(bukan) Perempuan Biasa #buku ketiga
na tahu tangan siapa yang melingkari pinggangnya ini. Aria Wardana, atasan sekaligus m
ini adalah staff Bapak. Tolong hormati saya." Vina meng
sa." Alih-alih melepaskan pelukan, Aria malah mempererat pelukannya. Kedua tan
ina gelagapan. Terlebih lagi saat ia merasa napas Aria mend
a pacar saya. Jadi saya tidak punya urusan dengan mereka. Jangan
n umpatan sumpah serapah dari mulut Aria. Aria kini mencengkram rahangnya erat. Menekannya geram hingga jari-jemarinya memutih. Vina mendesis kesakitan. Namun ia bertahan untuk tidak memoho
saya. Kalau kamu macam-macam, kamu akan saya pecat! Selain itu saya bisa membuat hidupm
pinggulnya menghantam bak cuci piring. Namun seperti tadi, ia tidak mau memperlihatkan kes
pisahan kita. Saya tetap mengangg
ma pernyataan cinta Aria dengan suka cita. Waktu itu ia terlalu bahagia karena merasa dicintai oleh seorang pria serupawan Aria. Atasannya sendiri lagi. Yang artinya status sosialnya di atas rata-rata. Mapan dan rupawan. Dua hal yang memang sulit ditolak oleh
ah membohonginya selama ini. Menurut salah seorang rekan kerjanya, Alana dan Aria telah menikah selama dua tahun lamanya. Hanya saja belum ada kehadiran seorang anak dalam rumah tangga mereka. Pantas saja Aria merahasiakan hubungan mereka di kantor. Aria be
ejak-jejak air mata dengan basuhan air. Setelah menutup
hitam di bawah matanya semakin membuat wajah lelahnya tampak m
Dina ketahuan melakukan affairs dengan suami sahabatnya, Kanaya. Masalah makin pelik kar
anak dari Ghifari. Melainkan anak dari salah seorang mantannya saat sekolah dulu. Reuni
usaha keluarga mereka. Delapan gerai warung bakso ayahnya telah ditutup akibat ulah Ghifari minggu lalu. Kini keluarganya hanya mengandalkan gajinya sebagai staff di perusahaan properti milik Aria ini. Namun sepertinya nasibnya juga aka
angan meeting. Kita kedatangan boss besar." Suci, salah seorang rekan kerjanya menarik pergelangan tangannya. Suci ini
sar?" Vi
ya?" ujar Vina bingung. Setahunya di pe
k Rajata Bagaskara. Kakak ipar Pak Aria. Dulu Pak Aria itu karyawan di sini. Nah Pak Aria itu akhirny
ya? Gue ng
pan lo baru empat bulan di s
bersiap-siap untuk menyambut kehadiran Pak Rajata yang baru pulang dari Amsterdam. Biasanya kalau baru pulang kandang beg
s Suci. Berdua mereka melangkah lebar-lebar menuju ruangan meeting. Dan benar saja, pintu ruan