icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suami pura-pura

Bab 3 Perdebatan di Rumah Makan

Jumlah Kata:1128    |    Dirilis Pada: 09/12/2021

palagi oleh pasangan yang sengaja datang hanya untuk makan siang. Memang tidak bisa dipungkiri jika makanan di sana terasa menggoyang li

enjual sambil meletakkan minuma

a kasi

Oiya, pacarnya

da terasa pusing, dan menjadi beban tersendiri. Tetapi Adinda tidak terlalu menonjolkan, umurnya mem

Bu." Adinda m

a? Kenapa tid

jalan

" Ibu Penjual

n keka

g sambil menggaruk kepalanya walau tidak

u lagi dijagain sam

ang bertanya seperti itu. Karena banyak pengujung membuat Ibu Penjual harus segera kembali ke pekerjaannya. Sementara Adinda kembali melahap sisa ma

duduk di tempat Adinda berada. Awalnya ia tidak menanggapi, t

otor tolong disingkirka

duduk di tempat l

tap intens, "Terserah say

n baju biasa berwarna abu-abu. Memang Alan lebih nyaman berpenampilan s

ekali," ge

ja tidak men

nyidik berusaha untuk mengingat kejadian yang telah ia lewati. Tampilan yang tidak masuk dalam kriteria pria yang diinginkan oleh Adinda, jauh dari standar yang telah ia

ampir menabrak mobil saya."

a anda yang akan m

t Adinda gemas serta kesal, "Ya, kau itu

dah melajukan mobi

anggap kalau Alan itu salah, begitupun dengan Alan yang tak berhenti membela dirinya. Dan beranggapan kalau

ak malu dilihat oleh o

nar apa yang dikatakan oleh Ibu Penjual. Semua p

af malah menyalahkan

saling diam. Adinda pergi dengan hati yang kesal, ia tidak berhenti bergerut

, dan lembut." Ibu Penjual merasa tidak enak hati, karena i

, Bu. Dia saja

a maaf, tapi dia selalu

tup pintu mobil dengan sangat kencang. Perasaannya hancur seketika hanya karena berdebat dengan p

g ke rumah. Karena sebentar lagi, Adinda akan dijodohkan den

tidak ada pria yang ingin menjadi pa

eluar. Namun, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk mencari pacar sewaan.

erti itu di zaman sekarang

anti di kantor. Jika ingat akan pekerjaannya, ingin rasanya Adinda tenggelam dari d

selalu dinantikan oleh banyak orang sebagai obyek foto selfie. Adinda mengendarai motornya menuju rumah Chika. Sampainy

ka sambil mengeringkan rambut

menumpuk, karena tidak mau lem

u berkerja di perusahaan ayahmu, p

amu sudah tau bukan, apa tujuan

at Adinda yang keras kepala dan tidak bisa diubah

lengket sekali tubuhku ini." Adinda meleng

ermarket. Tak berapa lama, Adinda keluar dengan pakaian yang sudah berganti. Ia menghempas

an," oce

. Lagian berbagi dengan

malas. Kalau bukan Adinda,

uman, sinetron, pakaian, bahkan sampai make up. Maka tidak jarang jika mereka sering dijuluki kembar sejak masih duduk di bangku kuliah. Adinda dan Chika

mpai tidak sadar kalau sudah habis. Adinda merogoh bung

jar Adinda memas

lagi. Tapi paka

belum gajian. Kamu saja yang

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka