Balas Dendam Putri Konglomerat
Adij
nolakan. Aku mendorong piring berisi hidangan laut yang
berkerut. "Kenapa, Aluna? I
u itu sebelum aku alergi u
alah. "Oh, astaga, aku benar-benar lupa.
in muntah. "Tidak apa-apa, Dian. Mungkin kita harus mencari restoran lain?
ya berkilat licik. Dia tahu
tnasari. Dia tidak tahu harus memilih siapa. Aku hanya dud
ih belum bisa membuat keputusan. Dia hanya menggaru
berdiri dari kursi. "
ya terkejut. "Aluna,
Kau bisa melanjutkan makan
!" teriak Dian, suaranya mulai
lum masuk ke mobil, aku menoleh ke arah Dian yang masih berdiri di depan restoran, terpaku. "
, berharap Dian akan mengejarku. Berharap dia akan menunjukkan sedikit pun penyesal
Aku hanyalah sebuah alat. Anak yang ada dalam diriku ini... apakah aku benar-benar mengingink
git-langit yang gelap, dan berpikir. Apakah aku harus menyerah pada anak ini? Apa
k, wajahnya lelah dan kusut. Dia berlutut di sam
menyakitimu. Ratnasari itu... dia menjebakku. Dia mengancam akan bunuh di
aku dan anak kita demi karier politikmu? De
lukku, tapi aku mendorongnya lagi. "Aku hanya butuh waktu. Setelah dia sem
tanyaku, suaraku parau. "Sekarang
ya merah padam. "Apa katamu? Kau gila? Itu ana
pada wanita lain? Anak yang tidak kau akui? Untuk
"Kau hanya memikirkan dirimu sendi
di belakangnya. Aku terdiam, air mataku mengalir deras
ar dari rumah. Penjaga yang biasanya ramah kini menatapku
ku di rumahku sendiri. Dia menghentikan semua aksesku ke dunia luar. Dia ingin aku te
kan lagi Aluna yang akan diam saja saat dihancurkan. Aku akan ber