Ingin Tenang, Dengan Menumpang
yang bertanya seperti ini, tapi belum sempat
aRa_A
mpat acara sangat mendadak." Kuhela nafas panjang, beru
a. Kok, sepi? Kebetulan tetangga lain ada yang lewat dan kasih tahu, sebelumnya saya pi
k, menurut keterangan mereka karena kehabisan persediaan, jadi memutuskan untuk mengambil lebih cepat dari yang direncanakan. Oleh Karena itu, menurut Den
ngan seksama Kak Vita menganggukkan kepalanya, apakah itu tandanya dia paham dan mengerti apa
sa perlu untuk mengucap sepatah dua patah kata untuk mengakhirinya. Sejenak ku pikirkan ka
a tetangga semuanya ke acara ini, ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-ba
arena tiba-tiba saja mengabari bahwa tempat acaranya harus berpindah ke sini. Untuk Amel, selaku tuan rumah, saya ucapkan banyak sekali terimakasih untuk tempat
sebagai tanda penghargaan untuk semua yang sudah hadir di sini.
pulang. Sebagian dari mereka masih asyik saling mengobrol satu sama lain. Camilan yang ters
kantong plastik transparan. Tentunya berisi camilan
Bang Hisyam. Sepertinya mau memberitahu pelanggan kami sudah berada di ruma
.," suara Bang Hasyi
da apa Bang?" sahut
l, memilih untuk beranjak pergi keluar karen
ang mau diambil pelanggan kita sekarang. Oh, ya, sekalian tolong
lang setelah berpamitan terlebih du
eponnya. Aku kembali masuk ke dalam, berpamitan sebentar pada
bih lama. Di depan pagar rumahku sudah terparkir sebuah truk yang
ya Bang Hasyim sudah mengangkat dan menata barang-barang ini. Aku hanya perlu memeriksa
sudah ada tiga orang yang duduk di sofa bersama Bang Hasyim. Kutinggalkan Bang Hasyim dan pelanggan kam
ingin juga air mineral kemasan. Kuletakkan nampan di atas meja ruang tamu, kemudian membuka semua
cemilan dan minuman. Agar mereka tak bosan menungguku menyelesaikan
empat duduk di dekatnya yang tengah asyik mengobrol santai bersama tamu kami. Untuk masalah pembayaran sudah di
ah di ceklis satu per satu mulai diangkat ke dalam truk. Hanya but
dan nota sebagai bukti transaksi kami serahkan.Truk dan m
a harus kembali ke rumah Amel. Sebelu
an tetangga yang akan pulang dari rumah Amel ke rumah mereka
tetanggaku saja, ada Mbak Ulfa, Bu Desi dan Bu Wilda. Ku lihat Rima sedang sibuk membereskan bar
k mencari Amel. Dari pintu masuk dapur, samar te
kamu pasti acaranya tidak akan berjalan lancar." Amel yang sedang mencuci piring tersenyum tu
kapan saja. Semoga persahabatan ini tetap terjaga baik sampai kita tutu
ucapku dan A
ng. Coba kamu lihat dulu ke sana, tadi Rima bilang dia harus segera ke kaf
hampiri kami. Keponakan ku itu memeluk kami berdua secara bergantian, tangannya m
al saja, ini satu set harganya lumayan mahal loh," tolakku pada Rima. Bukan tak
esuai harga jual yang kamu tawarkan di acara tadi, ya? Kamu itu baru merintis
Rima, memaksanya untuk tetap menerima. Aku pun melakukan hal yang sama dengan Am
, hanya Allah yang bisa membalas semua yang sudah kalian lakukan untuk Rima. Hari ini tidak akan pernah terlupakan, pesan Tante
osikan usahanya. Semoga Allah mudahkan dan lancarkan
bereskan dari sisa acara tadi. Tanpa diminta, Aku dan Amel membantu Rima membawa barang-barangnya ke mobil.
ergi. Sepertinya dia hendak menghampiri kami yang akan masuk kembali ke dalam rumah.
erpandangan. Ternyata hanya aku yang dipanggil oleh Kak Laura. Amel menganggukkan kepalanya, memb
aut wajah Kak Laura yang tampak sedang kesal. Ada a
a kemudian Kak Laura datang menyusul dan duduk di kursi yang berseberangan den
gat-ingat sesuatu. Entahlah, aku benar-bena