Penolakan Sang Luna: Hancurnya Hati Alpha Vincent

ia

menyempit, dan itu t

barangan di kursi bacaku, botol-botol kosmetiknya menganeksasi rak kamar mandi yang du

tentang benda. Ini tentan

ent memb

u ke gudang penyimpanan di dekat dapur. Alasannya terdengar begitu log

itu, tentu

n gaun-gaun mewah, memerintah para pelayan seo

strategi Pack dig

naluri dan pengetahuan tentang manajemen logistik. Aku berdiri di sudut, memega

a saat ada jeda dalam diskus

du

pisau. Dia memegang kepalanya, tubuhnya

ungkin efek dari racun *Rogue*

a dan Gamma-langsung beralih padan

nangkap pinggangnya. "K

rdiri

Vincent, sang raja. Isabel, ratu palsu yang

ik bahu Vincent, seringai

at lemah. "Bisa kau ambilkan air? Laporanmu pasti me

as. Harga diriku tercabik, tapi aku m

" jawab

isai. Jika aku sibuk, mungkin aku tid

an purnama men

Wolf* di dalam diriku gelisah, mencakar

kamar baruku-

nelan warna irisnya. Bau alkohol bercampur dengan feromon Al

, menutup pintu den

nce

ng. Tangan besarnya mencengkeram bah

..." geramnya rendah, suaranya bergeta

Biologi sialan yang tidak p

an tubuhnya padaku. Ada sengatan listrik yang menjalar

iranku m

Bukan

leherku, gigi taringnya mema

ang luar biasa menghant

i cair yang dituangkan

ndorong dadanya sekuat te

ng mundur, bing

uuuu

k meraung memecah

penjaga terdengar bers

nafsu menghilang, digantikan oleh

," um

ku sepenuhnya dalam sekej

Yarunica yang kusimpan di balik bantal t

i di ambang pintu. Mata

nya. Membaca

ingin dan tajam. "Yarunica?

at itu keras, Sofia. Omega manja sepertimu tidak aka

kit di perutku masih menyiksa

ta: *Itu buk

ar dari lorong, panik dan manja

, lalu melemparnya kembali

rgi. Dia memil

lorong, Vincent merangkul b

l sendiri dal

emungut kertas

t nama kontak di sana, dan menulis sa

e perutku yang mas

ak lagi hanya menca

lam darahku. Sesuatu yang purb