SABDA CINTA
Brumm ..
tan. Beberapa motor itu telah be
Kamu pasti me
um tipis di balik helmnya. Farel, kekasi
dua ...
n. Cinta salah satunya. Wanita itu sangat lihai mengendarai motornya, m
inginya, selama ini dialah yang selalu menjadi nom
sal. Sedikit lagi dia akan mencapai finish, tapi ponsel
erlihat. Dengan buru-buru Cinta mengeluarkan ponselnya yang berada dis
ab Cinta de
alam. Pulang cepat!" benta
ar bola mat
!" jawab C
gak baik keluyuran malam-malam! Ayah tunggu kamu di rumah, set
sial!" decak Cinta ketika s
akan melanjutkan, karena Cinta yakin pasti dia akan kalah. Daripada dia menanggung m
encananya yang sudah dia rencanakan secara matang-matang. Rasanya sia-sia karena dia sudah
ada yang mengganggu konsentrasinya, nasi sudah me
ali wanita itu menghela napas panjang, entah kenapa
ih karena tak ada lagi senyuman hangat dari sang ayah, dan juga sedih kare
yang kuat. Masuk ke rumah ini berarti dia harus kuat mental, siap mendapat tatapan sinis dari a
rjalan mendekat menuju ke arah pintu, ke
ya dengan melipatkan kedua tangannya, akan tetapi saat ini ay
temu, pria itu tersenyum lebar pad
ulang," ujar
uai perjanjian, uang saku aka
raya tersenyum kecut. Wanita itu me
rikanku uang saku. Owh, kenapa tidak sekalian Ayah usir saja aku, biar A
" hardi
a-lama wanita itupun langsung pergi meninggalkan mereka berdua,
untuk berkeluh kesah, menjerit, tertawa, menangis, maupun bahagia. Han
a dengan sekencang mungkin, biarlah jika terdengar oleh Rick
am Ricko sambil memijit k
ebaiknya kita duduk
n, mereka berdua pun
gan kata-kata Om. Jujur saja Om takut jika Cinta terj
au bagaimanapun juga dia tak berhak mencampuri perdebatan ant
n seperti itu, Om," jawab pria
a itu dengan pand
ta, ketika Cinta masih kecil, tak henti-hentinya put
rnya berpisah. Orang tua Cinta memutuskan un
rtemu. Entahlah, Sabda hanya menduga saja, dan Sabda yakin bahwa Cinta saat ini tidak mengenalnya. Terlihat sangat jelas
al periang kini sa
ikir seperti
agaimana bisa dia akan berpikir positif,
fat Cinta, meskipun wanita itu keras kepala, akan tetapi
ka mendengar ucapan yang
tahku. Jika aku bilang iya maka dia akan melakukannya, dan jika aku bilang tidak pasti tidak a
ta masih kecil, jelas sangat berbeda dengan Cinta yang sudah d
enapa Om panggil kamu sini?" t
. "Tidak, Om," j
pas panjang. "Sab
, O
ergi, dengan siapa dia pergi, dan apa saja yang Cinta lakukan selama berada