icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rumah Sakit Itu Memakan Korban Jiwa

Bab 4 Part 4

Jumlah Kata:1605    |    Dirilis Pada: 16/12/2021

tu Memakan Ko

? Dan kenapa pak Dino? aku pusing memijat kepala yang pening. Ak

ini? Bagaimana nanti terus-terusan hantu itu

ah saja sekalian disini. Aku meng

َّحْ

kit. Sia

ayat yang keluar dari mulutku, tiba-tiba saja ada

l mengedarkan pandangan keseluru

a juga harus seperti ini. Masa aku tidak boleh meng

َ الْقُ

الْإِن

g mengaji, aku tercekik dengan tanganku sendiri, entah kena

tolo

to to

an aku membaca doa dalam hati. Ku bacakan ayat Al An'am itu dan Ayat kursi terus menerus. Perlahan

bisa nafas." Ucapk

kbar, All

Sakit dan memutuskan untuk sholat di mushola Rumah Sakit

i lorong Rumah Sakit bahkan kamar jenaz

lu kudukku merinding dan berdiri. Aku be

i depan ruang jenazah. Ah, ini hanya firasatku saja. Mun

tikanku. Aku mencoba terus mengedarkan pandanga

apa seperti ada yang melihatku dari belakang, de

tern

honan rimbun dan pohon bambu kuning yang daunny

ewati lorong lantai 1 yang lumayan banyak pasiennya. Beberapa pasien yang masih ada

*

Membuatku segar kembali setelah kejadian aneh yang menimpa kami tadi di tangga darurat. Hari ini sangat menegangkan, sudah melihat orang

aryawan yang memulai sholat maghrib terlebig dahulu. Aku melihat ada juga Bryan

*

mahkluk itu disini. Aku pun setelah itu memakai sepatu kerjaku untuk kembali bertuga

ai sepatu dan merapihkan pakaiannya. Aku tanya Suster E

a, aku langsung me

memanggil suster Emi samb

mengham

dok?" B

mana keadaannya?" Tany

elamatkan, sedang di tangani Dokter indra di

moga mereka bisa t

mii

dulu." Ucapku karena aku

dok." J

ryan sedang berjalan ke arah rumah sakit, dia juga mungkin akan melaksanakan tug

obati lukaku di ruanganku saja. Tak butuh

duk di kursi kerjaku, rambutnya panjang membelakangiku. Aku pun jad

menjadi urung untuk masuk ke ruangan kerjaku. Aku hanya berdi

jantungku berdegub dengan kencang. Aku deg-degan

sampai di kursi kerj

ikkkik

aaaa

a, dan menatapku. Sontak aku kaget d

ani melihatnya. Aku terus berdoa membaca doa semua yang aku bisa. Apa hantu itu

mberanikan diri mengintip di balik celana jari-jariku. Na

nafas yang sudah sangat berdegub kencang ini. Tiba-tiba

g di teror di belakangku. Bulu kudukku mer

uin aku terus, mau kamu apa?" Uc

aku bisa merasakannya

ku sebentar saja? Kita udah punya dunia masing-masing. Kam

rasa sesak sejak tadi, aku mencoba membe

so

jain terus sih. Ah, si*l! Rumah Sakit in

to

, ada seseorang yang mengetukn

an darurat. Aku tidak bisa melakukan

tugas sebagai Dokter tentang pemeriksaan otopsi, atau akan

ruangannya?" Balasku pada Dokter

Suster Ana dan Ani di Pindahkan di Ruangan

ami sehingga menggangu yang lain? Daripada berpik

duluan saja. Aku mau meng

ku tungg

-buru aku mengobati luka dan aku segera ke ruangan ICU. Karena ruangan kerjaku ada di lantai

*

dalam ruangan itu. Disana sudah ada Dokter Indra, dan dua

ya mana?" Uca

fusannya dan semua alatny

tung saja sekat kamar ruangan ICU terhalang dinding pasien de

Aku mendekati pasien itu, di tangannya bercucuran dar*h,

tangan masnya berdarah. Yuk balik ke

ambil meringkuk duduk di pojok

baik-baik saja

ia hanya memperhatikan kami, begi

i ini har

gkit dan berdiri di depanku.

rasanya. Mana disini tak ada ustadz atau yang lain. Entahlah, kenapa pemilik Rumah Sakit i

Jangan ganggu pasien ini ya

jahat, dia pantas m*ti! Hihihihihi." J

tu yang di l

i. Hantu itu membawa pergi pasien kami.

ng kesurupan." Ucapku pada sem

ak kaget dan ketakutan. Mereka semua ber

ngan ada yang pikirannya kosong ya."

Laki-laki itu. Dia pergi ke Arah De

menghentikan

belakang pasien itu. Dan kami men

k Selamet dengan menjagai Pintu Gerbang Rumah S

ang ini harus m

💕

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka