icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta di Musim Semi

Bab 2 Jalan Kaliurang

Jumlah Kata:923    |    Dirilis Pada: 15/11/2025

oma tanah basah tersisa seperti janji yang belum selesai. Rumah itu tampak lebih kecil dari bayangannya-catnya mengelupas, pagar ba

yang terasa kosong. Pintu dibuka oleh seorang perempuan paruh baya

ra perempuan itu serak

a keluar lebih pendek dari yang ia

hnya sejenak, lalu mengangguk. "Kau anak Haryo, y

erbeda-beda, dan vas bunga plastik yang menggantung seperti kesopanan yang dipertahankan. Seorang lak

angkan teh ke cangkir. "Dia keluar tadi pagi, katanya urusan di

hangat sampai ucapannya meluna

Dia suka tiba-tiba. Tapi kau boleh duduk d

a tidak sempurna-dan membiarkan tatapan turun ke jari-jarinya yang masih dingin. Menunggu terasa seperti berburu jawaban yang mungkin

mara perlahan, bukan menuduh ta

uh tahun lalu. Dia kembali dua bulan lalu-tiba-tiba. Katanya ingin menyelesaikan sesuatu yang dulu

erasa detak jantungnya berbisik. Bagaimana mungkin seseorang yang meninggalkan hidup

h. Seorang lelaki muda berjalan masuk membawa tas kamera besar menggantung di bahunya. Rambut

ah-rumah tua di Kaliurang. Ibu bilang ada tamu, jadi aku mampir. Kupikir-" Ia menunduk sedikit, mengamati foto di tangan

memberi arah lain pada malam yang penuh kecemasan-sebuah wajah baru, bukan

a. "Tapi dia tak ada. Aku tid

saja. Mereka kembali karena hal-hal yang tidak selesai: surat, utang, benda yang harus diambil. Atau mungkin cuma ingin tahu: apakah pada akhirnya dunia

menghadapi ketidakpastian sendirian, atau mungkin karena kehadiran Daffa mengalihkan pikirannya dar

editor, tentang bagaimana ia berusaha menjaga jarak dari masa lalu. Amara, yang biasanya tertutup kepada orang asing, menemukan dirinya

n berdengung. Seorang pria berjaket basah berdiri di ambang pintu-bukan muda, bukan benar-benar tua. Wajahnya dikenali A

dari seharusnya. Rendra menoleh, matanya menyapu ruang, m

ningan dengan kentara. "Maaf membuatmu

kan menjadi pintu atau palu. Ia merasakan dunia menunggu jawaban dari bibirnya-jawaban yang akan

ring tetapi tegas. "Kenapa set

rus kukatakan-kebenaran yang tak bisa kutulis di surat. Aku datang untuk menjelaskan, bukan untuk mer

ntara suara teh, klik kamera, dan hujan yang merintik lagi di luar, Amara tahu sat

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka