icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sebenarnya Dia Mesum Ma!

Bab 4 4. Bukan Orang Yang Mencurigakan

Jumlah Kata:1151    |    Dirilis Pada: 19/12/2021

anya sangat khas, dan membuat jiwaku sedikit lebih tenang. H

mbun, dengan iseng aku menulis disana. Saat jari-jari menyentuh permukaan jen

balkan itu yang terpikir di otakku. Sepertinya vi

bil terus mengusap jendela kaca yang berembun. Tanganku menjadi dingi

ulang kalau jam segini. Kami ingin membicarakan tentang ma

orang berspekulasi buruk tentangnya karena gosip masa lalu. P

berbeda. Apalagi om Rendi adalah sahabat dan tiba-tiba

di ruang keluarga. Om Rendi duduk disamping ma

ya sambil tersenyum

ang langsung bangkit dari duduknya. Mama berjalan padaku dan m

a," kataku tidak enak. "Nan

t panas aja. Lunarkan

Mama masih sangat tahu kesukaanku. Aku tau ada rahasia dibalik perceraian orang tuaku. Satu yang pasti bukan ka

endapatkan banyak, tapi om yakin dia tidak ada hubungan

u kamu menikah dengannya

ang mencurigakan. Itu saja

akan berusaha sebaik mungkin," kata om Rendi lalu menggeser pir

akannya. Om Rendi memang sosok figur ayah yang baik.

momen ini. Momen sederhana, menikmati m

enak kan? Pisangny

i," kataku dengan mengambil gorengan lagi. Menahan air mata, teringat papa yang sel

pasti belikan. Atau besok, kalau lunar mau om akan belikan mart

agiku om Rendi sudah menganggapku anak kandungnya.

as coklat panas dan sepiring kue dan cookies.

iatas meja dan meniup-niup sehingga ua

sudah reda tolong antar cookies yang kit

Nanti Lun

menolak permintaan mama. Serafin akan galak sekali kalau kami

ada yang bisa menyakiti Lunar selama om masih hidup," kata om Rendi bersungguh-sung

arena ada air sisa pel-an yang belum kering. Atau pot bunga yang terjatuh d

akaan. Menabrak trotoar jalan karena rem mobilku blong. Om Rendi langsung me

aat itu. Wajahnya pucat dan sangat khawatir. Om Re

a om," kataku samb

saja perusahaan papa kamu juga sudah semaksimal mungkin om am

nya Om dan Mamalah yang Lunara punya. Makasih pa," kataku pada akhirnya. Aku buru-buru

bisa menangkap ekspresi terke

l menuju dapur. Aku bisa melihat om Rendi menumpukan kepala

rumah Serafin. Karena hujan masih turun aku mengguna

pai ke depan pintu rumahnya. Kuketuk pintu rumahnya den

ri ini mendung dan hujan. Anehnya kenapa dia tau aku akan datang. Kamarnya a

di ruang tamu dan duduk di sofa," katanya menjelask

setoples cookies yang kubawa tanpa malu-malu, a

Tumben dia tidak langsung mengusirku pulang, ataupun men

erlari ke arah hujan. Dia memutar-mutar t

basah," kataku kesal. Dia c

sah, baju basah yang menampilkan lekuk tubuh," katanya menyeringai

sedih di depan gue, gue lebih suka lo senyum bahagia. Kalau gak bis

ri nih di rumah," katanya lagi. Aku lan

tapi setidaknya dia bukan orang yang mencurigak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. Dia Sangean2 Bab 2 2. Tetangga Sebelah Pamer Roti Sobek3 Bab 3 3. Pencuri Bantal Dan Guling4 Bab 4 4. Bukan Orang Yang Mencurigakan5 Bab 5 5. Kucing Elit6 Bab 6 6. Hadiah Kecil7 Bab 7 7. Tidak Terhitung8 Bab 8 8. Senyum Pepsodent9 Bab 9 9. Kecelakan10 Bab 10 10. Serafin11 Bab 11 11. Tolong Jangan Patahkan Hatiku12 Bab 12 12. Dibawah Guyuran Hujan13 Bab 13 13. Harta Warisan14 Bab 14 14. Kembang Api15 Bab 15 15. Kandang Singa16 Bab 16 16. Jebakan17 Bab 17 17. Tidak Sendirian18 Bab 18 18. Es Krim Dan Pantai19 Bab 19 19. Serafin Memang Menyebalkan20 Bab 20 20. Menjenguk Anak-anak Yang Keracunan21 Bab 21 21. AKU Selalu Melindungimu.22 Bab 22 22. Darah Serafin23 Bab 23 23. Saingan Cinta 24 Bab 24 24. Dalang Penusukan25 Bab 25 25. Tamu yang Dibenci Serafin26 Bab 26 26. Orang Tua Serafin27 Bab 27 27. Barbeque28 Bab 28 28. Pesan Ancaman29 Bab 29 29. Mimpi Buruk30 Bab 30 30. Tidur Bersama Serafin31 Bab 31 31. Paket32 Bab 32 32. Jangan Ada Rahasia Diantara Kita33 Bab 33 33. Melawan Rasa Takut34 Bab 34 34. Memulai Aksi Jebakan35 Bab 35 35. Pernyataan Suka Naral36 Bab 36 36. Peneror Itu37 Bab 37 37. Tidak Tertangkap38 Bab 38 Rahasia Apa 39 Bab 39 39. Mengunjungi Makam Papa40 Bab 40 40. Hubungan Lebih41 Bab 41 41. Pertengkaran Dengan Selin42 Bab 42 42. Minyak Goreng43 Bab 43 43. Papa44 Bab 44 44. Boneka Beruang45 Bab 45 45. Dia Serafin46 Bab 46 46. Pertemuan Dengan Tante Wenda47 Bab 47 47. Alasan yang Masuk Akal48 Bab 48 48. Kejelasan Hubungan49 Bab 49 49. Hubungan Selin Dan Peneror Itu