Andai Aku Boleh Memilih
AMBA
kali naik angkutan kota. Kalau saja ia punya sepeda motor, tentu akan sangat membantunya agar bisa cepat sampai di kampus. Kenanga tak habis pikir kenapa Ibu justru membelikan Arfan sepeda motor. Padahal jarak dari rumah ke sekolahannya han
ng ke kampus. Meski untuk itu ia harus membayar lebih mahal. Tapi tidak mengapalah demi agar tidak te
lari secepat-cepatnya melintasi lorong-lorong kelas yang sudah sepi karena perkuliahan sudah dimulai. Ia terpaksa mengehentikan larinya keti
las. " Pemuda itu bertanya dengan sopan. Hampir saja Kenanga menyemprotnya karena sudah menyita waktunya yang super duper b
a saya terlambat karena membantu kamu registrasi tadi
akan langsung diusir keluar dan tidak boleh lagi mengikuti perkuliahan sampai akhir semester. Dan itu artiny
bukan suara Pak Burhanudin. Suara siapakah ? Adaka
ng duduk di kursi dosen. Tapi seorang anak muda yang ganteng, kalem dan be
k Burhanudin mana ? " Terde
ega karena Pak Burhanudin sudah diganti dosen baru. Ia berharap segala dosanya terhapus dengan pergantian dosen tersebut. Tapi ketika
hari nanti temui saya di ruan
tadi masuk bersamanya berbicara sesaat dengan Pak Dosen muda te
harus menunggu sampai tengah hari nanti. Sekarang dosen muda tersebut masih ada kelas di ruang lain. Kebetulan ruang kelas yang ini koso
gga ada kuliah lagi hari ini ?
u nanti siang. Jadi aku menunggu di
a. Biasanya kalau ada jeda waktu kuliah, Kenanga sering ikut ke kos an Ziya yang tidak terlalu jauh dar
mong dosen tadi itu siapa sih namanya ? Karena tadi aku terl
ivi Iqbal Kurniadi ? Mirip, kan ? " Ziya tersenyum penuh arti. Sepertinya ia siap bersaing dengan teman-teman wanita sek
kan aku tetap bisa ikut kuliah dan ikut ujian semester
elat. Yuuk ah ! Aku duluan ya
ayan bisa mengistirahatkan diri sejenak. Nanti kalau sudah sampai di toko hampir tidak ada waktu istirahat baginya. Saat pengunjung ramai,
nya. Kenanga membuka matanya. Ternyata anak baru tadi yang men
i sini ? " Pemuda itu
ir bahwa pemuda itu belum pulang karena masih ada jadwal kuliah
ke sini. Oya... kenalka
dipanggil Nana. Untuk
ter nanti. Dan aku harus mengejar ketinggalanku dengan meminjam catatan dari teman yang sudah duluan ikut kuliah. Dosen yang bersangkutan yaitu Ibu Rani dan Pak Leon menyarankan agar aku menghubungimu, maksudnya meminjam buku catatan kamu. Aku berharap kamu mau membantuku. Aku ingin semester depan sudah fokus ke penyusunan skripsi agar cepat selesai kulia
s semester kemaren. Dan buku-bukunya sudah masuk peti
Sekilas Kenanga meliriknya. Anak itu lebih banyak menunduk walaupun saat berbicara. D
enunggu Pak Arka ya ? " Ta
? Ouww...Kenanga sangat ingat bahwa uang di dompetnya sangat terbatas. Kalau ia ke
gin menunggu di sini
jadi teman aku di kampus ini, bahkan di kota ini.. " Sikapnya sangatlah sopan, Kenanga tak sam
g ini. Ia bercerita bahwa mamanya orang Minang. Sedangkan papanya asli Bandung. Waktu kecil Ghaf pernah beberapa kali befkunjung ke kota in
g kota ini juga tentang kampus mereka.
akasih traktirannya. InsyaAllah besok aku bawakan buku-buku yang kamu
tersentuh lipstick. Tidak ada yang menarik dari penampilannya. Namun ada hal-hal pada diri Kenanga yang menarik bagi Ghaf. Ia tampil penuh percaya diri, sinar matanya bening berbinar menunjukan kecerdasan otaknya. Yang paling penting bagi Ghaf, Kenanga beda dengan banyak gadis yang dikenalnya. Sosok Ghaf yang tampan serta dilengkapi outfit mahalnya akan segera menarik perhatian para gadis. Banyak yang ingin jadi temannya bahkan jadi pacarnya. Itu Ghaf tidak suka. Sehingga ia menutup diri dar
a. Mengenang nama itu wajahnya mendadak jadi murung. " Dimana kamu, Raiya ? Dada ini mau pecah menahan rindu padamu. " Bisik hatinya perih. Ray teman yang dikenalnya sejak di SMP. Dengan Ray ia merasa sangat nyaman. Ray sangat mengerti dirinya dan sangat perhatian padanya. Perhatian yang
b. Di tengah para teman-teman, Ghaf dan Ray tidak pernah memperlihatkan kedekatan mereka. Yang orang tahu mereka berdua adalah sahabat baik saja. Dan di SMA pulalah hubungan keduanya semakin intim. Keduanya berpetualang dalam nikmatnya cinta ter
n tangan terbuka. Semua baik-baik saja. Sampai suatu ketika.....Mama Ghaf yang baru pulang dari bepergian ada perlu dengan Ghaf.Seperti biasa ia langsung ke kamar putranya itu dan membuka pintu tanpa mengetuk. Seketika ia terp
ngat ....sangat terkutuk. Ya Tuhan... ! Ya Tuhan ..
Mamanya sampai bela-belain meninggalkan Papa Ghaf di Bandung sendirian demi menemani putra tunggalnya itu tinggal di Kota Padang. Hubungan komunikasi Ghaf dan Ray diputus. Orang tua mereka mengambil ponsel an
****