Penolakan Sang Luna: Hancurnya Hati Alpha Vincent
/0/30958/coverbig.jpg?v=e4bfb708dd7d7b048ef084087a8fab7b&imageMogr2/format/webp)
siplin", menjadikan aku bukan sebagai Mate yang dihormati
ulai saat Isabel, wanita licik yang
mendengar penjelasanku, Vincent menyeretku ke penjara bawah tanah dan
ai, Vincent justru melakukan hal yang paling kejam. Dia mele
ku," rengek Isabel manja. "
ku, Vincent m
l untuk
awakanku, menyebutku jalang yang tidak berguna, sementara ak
arah yang ia tumpahkan malam i
igala paling langka dan suci yang
k, menatap mata pria yang dulu k
ofia Per
aura putih menyilaukan yang tiba-tiba meled
ncent Dirgantara,
wa kami, aku bangkit dari abu, membakar penjara itu, dan berlar
a
ia
erpustakaan kediaman Dirgantar
pasku berhembus stabil, berirama dengamerobek lembaran
k. K
kan-renyah dan tajam, seolah aku sedang mendengarkan pat
hku sendiri, Hendra, sebagai persembahan untuk Alpha Vincent. Sebuah dokumen yang
menjadi serpihan sampah di a
g membakar di dadaku. Yang ada hanyalah ketenangan yang absolut
usak dokumen. Ini ada
siapkan makan malam di aula utama. Suara tawa, denting gelas kristal, da
oleh dinding tebal dan status sosi
bu ini, aku hanyalah hantu. Seor
perpustakaan didorong terbuka kasar,
melangk
wajahnya dihiasi senyum polos yang terlalu lebar untuk menj
perabot usang, langkah kakinya berisik saa
yengat langsung memenuhi ruang
us dan esens bunga kimiawi, begitu kuat hingga mencek
identitas jiwa. Tapi Isabel selalu menutupi ket
dang menandai wilayahnya deng
l, mengatur bunga-bunga itu deng
h terbuka, suara tawa ber
nc
ah respons terkondisi yan
awanya melengking sengaja agar menembus dind
nyumnya berubah, matanya menyipit de
ang lama. Airnya sudah bau," katany
h perintah dari seseorang yang
m diriku ingin menunduk, ingin patuh pada
engepal di balik rok gaunku yang lusuh hin
h lebar, dan Vince
ang tiba-tiba menerjang. Udara terasa lebih berat, seolah o
n tidak m
g baru saja kurobek, seolah itu tidak ada artinya. Seolah usahak
seperti lintah. "Lihat, Sofia sepertinya tidak senang dengan kontrak dari ayah
dirancang untuk meren
ngin, kosong, seperti melihat serangg
s. Tanganku yang
yut nyeri, mengingatkanku pada
r agar bisa kabur dari perjodohan gila ini. Tapi takd
Vincent menci
m kegilaan *Mate*. Dia meninggalkan gigitan di leherku-tapi bukan *M
u, menyembunyikan hubungan kami, sementara aku dengan naifnya berpiki
tang. Sang "pe
ar datar, tanpa emosi. "Dia hanya sed
amku lebih keras dar
gan terpancar jelas di wajahn
ner Wolf*-ku yang melolong sedih di sudut
ku
ku membungkuk perlahan. Bukan untuk menghormati me
diriku yang pernah diinjak
aki mereka menjauh, aku merogoh saku
secarik kertas
atasan dan frekuensi *Mind-Lin
, suaraku bergetar bukan karena takut, tapi karena a
arah hutan gelap di kejauhan yan
kau buang," ikraku pada malam. "Tapi kau kehilangan