Andai Aku Boleh Memilih
YA kE
inya. Sebuah peraturan yang aneh menurut Kenanga dan sangat tidak adil. Setiap hari ia harus bangun jam empat subuh agar saat berangkat kuliah semua pekerjaan rumah yang menjadi tugasnya bisa selesai. Kalau tugasnya tidak selesai pagi itu, maka siap-siaplah berangkat kuliah dengan kuping penuh omelan dari ibunya. Tugas rutinnya setiap pagi adalah mencuci pakaian, membersihkan rumah, menyiapkan sarapan serta menyiram tanaman hias. Kalau ada pesanan kue atau masakan lainnya dari para tetangga, Kenanga juga harus menyiapkan
-tambah penghasilan ayah. Tapi Kenanga menolak. Ia bersikeras mau melanjutkan pendidikannya. Agar bisa bersekolah Kenanga harus bekerja untuk mendapatkan uang. Ia bersyukur ada toko sembako dekat komplek perumahannya mau menerimanya bekerja setelah pulang sekolah. Malah ketika ia mulai kuliahpun , ia masih diizinkan bekerja di sana di sela-sela jam kuliahnya
g sangat pendiam. Kadang ia merasa sosok ayah tidak pernah ada dalam hidupnya. Jangankan bisa bermanja-manja pada Ayah, untuk bertanya kalau ada masalah saja Ayah menyerahkan pada
emang mempunyai kedudukan yang istimewa dalam keluarga, harus dijaga marwahnya sejak masih kecil. Agar kalau sudah dewasa nanti ia punya wibawa karena ia akan menjadi kepala keluarga dan imam dalam rumah tangganya kelak. Lihat saja dalam pembagian warisan, menurut hukum agama anak lelaki mendapat bagian yang lebih besar daripada anak perempuan. Artinya anak lelaki diberi keistimewaan karena tanggungjawab yang akan dipikulnya dalam keluarga kelak. Sebagai anak tertua...sebagi anak perempuan... sebagai kakak sulung.... duuhh..berbagai kewajiban, bebagai keharusan dibebankan ke pundaknya. Hanya karena ia anak te
Tiba-tiba Arfan muncul mengagetkan Kenanga
pagi tadi. Yang satunya ada
ampai kering, Kak. Ma
h ada yang
dia ngga bawa baju seragam. " Ucap Arfan dengan ringannya. Ke
tiga kali. Kalau hari ini telat lagi, aku ngga boleh ikut ujian semester. Dan itu artinya har
etodologi Penelitian. Baginya tidak ada ampun bagi mahasiswa yang sering terlambat.. Seorang sarjana itu bukan hanya butuh nilai mata kuliah bagus, tapi juga harus punya attitude bagus. Kalau yang suka terlambat b
hanudin serta Ketua Jurusan agar diizinkan ikut mata kuliah tersebut dan membuat surat pernyataan bahwa ia tidak akan terlambat lagi. Bu Rani seorang dosen senior di kampus itu, yang selama ini sangat baik pada Kenanga, ikut memberi rekomendasi sehingga ia diberi kesempatan untuk terakhir kalinya mengingat mata kuliah Metodologi Penelitian harus sudah lulus sebagai syarat untuk pengajuan proposal skripsi. Pada semester kemaren Kenanga sudah menyelesaikan seratus dua
kut perkuliahan lagi sampai habis semester ini dan artinya tidak bisa ikut ujian semester. Harus mengulang lagi di semester depan. Dan yang pasti pengajuan proposal skripsi akan tertunda lagi.Tapi ibu tidak mau mengerti, baginya kepentingan Arfanlah yang harus diutamakan. Apa boleh buat, untuk kali ini d
alan raya untuk menunggu angkutan umum. Ia melangkah
******