icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Rencana Jahatmu Kembali Kepadamu

Bab 3 sekitar rumah kakek

Jumlah Kata:2103    |    Dirilis Pada: 01/11/2025

angat ke lantai kayu yang mengilap. Namun, ketenangan pagi yang seharusnya menenangkan justru membuat hatinya sema

rasa ingin tahu, komentar samar, bahkan bisik-bisik yang terdengar di pasar atau di warung kecil mulai membuatnya sulit ber

seolah membaca kegelisahan yang tersembunyi. "Maura

ba tersenyum. "Tidak, N

perasaan, sayang? Kau harus belajar membedakanny

asa takut, pada ketidakpastian, dan pada gosip yang bertebaran, sehingga sering men

diperlukan untuk kehamilannya dan persiapan menjadi ibu tunggal lengkap. Jalan menuju kantor tidak jauh, tapi

ahu yang sulit disembunyikan. Maura menahan diri, menyapa dengan sopan, dan berusaha fokus pada urusannya. Namun di s

k menenangkan diri. Aroma kopi yang kuat dan suasana yang hangat memberikan rasa nyaman sementa

Pesan masuk dari Ravel membua

ni penting. Bisa kit

ban atau setidaknya memastikan posisinya. Ia menulis balasan singkat, menyetujui pertemuan, ta

jalan, ia merasakan tatapan yang tidak nyaman dari bebe

sendiri lagi. Masi

ar nikah. Bisa dibayangkan a

pi mereka hanya dengan senyum atau diam tidak cukup. Ia harus lebih pintar,

ya khawatir. "Maura, kau tampak sangat

ebentar. "Hanya pandangan mereka, N

n sederhana tapi rapi, menata rambutnya agar tidak terlalu mencolok, dan memasti

ang memungkinkan pandangan penuh ke pintu masuk. Tidak lama, Ravel muncul, wajahnya tampak lebih serius dari s

uk di seberang Maura. "Aku ingin berb

na harus. Bukan karena ingin. Jangan membu

ta-kata saja tidak cukup. Aku a

bagaimana ia ingin memastikan Maura dan anaknya aman. Maura mendengarkan dengan seksama, mencatat setiap kata, setiap nada, dan setiap geraka

ehadiranku," kata Ravel akhirnya. "Aku tida

damu. Tapi aku tidak bisa menolak bantuan jika itu ny

aku inginkan juga. Keselamatanmu,

an. Ia tahu, membuka pintu untuk Ravel berarti menghadapi risiko emosional yang besar. Ia harus tet

, dan beberapa tetangga mulai menatapnya dengan campuran rasa ingin tahu dan penilaian. Maura belajar menahan diri, tetap ten

etahui kejadian yang menimpa Maura dan mulai menyebarkan berita. Maura duduk terdiam, membaca surat itu berulang kali

merasa sedikit lega. Ia menyadari, satu-satunya yang bisa ia kendalikan adalah dirinya sendiri.

kemungkinan bantuan dari Ravel, dan langkah-langkah untuk menjaga keamanan diri. Ia sadar, meskipun pria itu

tidak akan mudah percaya. Setiap kata yang ia ucapkan harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Ia tahu, pe

takut, rasa marah, dan rasa ingin melindungi dirinya sendiri serta anaknya. Pagi yang biasanya tenang di rumah kakek dan n

menyentuh kulitnya, namun tidak mampu menenangkan pikirannya yang berputar. Setiap detik terasa se

letakkannya di samping Maura. "Maura, kau ter

an gemetar. "Nek... aku... takut dengan apa yang aka

tidak bisa mengubah orang lain. Tapi kau bisa mengubah cara kau mengh

di hatinya. Ia tahu, ancaman tidak akan berhenti, gosip tidak akan berhenti, dan bahkan kelua

rabat yang biasa mengabarkan hal-hal tentang kelu

tentang keadaanmu. Mereka bicara dengan beberapa orang di ling

a ketegangan emosional, tetapi juga membawa risiko nyata. Keluarga Santoso terkenal be

uara tenang meskipun hatinya berdeba

tahu langkah selanjutnya harus dipikirkan matang-matang. Ia harus melindungi dirin

at yang terbuka dan aman, mengamati setiap sudut dan setiap orang yang lewat. Rave

a-basi. "Maura, aku ingin kau tahu, aku tidak bisa sepenuhnya menjamin mereka

kau hanya bicara. Aku ingin kau menunju

aura. Tapi kau juga harus siap menghadapi kenyataan. Ini tidak akan mudah.

a: takut, marah, tapi juga tekad yang semakin kuat. Ia tahu, ia tidak bisa mundur. An

Lampu kota yang berkedip seolah mencerminkan kecemasan yang bergejolak di hatinya. Ia tahu, tekanan dari keluarga Santoso

acara, mewakili keluarga Santoso. Isi suratnya formal dan tegas, meminta Maura untuk tidak membuat "keput

rahan yang hampir meledak. Ia tahu, surat itu adalah bentuk tekanan untuk menakut-

r, keputusan untuk menghadapi tekanan ini tidak bisa sembarangan. Ia harus menyiapka

hwa tetangga atau orang luar tidak bisa mencampuri kehidupannya. Ia belajar membaca situasi, menil

ingin bertanggung jawab, tapi juga sebagai representasi dari ancaman yang lebih besar: keluarganya. Mau

nata perlengkapan bayi, ponselnya

. Ini penting. Bisa ke

awa risiko. Namun ia juga sadar, untuk memahami posisi Ravel dan memas

, tapi kali ini lebih berat. Ravel mulai menjelaskan tekanan yang ia rasakan dari keluarganya, bagaiman

nya. Setiap kata yang diucapkan harus dipikirkan, setiap langkah yang diambil bisa memicu konflik b

a-kata kosong. Ravel menjelaskan bagaimana ia ingin memastikan keamanan Maura, bagaimana ia ingin membantu dalam b

, ia tidak bisa sepenuhnya mengandalkan Ravel, tapi ia juga tidak bisa mengabaikan bantuannya. Ia harus

, kemarahan, dan tekad. Ia tahu, perjalanan hidupnya kini semakin kompleks. Gosip, tekanan sosial, dan ancaman keluarga

kata yang diucapkan akan diuji. Ia harus berhati-hati, karena Maura tidak akan mudah percaya. Perjalanan mereka baru saja

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka