi tegak
Laksa
ercanda, pikirnya. Pak Suhariadi dan Bu Setyowati sampai geleng-geleng kepala dan