Broken Vessel
ar. Tiga orang dewasa yang adalah dewan eksekutif atau yang biasa disebut sebagai
an? Lebih baik 'dia' segera dieksekusi!" tuntut wanit
alikan 'Arte'-nya dengan bijak saat sudah besar nanti!" sang
aksa, bukan atas keinginannya sendiri. 'Dia' hanya anak malang yang dimanfaatkan oleh oran
berambut hijau gelap dan mengenakan baju kaus putih. Dia hanya bisa berdiri d
kusangka aku masih dapat melihat dunia ini setelah berada dalam posi
jas hitam yang berdiri di sampingku. Dia adalah Kapten Giedrius
i depanku. Tampak belasan anak tangga mengarah ke bawah. U
Obor-obor yang menempel di dinding batu men
ten Giedrius, orang yang datang bersamaku mengangkat tangannya. Dia
intu metal itu memekikkan telinga. Tampak ruangan yang sa
si, seorang pria berambut merah mar
a walau dia tidak dapat melihat kami karena matanya dit
ia adalah seorang kapten atau pemimpin dari Custodia, sebuah badan yang d
eksekusi, ya? Ternyata 3 hari terasa sangat singkat." Pria
dengan sinyal serupa. Aku melangkah mendekati pria yang dibelenggu di kurs
lah engkau perbuat, pencurian dokumen rahasia, penyusupan, dan pembunuhan terhada
alu kuayunkan tanganku ke arah orang yang akan dieksekusi itu. Bayangan hitam y
'Arte' milikmu." Aku terdiam saja sambil menatap tanganku. 'Arte' ini memang mengerikan,
Ayo keluar. Tugas kita sudah selesai," ajaknya tanpa menoleh ke
boneka pembunuh. Boneka yang dikendalikan oleh Treis untuk mengeksekusi kriminal terp
tali kendali ini?' Pertan
dia akan kembali ke kantornya sedang
uatu yang mencurigakan dari ruang referensi, ruangan yang
harusnya ada di
curiga kalau tahu pintu
ang 'dokumen itu'? Jangan-jangan mereka adalah ko
ama mencarinya. Kamu pe
ke
tempat untuk bersembunyi, 'Sial, hanya ada pot bunga di
i dalam. Keluarlah seorang wanita berambut hita
depan pintu, dia menabrak dada bidangku hin
-apa?" ucapku sambil meng
maaf." Dia meraih tanganku, kuta
ku. Dia menyingkir dari depan pintu dan memberikanku jalan untuk masuk. Kul
bagian belakang kepalaku dengan keras. Tu
Custodia. Kita apakan dia?" tanya pelaku yang menghantam kepalak
terdaftar di data yang kita dapatkan. Lebih
kesadaranku. Mereka tersentak kaget mengetahui aku masih sadarkan diri.
sepertimu," gumam wanita berambut hitam itu. "Begitu sa
sekarang kamu mengancamku? Jangan menantang kesabaranku," geramku yang
. Dia memperingati temannya. "Marina! Kurasa lebih baik kita
h wanita berambut cokelat itu. Dia terkesiap
n ini dipenuhi oleh air. Akibatnya, aku tidak dapat
tuk kabur dariku. Dia berenang ke arah pintu keluar. Saat aku hen