icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Rencana Jahatmu Kembali Kepadamu

Bab 2 senyum tetangga

Jumlah Kata:1983    |    Dirilis Pada: 01/11/2025

an hatinya. Setiap langkah menuju pasar kecil di dekat rumah kakek dan neneknya, setiap senyum tetangga, bahkan suara anak-anak yang bermain di

tidak terlalu lama berada di antara tatapan orang-orang. Tapi bisik-bisik samar selalu meny

itu, dia s

menikah, bisa dibayan

gunanya membalas. Ia tahu melawan gosip dengan kata-kata hanya a

gan mata penuh kekhawatiran. "Maura, kau t

"Hanya... orang-orang sa

terlalu keras pada dirimu sendiri. Mereka tidak tahu apa-

ak hanya menghadapi pandangan masyarakat, tetapi juga pertanyaan yang belum terjawab tentang Ravel. Apakah ia bisa percay

dari Ravel. Isi pesannya singkat tapi

Aku ingin bertemu lagi. Aku ingi

penasaran yang sulit diabaikan. Ia tahu ia harus memikirkan langkahnya dengan hati-

rat: kali ini, harus di tempat yang aman dan terbuka. Tida

ta, dengan jendela besar yang memungkinkan ia mengamati orang-orang di luar. Ia memilih

aura serius yang membuat Maura sedikit terkejut. Ia menyadari, pria ini bukan hanya Ravel yang mabuk

uduk di seberangnya. Suaranya datar, t

ku datang karena harus. Buk

mendapatkan niat baikmu, Maura. Tapi aku ingin kau tahu, aku benar-bena

k. Ia tahu Ravel bukan pria sembarangan. Keluarga Santoso terkenal berkuasa dan berpengaruh. Jika Ravel benar-benar ing

ertanggung jawab?" tanya Maur

yang perlu untuk memastikan kau tidak kesulitan. Keuangan, keamanan,

it rasa lega. Ia tahu ini adalah kesempatan untuk menyusun strategi, untuk melihat

nya. "Dan aku ingin kau tahu, aku tidak mudah percaya. Aku ti

ku akan menunggu seberapa lama pun

ga karena Ravel menunjukkan keseriusan, tapi ia juga sadar, membuka kembali interaksi dengannya

n bayi, mulai merencanakan tabungan, dan menyiapkan hal-hal kecil yang bisa ia lakukan sendiri. I

isamarkan sebagai pertanyaan semakin membuatnya waspada. Maura belajar menahan diri, tersenyum sop

enak. Angin malam menyapu wajahnya, dan ia berpikir tentang masa depan. Ia tahu tantangan tidak akan ber

diambil akan dipikirkan dengan hati-hati, setiap keputusan harus matang. Maura Laksmi, gadis yang

akan bertahan. Tidak peduli seberapa sulit jalan yang menanti, ia akan tetap berdiri untuk d

i. Ia tahu, Maura tidak akan mudah percaya, dan setiap kata yang ia ucapkan harus dibuktikan dengan tindakan. Perjalanan mereka baru

lebih awal dari biasanya, seperti biasa ia duduk di tepi ranjang, menatap cahaya matahari yang menembus tirai tipis.

p langkah harus diperhitungkan, setiap interaksi dengan orang lain harus dipikirkan matang-matang. Ia tidak

ertawa riang tanpa beban. Sementara ia, Maura, harus menghadapi pandangan masyarakat yang tajam, bisik-b

ruh roti hangat di meja. "Maura, kau terl

"Sudah, Nek. Aku hanya-

ian. "Aku tahu ini tidak mudah, sayang. Tapi kau harus percaya pa

Di balik rasa takut dan cemas, ada kekuatan yang perlahan tumbuh. Ia h

i. Ia memilih berjalan kaki meskipun harus menempuh jarak cukup jauh, karena udara pagi me

h sekarang," salah seorang ibu-ibu be

isa dipastikan itu anak lu

mpur menjadi satu, tapi ia tidak bisa membiarkan dirinya terbawa emosi. Ia tahu, membalas kata

ersusun. Ia menyentuh satu per satu pakaian, memilih yang terbaik untuk anaknya, walaupun hatinya masi

oko, ponselnya bergetar.

gu di kafe. Aku i

ria itu, meskipun hatinya penuh rasa cemas. Ia menulis balasan singk

ruangan. Maura memilih duduk di sudut, memastikan jarak dan pandangan yang aman. Ravel datang tak lama kemudian, w

mengulang kesalahan. Aku ingin menunjukkan bahwa aku serius, bahwa ak

pikir ini soal meminta kesempatan? Aku

kti itu akan datang, Maura. Aku akan men

duduk diam, seperti mencoba membaca pikiran satu sama lain. Maura sadar, pria ini bukan sekadar pria yang mabu

mudah percaya pada siapa pun. Dan aku tidak ingin bergantung padamu. Anak ini

ingin menggantikanmu. Aku hanya ingin memastik

i berat, tapi ada rasa lega yang samar karena setidaknya Ravel menunju

kanan dari masyarakat, rasa takut menghadapi Ravel, dan tanggung jawab menjadi seorang ibu membuatnya hampir putus asa. Tapi di dalam dirinya, ada tekad ya

ampaikan pertanyaan yang menyiratkan gosip tentang dirinya. Maura menyambut mereka dengan senyum sopan, tapi hatinya berde

la hal, dari kebutuhan anak, strategi menghadapi masyarakat, hingga kemungkinan tindakan Ravel.

pan bayi, dan menjaga diri dari tekanan sosial yang semakin nyata. Ia mulai memahami bahwa kekuatan sejati bukan hanya da

n penuh ketegangan. Maura tahu setiap pertemuan dengannya akan membawa dilema

rjalanan hidupnya bersama anak yang akan lahir ini tidak akan mudah. Akan ada gosip, tekanan, dan konflik yang

nyesalan. Ia tahu, Maura tidak akan mudah percaya. Setiap kata yang ia ucapkan harus

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka