icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ingin Tenang, Dengan Menumpang

Bab 7 Masalah Keluarga Kak Laura

Jumlah Kata:1577    |    Dirilis Pada: 02/01/2022

meninggalkan kami menuju rumahnya. Suara teriakannya memanggi

aRa_A

uti Kak Laura, namun lenganku tiba-tiba

Biarkan Laura menyelesaikan masalahnya

amburan keluar dari rumah mereka, mungkin mendeng

ulai menanyakan apa yang sebenarnya barusan terjadi. Aku menatap Bang Hasyim yang sedang dud

mungkin semakin ingin tahu dengan apa yang te

aran, tapi dia seharusnya sangat mengenal sikapku yang t

t waktu aku lagi terima paket dari kurir. Artinya Laura tadi teriak-teria

njelaskan apapun yang ingin diketahui Mbak Ulfa. Terlihat dia tam

i jatuhnya fitnah. Jujur, Dena sendiri tidak tahu apa yang s

tuduh Mbak Ulfa. Dia tampak tak puas dengan jawaban yang ku berikan, mulutnya tampak komat kamit beranjak meni

antingan pintu yang sangat keras yang membuatku tersentak mendengarnya. Semua pasang m

erlihat sangat berantakan. Padahal saat datang ke rum

yang harus dikomentari. Tanpa memperdulikan mereka lagi, aku menggandeng tangan menuntun Kak Laura duduk di ku

m. Ku papah Kak Laura masuk ke dalam rumahku. Nisa yang sejak peristiwa tadi berdiri

masalah apa yang sedang dihadapi Kak Laura sehingga harus mengalami hal seperti ini.

ecil yang sudah dibasahi terlebih dahulu dengan air hangat. Dia terlihat pasrah, sia

ngga, agar segera kembali ke rumah mereka masing-masing. Meski sempat ku de

yang baru saja diberikan oleh Nisa. Wajah dan tampilannya pun sudah sedi

erteriak penuh amarah. Sehari-harinya yang ku tahu, Kak Laura orang yang periang, tak pernah berkata kasar dan cenderung lebih suka berdiam diri di d

g sedang Kak Laura lakukan? Suara dering berakhir dan kembali berdering lagi berulang kali. Nisa ke luar dari kamar tamu ke dapur karena merasa terganggu dengan suara dering ponsel K

gan posisi badan meringkuk di sofa. Sedih rasanya melihat keadaan Kak Laura seperti ini, sepertinya sangat lelah sampai tak mende

i, tapi nggak mungkin juga kita membiarkannya disini dalam keadaan

rus diselesaikan. Abang ingin Pak Danu sebagai ketua RT di komplek sini menjadi saksi,

Nisa menemani Kak Laura. Makanan yang sudah ku siapkan

kku ingin tahu apa yang dilakukan Kak Deli di dalam s

atas sofa kamar tampak Kak Deli dalam posisi tengkurap. Telinganya memakai earphone yang tersambung ke ponsel, sesekali kakinya dinaik turunkan seperti sedang menikmati alunan musik. Tanganny

anan untuk Kak Laura. Sesaat sebelum aku sampai di ruang tam

r, sedangkan Nisa ada di pintu pagar bersama Mbak Ulfa. Dia tampa

on maaf sekali lagi, belum bisa menerima tamu lain." Aku menangkupkan ked

pa susahnya sih cerita sedikit aja. Biar aku tak ter

pa-apa, loh! Jadi mohon jangan berasumsi sendi

ilih pergi. Dia tak membantah lagi saat menyadari kedatangan mereka. Aku menghembus nafas

tersisa nampan berisi makanan untuk Kak Laura. Tak lama Nisa datang kembali membawa minuman dan camilan padahal aku

ekatnya. Wajahnya terus menunduk begitu menyadari kehadiran s

duk bisa tercium aroma alkohol yang agak kuat. Bang Kurdi memilih duduk di sofa yang berseberangan dengan Kak Laura, tak ada terlihat raut khawatir ataupun s

asalah yang terjadi antara Kurdi dan Laura, bisa kalian ceritakan apa yang terjadi sebenarn

h yang terjadi di komplek perumahan kita ini, apalagi tadi saya dengar semua wa

ayak nggak punya kerjaan aja! Mau saya apakan istri saya, ya, terserah saya!

t, setahuku dia paling tidak suka dengan orang yang berkata kasar. Saat ini Bang

m ini uang itu harus ada! Jadi, mana uangnya? Berikan padaku seka

njaman sepeserpun pada Bang Kurdi," jer

njak dari duduknya, dengan penuh emosi mengambil satu gelas kaca

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka