icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Palsu, Dendam Sejati Telah Dimulai

Bab 5 

Jumlah Kata:862    |    Dirilis Pada: Hari ini18:11

disasm

sendiri, tergeletak di lantai, memegangi kepalanya yang berdarah. Mataku membelalak n

teriak salah satu teman kami, P

di tanganku. "Aku... aku tidak sengaja!" kataku, su

annya. Matanya dipenuhi kekecewaan. "Vano... selama ini

sengaja!" Aku mencoba mende

i sudah berakhir, Vano. Aku tidak bisa

i dan membawanya keluar dari bar. Mereka tidak menoleh s

dak mengatakan apa-apa. Matanya hanya menatapku dengan tata

sudah melihat sendiri, Vano. Ini ad

wakanku. Teman-temanku pergi. Se

ini tanpa berlari. Langkahku berat, seolah setia

Yuli

ncuran. Dia telah kehilangan teman-temannya, harga dirinya, dan sekarang dia merasa be

"Kau baik-baik saja?" t

u baik-baik saja. T

a Bahar, menatap pintu bar tempat Vano menghil

alu ingin menang. Dia tidak pernah peduli pad

ski pecah dan darah Rio. Aku tahu Rio adalah teman baik

ita, pewaris Adisasmita Group, memukuli temannya

disasm

rasa mual yang luar biasa. Ponselku berdering tanpa henti.

ku. Dia adalah satu-satunya yang te

i dia tidak menjawab. Aku men

cari Melodi lagi. Aku bu

i ini, aku melihatnya mengenakan kalung berlian yang kuberikan padanya beberapa hari y

a, suaranya lembut, tapi matanya me

frustrasiku. "Semua orang membenciku. Sekar menin

"Tenang, Vano. Aku tidak a

kit lega. Setid

h banyak hadiah untuk menghiburnya. Aku ingin melihat senyu

mau," kataku, menunjukka

dak, Vano. Aku tidak ingin apa-a

ertarik padanya. Dia benar-benar berbeda dari wanita lain. Dia

enginginkan apa-apa?" ta

birnya. "Aku hanya ingin kau baik-baik saja.

nghangat. Dia benar-

latan yang sama seperti yang kulihat di mata Melodi saat Sekar terjatuh ke kolam. Aku m

lebih baik. Melodi tahu bagaimana menenangkanku. Dia tahu

ku. Foto-foto mereka di media sosial, senyum S

Aku harus membuatnya sadar

kumasang di ponsel Sekar. Dia tidak akan pernah tahu. A

ah hotel, jauh dari rumahnya. Apa yan

obil, menancap gas menuju alamat itu. Aku tida

padanya siapa yang

angsung menuju lift. Aku tidak peduli dengan tatap

asi pelacak. Aku berjalan dengan cepat me

satu kamar. Itu suara Sekar.

Aku membanting pintu k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka