icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Palsu, Dendam Sejati Telah Dimulai

Bab 6 

Jumlah Kata:826    |    Dirilis Pada: Hari ini18:11

disasm

Mataku menyapu ruangan, mencari Bahar. Tapi yang kulihat hanyalah Sekar, se

dak ada

iakku, suaraku peca

emeluk lututnya. "A-apa yang

gkah lebih dekat. "Di mana pria itu?!

rakan," kata Sekar, suaranya bergetar. D

g padaku, Sekar! Aku tahu kau bersa

eriaknya, mencoba

r. Aku melemahkan cengkeramanku pada lengannya. Sekar, melihat kesempatannya,

kit sekali..." gumam

ini akting lagi? Dia te

ke kamar, diikuti oleh dua satpam. "Tuan Adisasmita! Ada apa ini? Anda

taku, menunjuk Sekar.

ergeletak di ranjang, pucat dan gemet

memeriksa denyut nadinya. "Astaga! Dia

gi? Aku tidak bermaksud menyakitinya. Aku h

ambulans!" kataku.

ggir!" kata manajer itu

s medis memeriksa Sekar dan membaw

kataku, mencoba

asalah medis. Dan Anda... Anda akan ikut kami ke

Aku? Aku tida

Dia hanya akting!" teriakku, t

esi. Perasaan bersalah, entah mengapa, mulai merayap di hatiku

dari hotel, menuju mobil polisi yang sudah menunggu. Aku melihat ke belakang, berhar

Yuli

tiku. Dia tidak tahu bahwa demam ini bukan kepura-puraan sepenuhnya. Ketegangan selama beberapa hari terakhir

mendengar semua yang terjadi di sekitarku. Vano yang mencoba membela di

, pewaris Adisasmita Group yang arogan, kini akan mend

yang familiar menyambutku. Aku merasakan jarum

jauh lebih baik. Demamku sudah tu

samping ranjangku, memegang sebua

ar," katanya,

raku masih sedikit s

kantor polisi. Dia dituduh melak

mbanjiri hatiku. "Bagus. D

tajam mengamatiku. "Kau tida

idak. Dia mencoba membunuhku

Dia mengeluarkan kotak makanan dari tas ke

up iga. Makanan kesukaanku saat aku

ahu?" tanyaku, s

"Aku tahu banyak ha

ng aneh di hatiku. Dia selalu ada untuk

ataku, suaraku lebih lem

ya meng

mengalir di tenggorokanku. Aku merasa

u, setelah menghabiskan bub

ngkat alisn

semua orang bahwa aku bahagia bersamamu. Aku in

ikan. Ada sedikit kegembiraan di matanya, tapi

tangannya. "Kita akan mengambil

tangannya. Lalu dia melihat ke mataku. S

tanyanya, sua

yakin. Ini adalah bagi

lus kali ini. Dia mengangguk.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka