Cinta di Musim Semi
oma tanah basah tersisa seperti janji yang belum selesai. Rumah itu tampak lebih kecil dari bayangannya-catnya mengelupas, pagar ba
yang terasa kosong. Pintu dibuka oleh seorang perempuan paruh baya
ra perempuan itu serak
a keluar lebih pendek dari yang ia
hnya sejenak, lalu mengangguk. "Kau anak Haryo, y
erbeda-beda, dan vas bunga plastik yang menggantung seperti kesopanan yang dipertahankan. Seorang lak
angkan teh ke cangkir. "Dia keluar tadi pagi, katanya urusan di
hangat sampai ucapannya meluna
Dia suka tiba-tiba. Tapi kau boleh duduk d
a tidak sempurna-dan membiarkan tatapan turun ke jari-jarinya yang masih dingin. Menunggu terasa seperti berburu jawaban yang mungkin
mara perlahan, bukan menuduh ta
uh tahun lalu. Dia kembali dua bulan lalu-tiba-tiba. Katanya ingin menyelesaikan sesuatu yang dulu
erasa detak jantungnya berbisik. Bagaimana mungkin seseorang yang meninggalkan hidup
h. Seorang lelaki muda berjalan masuk membawa tas kamera besar menggantung di bahunya. Rambut
ah-rumah tua di Kaliurang. Ibu bilang ada tamu, jadi aku mampir. Kupikir-" Ia menunduk sedikit, mengamati foto di tangan
memberi arah lain pada malam yang penuh kecemasan-sebuah wajah baru, bukan
a. "Tapi dia tak ada. Aku tid
saja. Mereka kembali karena hal-hal yang tidak selesai: surat, utang, benda yang harus diambil. Atau mungkin cuma ingin tahu: apakah pada akhirnya dunia
menghadapi ketidakpastian sendirian, atau mungkin karena kehadiran Daffa mengalihkan pikirannya dar
editor, tentang bagaimana ia berusaha menjaga jarak dari masa lalu. Amara, yang biasanya tertutup kepada orang asing, menemukan dirinya
n berdengung. Seorang pria berjaket basah berdiri di ambang pintu-bukan muda, bukan benar-benar tua. Wajahnya dikenali A
dari seharusnya. Rendra menoleh, matanya menyapu ruang, m
ningan dengan kentara. "Maaf membuatmu
kan menjadi pintu atau palu. Ia merasakan dunia menunggu jawaban dari bibirnya-jawaban yang akan
ring tetapi tegas. "Kenapa set
rus kukatakan-kebenaran yang tak bisa kutulis di surat. Aku datang untuk menjelaskan, bukan untuk mer
ntara suara teh, klik kamera, dan hujan yang merintik lagi di luar, Amara tahu sat
-