Sebentuk Hati untuk Jingga
an ke arah pintu tepat di mana
memberondong pertanyaan karena cemas Jingga pulang terlamb
sebentar tadi, kejar ta
h, Bu, kayaknya," celetuk Nila mas
eng keras dan
a helmnya aku buka jadi mata
gga memang terlalu introvert untuk bisa terbuka menceritak
ang super jahil bersama ibunya yan
rena telah berbohong. Tetapi apa mau dikata, ia t
lah spot terbaik yang aman untuk menump
artun kelinci si bugs bunny. Seluruh kamarnya dari mulai hiasan gantung pintu, boneka, stiker
nasi karakter kartun itu. Meskipun namanya Jingga, menurutnya abu-abu lebih coco
ilangan sosok Miko. Ia lebih menangisi kemalangan nasibnya yang entah telah melakukan dosa
engganti mantannya. Ia merasa, Miko tampak baik dan setia. Ternyata, dia sama
menutup wajahnya dengan bantal agar isa
l ke permukaan ingatan. Membuat luka patah hatinya semakin terasa perih bagai tengah ditaburi
datang bersama beberapa kawan sepulang kerja. Hanya dengan mengenakan jaket untuk menyamarkan
tampak elegan terpasang di pelataran dan separuh jalanan depan rumah mempelai. Ber s
an terdengar riuh di telinga bercampur dengan kebisingan para tamu undang
ngah duduk berdua di sana. Sungguh cantik dan tampan, perpadua
ngar dari balik punggungnya
orang di belakangnya saat tiba-tiba ia mundur karena di
rkali-kali tanpa memandang wajah pria ma
tampak pria di hadapan yang rupanya lumayan tampan, dengan alis tebal dan ramb
sa ditertawakan, entah apa yang menurut p
yang tampak telah duduk di deretan kursi undangan dekat pelaminan. Ia mengabaikan pria berkemeja marun mar
n Jingga pun berpamitan. Mereka berenam kembali ke tempat parki
an di aplikasi hijau ponsel J
ng nginjek
gga berkerut memba
penuh tanya sambil mengetik
injek kaki orang sampe bengka
raut wajahnya yang menyebalkan saat menertawai
Kok bisa pun
nggung jawab! B
i, pake sepatu kets juga, gak ada hak s
injek aku, yang ma
Kamu siapa? Imel yang
tuk solidaritas tetangga. Dia bilang sudah memaksa Imel memberikan nomor Jingga dengan menunjukkan foto di ponselnya. Beruntung Jingg
saling tertarik mereka, Miko pun memberanikan diri untuk mengajak Jingga berpacaran. Enam bulan sudah mereka men
s dan bisa dengan mudah baginya pergi ke tempat kerja Jingga di jam makan siang untuk mengajak kekasihnya mak
katany
a sekali tak berarti apa-apa di mata Miko. Dengan mudahnya ia berkata cuma sedang bernostalgia sebe
nya guling yang se
sebal. Terus dipukulinya guling tak bersalah itu demi u
Makan mal
gga spontan menoleh ke arah jam dinding dan mendapati hari sudah
ggal aja, Bu!" serunya menjawab deng
anan masuk ke perutnya. Yang terasa kini hanya sakit hati saja. Sakitnya seperti ditusuk-tusuk
memeriksa seberapa sembab wajahnya. Setelah dirasa tak seberapa ter
Nila bertanya saat Jingga
nyikan wajah dibalik handuk yang
buat aku semua, ya?" M
awab Jingga
l memindahkan jatah lauk sang k
mengomentari tingkah adiknya itu, sehin