Cinta Palsu, Dendam Sejati Telah Dimulai
disasm
Itu adalah pelukan yang penuh keintiman, seolah mereka sudah saling mengenal seumur hid
memanggil, suaranya
a senyum. Tidak ada emosi. Hanya tatapan dingin, seolah aku adalah debu di lantai.
u, berdiri, membuat kur
pan yang sama sekali tidak kukenal. Sekar yang kucintai tidak pernah me
unggung Sekar, seolah dia pelindungnya. Dia menatapku dengan seringai
g kau lakukan? Ini sandiwara, kan
suaranya tenang, terlalu ten
gilku Tuan? Dia
encoba melangkah mendekat, tapi B
Bahar, suaranya rendah dan
ya memanfaatkan kondisimu!" Aku mencoba meraih tang
ia," kata Bahar,
perti seorang gadis yang ketakutan. Aktingny
gan permainanmu, Vano. Kau mendorongnya ke kolam. Kau berun
cat. Bagaima
disengaja!" kataku
au pikir aku bodoh? Aku tahu segalanya,
punya hak!" kataku
ar, memeluk Sekar lebih e
ku seperti godam. Suamin
padanya dia bohong!" Aku men
nyum manis. "Dia tidak berbohon
ar. Sekar... dan Baha
an kasihan. Aku merasa semua mata di bar ter
sikku, mundur selangkah
gku, tangannya meraih lenganku. "Vano,
k bisa membiarkan Sekar bersama Bah
ekar? Kau lupa siapa aku? Aku Vano! Keka
"Dia tidak pernah melupakanmu, Vano," kat
isasmita, pewaris Adisasmita Group
terdengar tulus, tapi aku melihat kilatan kegembiraa
k! Aku tidak akan pergi! Sekar!
-apa. Dia hanya menatapku,
sudah cukup membuat keributan. Pergi dari sini, Vano
g bar sudah mengeluarkan ponsel mereka, me
ar!" teriakku. "Kau akan kemb
n-temanku yang terpana. Aku tidak tahu ke mana aku pergi, tapi aku har
Yuli
merah padam dan air mata membasahi pipinya. Rasa pu
kku. Dia menatapku dengan tatapan yang
tanyaku pelan, hanya untu
is. "Mungkin. Tapi
a. Pewaris Adisasmita Group baru saja dipermalukan di depan umum oleh mantan kekasihnya ya
da sesuatu yang tidak bisa kuartikan di matany
aku, mencoba terdengar tul
nya, suaranya tenang. "Kau ta
kan ketika aku terlalu dibutakan ole
sandiwara ini?" tanyanya, ada
Senyum yang sebenarnya kali ini.
menghilang. Dia pantas mendapatkan lebih
disasm
adaku. Sekar... bersama Bahar? Menikah? Itu tidak mungkin! Dia mengenalku se
tidak menjawab. Aku mencoba menelepon Rio, Rio juga tid
erlihat kacau. Rambutku berantakan, mataku m
ngat. Ini semua pasti akting. Dia hanya ingin mem
ngan frustrasi. Aku tidak bisa menerima ini. Se
sahaan. Tatapan penuh hormat yang dia berikan pada Sekar, berbeda dengan tatapan mengejek yang dia
di. Aku tidak akan m
a di sana. Dia adalah satu-satunya yang bisa m
a, menonton televisi. Dia menoleh saat aku mas
tanyanya, bergegas menghampi
anan. "Dia... dia bersama Bahar. Di
tahu, sayang. Aku melihatnya.
tanyaku, menatapnya.
hanya menatapku dengan mata lebar,
atanya. "Mungkin dia hanya
Dia berhasil. Tapi aku tida
Aku akan mendapatkan Sekar k
rtikan. Ada sedikit kekecewaan di sana, tapi ju
, aku akan selalu ber
atu orang yang masih peduli pada
Yuli
ma Bahar di bar, Vano yang terlihat kacau, semua berita tentang "
mpati padaku, beberapa orang mengecam Vano, dan
ar, saat kami makan siang di restoranny
juannya, kan? Aku ingin dia
sakan?" tanyanya, me
an. Sakit hati. Dan... keing
ngguk. "Aku
Dia mengirimkan pesan singkat. "Kerja bagus, Nak. V
muncul di bibirku.
begitu saja," kata Bahar
erah. Aku akan memastikan dia kehilangan segalanya
meja. "Aku akan melindungimu
nenangkan. Aku menatapnya. Dia memang t
kasih,"
selanjutnya. Aku tahu Bahar adalah pria yang cerdas dan