Kembalinya Arsitek Hebat Bernama Diah
h (
embuat Bara terpana sesaat. Dia mendekat, tangannya refleks merengkuh pin
di telingaku, suaranya sarat akan hasrat. "Ad
terkejut dengan kemampuan aktingku. "Aku hanya berpikir, betapa beruntun
sentuhan, setiap kata, harus meyakinkannya. Ini adalah
mbiarkannya mencari. Tidak ada yang akan dia tem
a mencium keningku, lalu turun ke bibir. Aku memejamkan mata, mencoba
yang bisa menyakitimu, Diah," bisiknya di
yang dihujamkan ke jantungku. Sebuah kebo
dalam, membalas ciumannya singka
dia telah memanipulasiku sepenuhnya, bahwa aku adalah miliknya
aimana jika suatu hari, ada orang lain yang datang, dan
sedikit kekhawatiran di matanya, tapi cep
pernah tidur dengan wanita lain selain dirimu," katanya, suaranya
nyaku, nadaku
u. "Aku bersumpah. Demi nama baik keluargaku, demi semua yang kita miliki, aku ti
a. Dia tidak tahu bahwa aku telah mendengar Fa
ang, pura-pura lega. "A
bali ke pelukannya, memelukku erat, tangannya mengunci p
akan pernah pergi. Terlalu
kejamnya takdir yang akan menanti ora
Diah. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Kau ad
ni terasa seperti sampah. Aku berusaha keras untuk tidak
ku lirih. Kata-kata yang keluar dari mulutku te
ngku, mencoba menyeretku lebih dekat. Aku
kita nanti. Kau pasti suka," kataku, sedikit me
tapi mengangguk. "Baiklah, sayang. Tapi j
isa merasakan tatapannya di punggungku. Terakhir kali. Mung
lam. Pertunjukan harus terus berjala