Rumah Sakit Itu Memakan Korban Jiwa
tu Memakan Ko
? Dan kenapa pak Dino? aku pusing memijat kepala yang pening. Ak
ini? Bagaimana nanti terus-terusan hantu itu
ah saja sekalian disini. Aku meng
َّحْ
kit. Sia
ayat yang keluar dari mulutku, tiba-tiba saja ada
l mengedarkan pandangan keseluru
a juga harus seperti ini. Masa aku tidak boleh meng
َ الْقُ
الْإِن
g mengaji, aku tercekik dengan tanganku sendiri, entah kena
tolo
to to
an aku membaca doa dalam hati. Ku bacakan ayat Al An'am itu dan Ayat kursi terus menerus. Perlahan
bisa nafas." Ucapk
kbar, All
Sakit dan memutuskan untuk sholat di mushola Rumah Sakit
i lorong Rumah Sakit bahkan kamar jenaz
lu kudukku merinding dan berdiri. Aku be
i depan ruang jenazah. Ah, ini hanya firasatku saja. Mun
tikanku. Aku mencoba terus mengedarkan pandanga
apa seperti ada yang melihatku dari belakang, de
tern
honan rimbun dan pohon bambu kuning yang daunny
ewati lorong lantai 1 yang lumayan banyak pasiennya. Beberapa pasien yang masih ada
*
Membuatku segar kembali setelah kejadian aneh yang menimpa kami tadi di tangga darurat. Hari ini sangat menegangkan, sudah melihat orang
aryawan yang memulai sholat maghrib terlebig dahulu. Aku melihat ada juga Bryan
*
mahkluk itu disini. Aku pun setelah itu memakai sepatu kerjaku untuk kembali bertuga
ai sepatu dan merapihkan pakaiannya. Aku tanya Suster E
a, aku langsung me
memanggil suster Emi samb
mengham
dok?" B
mana keadaannya?" Tany
elamatkan, sedang di tangani Dokter indra di
moga mereka bisa t
mii
dulu." Ucapku karena aku
dok." J
ryan sedang berjalan ke arah rumah sakit, dia juga mungkin akan melaksanakan tug
obati lukaku di ruanganku saja. Tak butuh
duk di kursi kerjaku, rambutnya panjang membelakangiku. Aku pun jad
menjadi urung untuk masuk ke ruangan kerjaku. Aku hanya berdi
jantungku berdegub dengan kencang. Aku deg-degan
sampai di kursi kerj
ikkkik
aaaa
a, dan menatapku. Sontak aku kaget d
ani melihatnya. Aku terus berdoa membaca doa semua yang aku bisa. Apa hantu itu
mberanikan diri mengintip di balik celana jari-jariku. Na
nafas yang sudah sangat berdegub kencang ini. Tiba-tiba
g di teror di belakangku. Bulu kudukku mer
uin aku terus, mau kamu apa?" Uc
aku bisa merasakannya
ku sebentar saja? Kita udah punya dunia masing-masing. Kam
rasa sesak sejak tadi, aku mencoba membe
so
jain terus sih. Ah, si*l! Rumah Sakit in
to
, ada seseorang yang mengetukn
an darurat. Aku tidak bisa melakukan
tugas sebagai Dokter tentang pemeriksaan otopsi, atau akan
ruangannya?" Balasku pada Dokter
Suster Ana dan Ani di Pindahkan di Ruangan
ami sehingga menggangu yang lain? Daripada berpik
duluan saja. Aku mau meng
ku tungg
-buru aku mengobati luka dan aku segera ke ruangan ICU. Karena ruangan kerjaku ada di lantai
*
dalam ruangan itu. Disana sudah ada Dokter Indra, dan dua
ya mana?" Uca
fusannya dan semua alatny
tung saja sekat kamar ruangan ICU terhalang dinding pasien de
Aku mendekati pasien itu, di tangannya bercucuran dar*h,
tangan masnya berdarah. Yuk balik ke
ambil meringkuk duduk di pojok
baik-baik saja
ia hanya memperhatikan kami, begi
i ini har
gkit dan berdiri di depanku.
rasanya. Mana disini tak ada ustadz atau yang lain. Entahlah, kenapa pemilik Rumah Sakit i
Jangan ganggu pasien ini ya
jahat, dia pantas m*ti! Hihihihihi." J
tu yang di l
i. Hantu itu membawa pergi pasien kami.
ng kesurupan." Ucapku pada sem
ak kaget dan ketakutan. Mereka semua ber
ngan ada yang pikirannya kosong ya."
Laki-laki itu. Dia pergi ke Arah De
menghentikan
belakang pasien itu. Dan kami men
k Selamet dengan menjagai Pintu Gerbang Rumah S
ang ini harus m
💕