Suami pura-pura
har
bersiap, mereka akan pergi bersama karena memang lokasi kantor yang satu arah. Seperti biasa Ad
?" tanya Chika sambil meng
agi pula tidak sempat jika pag
itu. Kita berangk
milik Adinda. Mereka berdua menembus dinginnya pagi, ternyata tadi malam telah tu
isi
yang sampai saat ini belum menemukan tambatan hati. Bukan karena tidak laku
tuk mengelolanya. Sebetulnya Alan tidak terlalu menyukai pekerjaannya saat ini. Sebab ia lebih suka kehidupan y
g pria paruh baya yang
apa
n kalau lusa ada per
ya, "Sudah, Pa. Alan sudah
bali mengoleskan selai di atas
Sayang," ujar T
sarapan di kantor." Alan
a berdenyut. Saat ini Alan hendak pergi ke kantor, sebab banyak sekali pekerjaan yang menunggunya. Ap
tradisi jika pagi hari, maka para karyawan wajib menyambut kedatangan Alan. Seperti biasa Alan ter
i, Pak Alan,
an ruangan untuk pe
k, P
udian duduk di kursi putar miliknya dan mulai membuka laptop. Tidak lama kemudian, datanglah seorang wanita dengan tergesa-
enghubungi kamu tapi tidak bisa. Terus aku juga su
, sekarang lebih
banyak penolakan. Wanita mana yang akan rela jika kehilangan pria sempurna seperti Alan. Ab
ilang kalau aku ti
Lan. Aku rindu tentang kita berdua.
afas sejenak, "Apa perlu aku panggilka
anya ingin menghabiskan waktunya bersama dengan Alan. Semua ini memang salah Abel, karena
tanya Abel sambil memasa
an lagi. Lebih baik sekarang kamu keluar dari ruangan aku, atau satpam yan
aan kesal. Alan kembali menatap layar laptopnya. Ia sudah penat dengan semua wanita yang mendekatinya hanya karena harta saja. Beberapa saat kemudian, ada yang meng
ani, Pak," ucap Dino sambil mel
ngan untuk pertemu
Itu sudah sel
memang bisa
las dengan
sudah siang, dan sekarang adalah waktunya Alan untuk meeting. Ia berjalan dengan diteman
" Alan mengulurkan tanganny
muda sudah menjadi dire
Sekarang kita mula
ah, karena perumahan itu akan dipergunakan oleh masyarakat menengah kebawah yang masih belum memiliki tempat tinggal. Meeting be
eri tugas yang berat. Dan tidak berada pada bidang yang ia geluti, tetapi Adinda menerima semua itu dengan
eorang wanita cukup nyaring menus
a masih banyak. Apa tidak
n ini, kenapa jadi kamu yan
ryawan yang melawan perintahnya. Maka dari itu Adinda selalu menuruti apa yang Lara perintahkan. Jika tidak karena uang, Adinda sudah sejak l
Bukan bagianku ju
tup layar laptopnya, ia memutuskan untuk pergi mencari makan. Kebetulan jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Adinda akan pergi ke sebuah warung makan langganannya, bukan
sudah tidak sabar untuk menerima makanan agar tidak berbunyi lagi. Tempat it
dak mampir dulu, Nen
buru-buru jadi tid
njawab dengan
sam