Pemilik Hati
rotnya. Tapi Nila dengan wajah kesal tetap mengarahkan selang air nya ke Sele
g air dari tangan Nila,lalu membuangnya. "B
ai.Tapi takut dengan Selen
.Kemudian Marni ingat,jika beberapa saat lalu,Nila menyuruh
mah ini milik Abangmu." ucap Nila lantang."Tapi jangan mengatakan h
sudah menjambak rambut panjangnya.
rambutnya di tarik dengan begit
memeluk dan melindungi Nila dar
rintah ku!"Selena mengoyak rambut panjan
nggi dan perawakan Selena yang besar, berbanding
rbuka. Menciptakan garis panjang dari kulit yang terkelupas.
ak berusaha mengiba atau
angan Selena yang terayun ke arah Nila "Bagaim
a naik-turun. Lebih-lebih Nila yang kepayahan
yang di katakan Pelayan itu. Dengan jengkel ia me
sama Abang !"
ersandar pada pundak Marni, hanya diam ta
ya terdapat luka cakaran,Rambut p
ka. Di guna-guna mungkin. Dasar mandul!" Selena masih mengomel
, tidak apa-apa?" tanyanya, sambi
ang berdegup kencang,serta mengatur nafasnya y
minta uang, pasti berkata buruk tentang Nyonya." Marni memberikan gelas air mi
mpai hampir habis,kemudia
g perih dengan luka ca
kali." Marni me
diam
at." buru-buru Pelayannya itu und
ku taman yang mulai terasa panas, karen
tap kebun bunga mataharinya ya
t dan di tangannya terdapat patahan
ila. Ia sudah biasa dengan sikap A
jinkan untuk sedikit saja mer
akit menatap sinarnya yang agung. Tapi Nila tak mempedulikan.Se
itu kam
um yang makin lebar. Dia teringat
kulit cokelat,karena ia yang
ng m
mengingat kekonyolan kekasih pemili
nya yang hampa. Cinta pertamanya,satu-satu
amun Nila tetap memand
kita seperti ini ?
lah, R
dengan air m
Nila menangis.Cepat-cepat iameng
.." Marni jongkok sambil meniup-n
a menangis,karena perih pada lukanya.Pa
ih berada di peraduanny
ritakan apa yang terj
a." adu nya pada Chandra,yang saat itu baru saja selesai man
n fokus mendengarkan cerita Pelayan yang
ebih berani,Marni menceritakan. "Nyonya sampai menangis
it dari duduknya dan lamgsung men
di rumah megahnya,lalu
cadangan yang selalu ia
na hanya lampu tidu
u kamarnya saat tidur,supaya Cha
malam di minggu kedua sesuai perjanjian. Perjanjian yang beberapa ming
ci duplikat dan sering masuk ke kamar, hanya untuk memand
rtidur dengan selimut ya
am bias cahaya lampu tidur yang berwarna kunin
i pinggir ranjang pelan. Nila tengah d
Nila lembut,kemu
ngan pertama, walaupun badannya lelah seusai mengikuti rangkaian kegiatan dan memb
ihat lengan istrinya yang terdapa