Jatuh Padamu
t sibuk berkumpul membentuk setengah lingkaran, mengerubungi meja kubikel seseorang yang sedang menampilkan portal berita di laman mesin penc
visi dengan kernyitan heran, tanpa menunggu lama pun segera beralih dari tempatnya, m
tu divisi kita udah dibuat seheboh i
ai setengah jam ia meninggalkan kursi kerjanya, tapi begitu kembali ke ruangan, orang-ora
mbahasnya. Aku sampai sekarang aja masih belum percaya padahal sudah melihat beritanya berkali-kali. Bahkan kabar i
n yang lagi hangat diperbincangkan oleh rekan-rekannya yang lain. Namun Mala sepertinya tak ingin melepaskan Rena begitu saja, sehing
tu senior copywriter di mana merupakan satu-satunya lelaki yang
ur lebur begitu pas nabrak pembatas tol. Kecepatannya sebelum tabrakan pasti di atas rata-rat
iri gitu?" tanya Mas T
ita yang beredar, masih ada aroma alkohol tercium jelas waktu p
yawanya sendiri. Maksud aku, selama ini kan dia selalu menampilkan citra perempuan baik-baik menurut kelasnya. Selain itu dia juga selalu berusaha
di layar depan. Meskipun terbilang jarang mengikuti perkembangan kabar tentang publik figur, selebgram, atau orang terke
bisik Rena terlebi
Rena. Perempuan itu pun mengangguk membenarkan. "Iya, Namira Sanjaya. Putri bungsu dari politikus terkenal Hendrawan S
Andreas Pramoedya? Anak dari
lihatan sejak tadi pagi. Kemungkinan dia sibuk mengurus kematian istrinya. Aku bahkan masih nggak percaya setelah dengar berita ini. Padahal aku juga cuk
a kematian mengejutkan ini. Nama Namira mungkin tidak terlalu akrab di telinga Rena, tapi jika sudah menyangkut nama besar seperti keluarga
engan para petinggi perusahaan, sosok Andreas Pramoedya sebagai Direktur Utama yang berpen
ya tarik di mata karyawan wanita, atau riwayat pendidikan bahkan latar belakang nama Pramoedya yang melekat di belakang namanya, hingga berujung pada kehidupan rumah tangga pria itu set
t Rena dapat menyaksikan langsung perjalanan Andreas Pramoedya dari awal pria itu memulai karir sebagai manajer
t ini, tak terkecuali bagi Rena sendiri. Melainkan bagaimana sikap penuh kontroversi yang selalu dilakoni
aan, membongkar habis produktivitas dan kinerja karyawan yang tercatat kurang berkompeten, sehingga mengakibatkan terjadinya PHK besar
an siapa saja yang mengenal pria itu, sekaligus menjadi mimp
ulit, ia tak ingin menambah drama baru jika suatu saat bersinggungan dengan manusia sejenis Andreas Pramoedya atau siapapun yang selevel dengannya
*
setahun sekali, masa kamu nggak tert
mengintilinya dari ruang divisi sampai ke kafetaria kantor dengan bujukan yang sama. Agar ia tu
k ada pengaruhnya juga. Jadi kamu ng
n juga kamu nggak bisa hadir. Apa susahnya ikut datang bersenang-senang menikmati acara, sih, Ren? Itu saat
sebesar perayaan ulang tahun perusahaan dengan niat sedangkal itu. Ibarat ada udang di balik bakwan, Rena bisa menduga bahwa ia justru punya
a divisi mereka berhasil mencapai target bulanan penjualan, dan memutuskan membuat perayaan kecil-kecilan dari keberhasilan itu, Rena lebih memili
a, punggungnya harus cukup kuat memikul tanggungjawab yang tak bisa terbilang ringan. Semua makin terasa rumit ketika lelaki satu-satunya di keluarga mereka, yang juga b
k dapat mengingat lagi kapan terakhir kali mempunyai waktu khusus bersantai untuk dirinya sendiri, karena di sepa
" Mala bersama sikap keras kepalanya ada
obusta yang harus dikerjakan. Jadi aku akan lebih memilih lembur di kontrakan da
ngkan Rena yang menyaksikan muka cemberut Mala, hanya mengulum se
njaman karyawan, Rena harus segera memutar otak mencari uang tambahan dalam membiayai prosedur cuci darah ibunya minggu ini.
si yang mewajibkan Direktur Utama membawakan sambutan." Mala kini sudah mengganti topik pembicaraan yang lebih menarik minatnya, yaitu dengan mengajak Rena bergosip ria
dari pria yang sedang berduka? Justru akan terlihat aneh kalau sampai dia
yang kelihatan tanpa empati kayak Pak Andreas memangnya bisa merasakan kehilangan? Setiap berpapasan di lobi k
ah satu anggota keluarga pasti akan mem
mang sih hubungan mereka terlihat aman-aman aja di depan umum, nggak ada gosip miring apapun
dreas momongan. Kebayang nggak? Gimana tertekannya perempuan itu di tengah tuntutan dua keluarga besar terpandang sekelas Pramoedya dan Sanjaya. Ap
t-rapat mulutnya usai mendapati tatapan setengah mematikan tersebut. Inilah salah satu hal yang tidak disukai Rena dari kegiatan men
pada sebuah fitnah. Sedangkan jika asumsi itu terbukti benar, justru hanya akan melahirkan ghibah. Sam
, lebih baik kamu fokus habiskan makan siang kamu yang masi tersisa se
Rena, Mala hanya bergumam mengiyakan seraya menyua