icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bukan Takdirku Mati Dalam Api

Bukan Takdirku Mati Dalam Api

Penulis: Gavin
icon

Bab 1 

Jumlah Kata:814    |    Dirilis Pada: Hari ini14:07

annya setelah koleksi

terdengar jelas dari balik pilar kapal pe

skenario balas dendam demi Rosa, wani

i desainer bayangan, mereka memberiku o

sebuah villa untuk melenyapkan jejakku se

untuk "memberiku pelajaran"

adari pria yang kucintai ternyata a

ak akan mati

i villa itu, meninggalkan cincin tunangan kam

Jakarta sebagai Gia, desainer kelas

ngan wajah pucat pasi seperti mel

g. Gita yang bodoh itu sudah

ru saja dimu

a

Hasan

anjani memenuhi dek kapal pesiar mewah di Labuan Bajo. Tawa itu seperti sambaran petir

bersama teman-temannya. Ia memegang segelas sampanye, matanya berbinar, tapi bukan karena cinta

ia kenakan. Apakah aku berhalusinasi? Apakah kelelahan karena mendesain koleksi b

menimpali. Ia tergelak, "Dia pikir kita benar-b

Kata-kata itu menanc

ng selalu membuatku muak, menambahkan. "D

epalaku. Tenggorokanku tercekat. K

sa melanjutkan, dengan nada seolah-olah mendongeng

ernah mencuri apapun! Aku yang selalu menjad

ersumpah akan membalas dendam untukku. Membuatnya ja

erutku bergejolak hebat. Aku mencengkeram pilar, beru

tatapan mata penuh perhatian, sentuhan lembut yang melumpuhkanku. Semuanya palsu. Set

g tulus yang pernah ia temui. Aku begitu bahagia, begitu buta. Aku memberikan segalanya, cinta dan bakatku, semua

ejekan. "Percaya bahwa aku mendukung mimpinya, padahal aku hanya memanfaa

hidupku. Impian yang kukubur dalam-dalam

nggap adiknya. Rosa, yang memfitnahku mencuri desainnya di kampus, menghancurkan debutnya. Rosa, yang menangis dan memu

u merasa seperti lelucon, badut yang menari di atas panggung yang Dzaki dan Rosa si

umnya pudar. Jantungku berdetak kencang, memukul-mukul rusukku seperti ing

kakiku membawaku. Tangisan tertahan pecah menjadi isak tangis yang menyakitkan. Aku b

tapi rasa sakit fisik tidak sebanding dengan luka di hatiku. Aku terbaring

kan nama "Ibu". Aku melihatnya. Ibuku. Keluargaku ya

e Italia. Semua sudah diurus. Kau ikut ka

nolak tanpa ragu, demi Dzaki. Tapi kini, Dzaki telah menu

m. "Ya, Bu," suaraku ser

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka