Jadi Kuyang
unjuk dan berseteru. Satu sama lain di antara mereka tak ada yang mau mengalah. Urat leher terlohat jelas membiru
yang mengurus Umak. Lagi pula, kau belum berkeluarga. Ini kesempatanmu
istri seperti yang lain! Mana mungkin terus-terusan jadi budak Umak, yang sudah membusuk begitu. Aku pun jijik mengurusnya! Ken
bisa ia meminta dua saudaranya yang lebih tua mengurus Umak. Sementara keduanya itulah ya
unya yang mengayun tepat mengenai tulang rahang Midan. Jemarinya berdenyut, ia yakin pukulannya cukup keras. Pasti
perti itu gara-gara kau yang tak lahir se
da tiang pondok. Pergi. Melenggang angkuh tanpa niat kembali lagi. Bagaima
uanya itu, hanya saja saat ini mendahulukan tangg
dadanya lebih sakit lagi. Hanya karena ia miskin dan anak paling bungsu, bisa diperlakukan see
erempuan. Jika iya, dia bahkan tak bisa membayangkan bagaiman
irihnya sambil meludah cairan amis dan asin yang mengucur dari geraham akibat ken
ana nasinya?" Suara parau dari dalam s
kit terbuka, jadi sekalian saja Midan meluapkan pelampiasan kemarahannya. Ia menendang keras hi
tak ingin ambil pusing dengan polah sang anak. Ya, menurut Ramiah itu bisa saja balasan setimpal baginya selain jadi kumpulan
a dikatakan jauh lebih buruk. Ia bukan hanya mendapat
bertahan jika pasangannya sudah berpindah hati? Hingga di ujung keputus
arah Umak-nya dengan bergidik dan sambil menutup hidung menggunakan bagian leher kaus lusuh
s Umak, berhadapan seperti ini, ia
elamun! Aku sudah sangat lapar!
h itu, masih bisa bersuara dengan jelas. Jiwa Umak Midan tak aka
lkannya tanpa lauk. Lalu, ia suapkan berulang kali ke wanita yang wajahnya masih tampak muda itu. Midan harus lebih cepat mengepal, ia sudah tak heran jika Uma
ini!" perintah Ramiah sesaat sebelum Midan
gh! Tolong jangan membayangkan bagaimana bentuknya kotoran yang keluar dari tubuh yang sudah busuk itu! Mid
egitu mudah mendapatkan uang sebagai penyanyi panggung. Saweran yang ia dapat sehabis tampil, selalu lebih dari cukup untuk memen
ang bisa membuatnya menjadi kuyang. Ilmu yang wajib dipenuhi dahaganya d
t. Ramiah hanya bisa pasrah saat anak tertua mengusulkan untuk mengasingkannya ke hutan. Ia yakin, kabar yang dibawa angin lebih cepat menyebar dan seluruh per
sng sebenarnya tak layak disebut rumah, di tengah hutan menanti ajal. Berharap put