Cemburu yang Tak Pernah Reda
ha menatap jendela ruang tamu, matanya mengikuti gerakan dedaunan yang ditiup angin. Hatinya dipenuhi rasa cemas yang belum perna
ang dewasa di sekitarnya. Alisha menatapnya dengan campuran rasa sayang dan khawatir. Ia ingin melind
gawas. Setiap gerakan di luar vila, sekecil apa pun, langsung ditandai. Ia menyadari ada pola-ses
halaman. Rafli menggeram pelan. "Mereka datang lebih ce
"Apa yang harus kita l
gan mata tajam. "Kita harus k
rdebar kencang. Di sana, Alisha melihat Rafli menutup pintu baja dengan sistem pengamanan tinggi. Ruanga
a," ucap Rafli, meski su
an sistem alarm tambahan dan mempersiapkan diri. Alisha merasa ketakutan, tapi juga kagum melihat ketenangan Rafl
an erat. "Tenang, Nak. Rafli tahu apa ya
ngan mata bulat. "Ibu..
a takut, tapi kita akan bersama
menggunakan keterampilan fisik dan strategi yang luar biasa. Alisha bisa mendengar suara benturan
sil masuk ke salah satu pintu samping. Rafli menyadari adanya celah dan segera menindaklanjuti, menutup jalan
kan runtuh dalam hitungan menit. Namun Rafli selalu hadir, mengatur dan memastikan mereka
ling dan memastikan tidak ada lagi yang tersisa. Ia kembali ke ruang bawah tanah, menat
kagum, dan rasa cinta yang perlahan tumbuh di hati
. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terja
yang rusak atau terlewat. Alisha membantu menata kembali barang-barang dan memastikan Aidan tetap tenan
cap Rafli, matanya menatap jauh ke hutan di sekitar vila. "Ancaman ini lebih besar dari yang kita duga. Mereka
campur aduk. "Apa maksudmu?
lebih waspada, dan mungkin harus m
ayangkan. Tapi di sisi lain, ia juga merasakan kepercayaan yang mendalam pada Rafli. Pria it
k sendiri di ruang tamu. I
senjata yang lebih kuat daripada kekerasan. Rafli mengajarkanku arti perlindungan, kesabaran, dan keteguhan hati. Aku takut,
Alisha tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Ancaman akan terus datang, tapi ia merasa lebih siap. Ha
miliki anggota yang lebih banyak dan lebih terlatih dari yang mereka duga. Ancaman itu bukan hanya fisik, tapi juga str
nya tentang kita. Mereka ingin menguasai seluruh aset keluarga, d
emas, tapi juga yakin. "Aku akan bersamamu, Rafli
uk tangan Alisha. "Aku tahu.
n yang menembus sela-sela awan. Angin malam berdesir kencang, mengguncang pepohonan d
yang dan ketakutan. Semua yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah mengubah hidup mereka secara drastis. Ancaman yang terus me
sekitar vila. Matanya fokus, tubuhnya tegang. Ia mendeteksi pola pergerakan bar
suaranya rendah dan serius. "Mereka tidak hanya i
nya. "Apa maksudmu? Apakah me
harus siap menghadapi segala kemu
mengambil Aidan dan membawa Alisha ke ruang aman bawah tanah. Alisha menahan
kan menjaga kita," uc
an dan alarm internal. Suara langkah di atas tanah terasa jelas meski
Rafli bergerak cepat, menggunakan keterampilan fisik dan strategi tinggi untuk menghadapi m
mengusir mereka, namun satu orang berhasil lolos ke dalam hutan
tidak akan berhenti," katanya sa
membiarkan mereka dalam bahaya. Ia mengangguk, mena
angkah mereka dengan fokus. Alisha merasa kaki mereka basah dan tubuhnya kedinginan, namun hatinya tetap
a sebuah pondok tua yang tampak terbengkalai, dengan lampu samar menyala di dala
udah. "Apakah ki
ilihan lain. Jika kita membiarkan mereka, ancaman in
s dalam, kemudian membuka pintu perlahan. Di dalam, mereka menemukan bukan hanya orang-orang
s keluarga Rafli, perselisihan lama, dan rencana kelompok yang ingin mengamb
yang kita kira. Mereka ingin menguasa
ereka hadapi bukan hanya fisik, tapi juga strategis dan p
usan besar. "Kita harus kembali ke kota, tapi ke tempat yan
alkan vila yang mulai terasa seperti rumah, tapi ia tahu keput
ndari pengawasan. Hujan deras membuat perjalanan sulit, tapi Rafli te
ng terpercaya. Tempat itu aman, penuh sistem pengamanan, dan jauh dari jangkauan kelom
caman, rencana masa depan, dan langkah-langkah yang harus diambil. Rafli menunj
uk. "Aku tidak tahu apakah aku bisa
ira. Aku melihat keberanianmu setiap hari. Dan kau tidak sen
n besar yang harus diambil Rafli membuatnya menyadari bahwa keberanian bukan hanya soal
di catata
sikologi, dan pilihan yang harus dibuat. Rafli mengajarkanku bahwa cinta, keberanian, dan kepercayaan berjalan bersama. Aku taku