Broken Vessel
berada di kantor Kapten. Entah apa alasannya mem
pten sambil melipat tangannya di atas meja. Kami menggelengkan kepala bersamaan
sendiri pertanyaan yang ditanyakannya. Sidang Treis, sesuai namanya
ap ke arahku, aku tersentak kaget bercampur heran. 'Kenapa aku juga harus menghadiri
wasi tempat ini selama kami pergi,
annya ingin mengutarakan pendapatnya. Kapten mengan
an sopan. Kapten terdiam, heran tidak menyangka salah satu orang kepercayaan
melakukannya?" tanya Kap
masalah personal sehingga saya tidak dapat memberitahukannya kepada Kapten," jawab La
elalu muncul di kenangan burukku. 'Untuk apa dia mau bertemu dengan Nona Tabel
suara asisten Kapten mengingatkan atasannya akan jadwalnya.
it dari kursinya dan berjalan menuju pintu
juan, Istana Putih, istana pemerintahan negara
gerbang bercat emas menghalangi jalan kami. Dua orang ber
da pengenalnya. Penjaga gerbang menganggukan kepalany
i bagian dalam area ini. Pohon-pohon yang daunnya dipotong me
patung lambang negara yang terbuat dari emas, dan kolam air mancur deng
nya sebagian besar uang pajak dialokasikan untuk pembang
t ini dihentikan di depan pintu masuk bangunan itu. Kami ber-3 menuruni sedan hitam ini sedangka
langit ruangan, dan perabotannya. Kami melewati lorong yang san
kiran emas pada kusen pintu. Kapten memegang gagang pintu yang
engahnya. Penampakan yang sudah lama tidak kulihat. Terdapat dua oran
erah jambu dan mengenakan mantel lab putih, Prof. Horatius Maui Zurvan. Ia adalah ketua As
ona Tabella," jawab Layla sambil te
navy, Nona Tabella Lex Coangusto. Ia adalah pemimpin Treis. Meskipun 'Arte'-nya tidak seku
Ini keperluan mendesak," pinta Layla dengan raut m
a." Nona Tabella berdiri dari kursinya.
Kapten dan Prof. Hora memberi izin la
rbicara," ajak Nona Tabella yang berjalan ke arah ka
yang mengancam dari Nona Tabella yang berjalan di depan kami. '
ebelumnya. Terdapat 3 sofa bludru putih dan sebuah meja kaca di tengah-tengah ruangan
menatap kepada kami berdua lalu bert
"Batalkan kontrak pada Trystan." Aku terkejut menden
mengiyakannya semudah itu?! Kupikir dia akan berkoar-koar tentang
isan yang menempel di leherku memancarkan cahaya yang san
suatu beban menghilang dariku. 'Apa kontraknya sudah dibatalkan?' Aku mene
mbil menatap jemari tangan kanannya. Dia tampak seperti orang ling lung. 'K
lu menatap mata biru cerahnya dan berkata, "Lu
h. Dia tersungkur di permukaan lantai yang dingin ini
i?" tanyaku kebingungan, tidak me
segera pergi dari sini." Layla meletakkan jari telunj