Cinta Palsu, Dendam Sejati Telah Dimulai
disasm
Mataku menyapu ruangan, mencari Bahar. Tapi yang kulihat hanyalah Sekar, se
dak ada
iakku, suaraku peca
emeluk lututnya. "A-apa yang
gkah lebih dekat. "Di mana pria itu?!
rakan," kata Sekar, suaranya bergetar. Dg padaku, Sekar! Aku tahu kau bersa
eriaknya, mencoba
r. Aku melemahkan cengkeramanku pada lengannya. Sekar, melihat kesempatannya,
kit sekali..." gumam
ini akting lagi? Dia te
ke kamar, diikuti oleh dua satpam. "Tuan Adisasmita! Ada apa ini? Anda
taku, menunjuk Sekar.
ergeletak di ranjang, pucat dan gemet
memeriksa denyut nadinya. "Astaga! Dia
gi? Aku tidak bermaksud menyakitinya. Aku h
ambulans!" kataku.
ggir!" kata manajer itu
s medis memeriksa Sekar dan membaw
kataku, mencoba
asalah medis. Dan Anda... Anda akan ikut kami ke
Aku? Aku tida
Dia hanya akting!" teriakku, t
esi. Perasaan bersalah, entah mengapa, mulai merayap di hatiku
dari hotel, menuju mobil polisi yang sudah menunggu. Aku melihat ke belakang, berhar
Yuli
tiku. Dia tidak tahu bahwa demam ini bukan kepura-puraan sepenuhnya. Ketegangan selama beberapa hari terakhir
mendengar semua yang terjadi di sekitarku. Vano yang mencoba membela di
, pewaris Adisasmita Group yang arogan, kini akan mend
yang familiar menyambutku. Aku merasakan jarum
jauh lebih baik. Demamku sudah tu
samping ranjangku, memegang sebua
ar," katanya,
raku masih sedikit s
kantor polisi. Dia dituduh melak
mbanjiri hatiku. "Bagus. D
tajam mengamatiku. "Kau tida
idak. Dia mencoba membunuhku
Dia mengeluarkan kotak makanan dari tas ke
up iga. Makanan kesukaanku saat aku
ahu?" tanyaku, s
"Aku tahu banyak ha
ng aneh di hatiku. Dia selalu ada untuk
ataku, suaraku lebih lem
ya meng
mengalir di tenggorokanku. Aku merasa
u, setelah menghabiskan bub
ngkat alisn
semua orang bahwa aku bahagia bersamamu. Aku in
ikan. Ada sedikit kegembiraan di matanya, tapi
tangannya. "Kita akan mengambil
tangannya. Lalu dia melihat ke mataku. S
tanyanya, sua
yakin. Ini adalah bagi
lus kali ini. Dia mengangguk.