icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bayangan Mafia Mengintai Setiap Nafasku

Bab 5 wartawan kampus mondar-mandir

Jumlah Kata:2390    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

ndela kamar kosnya, memperhatikan embun yang menetes di kaca. Namun pikirannya tak lagi mampu menikmati ketenan

mata tak bisa disembunyikan meski sudah ia tutupi dengan bedak t

gan 'aturan dunia Kael

Sebuah pesan baru

ika ada orang asing mendekat, jangan berbicara. Dunia

ama. Dunia kita? Sejak k

ke kampus. Seminar nasional tinggal dua hari lagi, dan tanggung

ipasang, wartawan kampus mondar-mandir, dan panitia sibuk mengat

ggak bakal datang lagi. Kamu keli

"Cuma kurang tidur. Bany

butuh istirahat, bilang aja. Aku bisa

sa kok. Aku cum

nita berpakaian rapi berjalan ke arah mereka. Ia mengenakan jas abu-a

i." Suaranya tegas, seperti seseor

ut. "Saya Nina. Ada

a Sama Antar Institusi. Kami mendapat kabar bahwa ada seseorang yang menggunakan

ggak mungkin. Saya cuma paniti

nemukan berkas yang mencantumkan nama Anda dan s

rdetak lebih cepat. "Ya... tapi-

ati. Beberapa orang melaporkan bahwa pria itu muncul di beberapa kegiatan kampus di

sudah melangkah pergi, meninggalkan hawa dingin

ya, pikirannya selalu kembali pada kata-kata Lia. Bukan orang biasa. Ia tahu

lebih dulu, sementara Nina masih di ruang dokumentasi, merap

coba menekan tombol, tapi tampilan berubah menjad

dak menolak pangg

iri dan menjauh dari

leh, tapi tak ada siapa pun. Lampu mulai berkelap-kelip. Udara di

ar seperti gelombang air. Dari dalamnya, muncul

h, tapi rasa ingin tahu men

terdengar suara berat

g biasa ia dengar lewat ponsel atau percakapan langs

runya pelan.

tak," jawab suara itu. "Aku butuh waktu. Tapi mereka aka

a mer

i udara. Layar laptopnya kembali normal, tapi ada satu foto baru yang sebelumnya ta

irian. Tapi baru saja ia tiba di depan pintu rumah, suasana terasa aneh. Lam

nggilnya pelan sa

r dari dalam. "Nina? Akh

dengan wajah tegang. "Ada seseora

han napas

at Kaelion. Tapi caranya bicara... aku nggak suk

enjalar di seluruh tubuhnya

manusia akan menerima akibatnya'. Lalu dia pe

u sebenarnya dekat dengan orang macam apa, Nina? J

ante," jawabnya lirih. "Ta

di pinggir kota-tempat yang dulu sering ia datangi bersama ayahnya sebelum beliau

amah, lalu mengarahkan ke ruang arsip ba

an nama Kaelion. Setelah hampir satu jam, ia menemukan sebuah buku tua t

dalam bahasa kuno, tapi ada bagian y

tuh cinta pada manusia, keseimbangan akan runtuh

a menutup buku itu pe

penjaga d

a. Seorang pria berdiri di ambang pintu. Wajahnya pucat, matanya be

membuat Kaelion melangga

dur. "Ka

"Dan aku datang bukan untuk m

lindungimu. Tapi setiap detik yang dia habiskan di duniamu, menur

nya bergetar. "Aku...

sebabnya kau akan jadi

utih meledak di ruangan itu, membuat segalanya membeku. Saat kilatan itu

p, Ar

gin. "Kau bodoh, Kaelion. Cinta pad

yang menanggu

Arven. "Apakah kau piki

ul di udara, menembus dinding ruang arsip. Dari celah itu

ariknya ke dalam pelukannya. "Jangan lihat," katanya pel

alu menghilang bersama cahaya

di pelukan Kaelion. Ia bisa merasakan jantung pria itu berdetak cep

lion, "kita sudah

an mata berair. "K

embus dunia manusia. Dan satu-

m ke matanya. "...adalah dengan m

Nina, keindahan itu tidak lagi berarti. Dunia di sekelilingnya sedang berubah-perlahan, tapi pa

terjawab. Sejak saat itu, kota menjadi aneh. Lampu-lampu jalan terkadang berkedip seolah menyesuaikan dengan detak jantungnya. Orang-oran

pi malam demi malam, dunia

dengan baik, namun ada hal-hal kecil yang membuatnya merinding-beberapa peserta berbicara dalam bahas

. Namun pikirannya tak tenang. Kaelion pergi tanpa kata, dan Dr. Arven... menghi

a tempat itu penuh tawa anak-anak dan pasangan muda. Kini

au memang dua dunia sedang menyatu, kenapa aku masih

belakang, "Karena kamu ad

an jaket hitam panjang dan syal kelabu. Wajahnya teduh, tapi matanya b

pa k

tu Penjaga Gerbang. Kami datang karena batas a

ada. "Kaelion? Kau

unia ini. Energinya mulai melemah. Ia masih berjuang, t

. "Dia tidak boleh mati! D

an nada datar. "Cinta seorang penjaga kepada manusia a

ak peduli dengan aturan dunia kal

idak seperti dunia manusia. Kami hidup dari keseimbangan. Saat s

m-dalam. "Lalu apa y

i. Ada jalan menuju dunianya, tapi berbahaya. Jik

s. Ia tahu itu gila, tapi diam bukan pilihan. Jika Kaelion

rja Kaelion. Di salah satu sudut bawahnya ada tulisan kec

ak jauh dari tempat tinggalnya-sebuah pelabuhan tua yang sud

dam, hanya sisa cahaya dari menara mercusuar yang berputar l

in bercampur logam memenuhi udara. Ia bisa mendengar gemuruh

karan aneh terukir di tanah. Simbol-simbol bercahaya

.." bisik

rputar, angin berdesing, dan gelombang besar menghantam dinding dermaga

api bayangan itu melangkah maju

el

ya bersinar keemasan menyilaukan, dan kulitn

t tapi lelah. "Kau seh

! Kau tidak bisa mendekat. Dunia di sekitarku sudah tidak s

mata berair. "Aku tidak bisa hanya menunggu

m getir. "Kau ma

emutuskan segalanya sendiri,"

hanya suara omba

lagi. "Ada cara untuk menyelamatkanku,

idak p

erius. "Hanya ada satu jalan-ritual penyatuan. Kau harus mengikat

ening. "Menyatukan

gian dari duniaku selamanya. Tidak lagi sepenuhnya manu

n hati, Nina. Dunia manusia membutuh

peduli dunia mana yang kubutuhkan. Aku

ya makin kuat. "Kalau begitu... bersiapla

waktu membeku. Tubuh Nina terangkat, matanya terbuka lebar saat ia melihat dunia di bawahnya berubah menjadi dua lap

," bisik suara di kepalanya. "Da

lain, Kaelion tampak seperti raja di tempatnya sendi

ak lagi bisa mundur. Kau bagian dari keseimbang

angunan berkilau seperti cermin, dan sungai yang mengalir deng

g kelam-suara bisikan halus yang memanggil dari jauh,

a. "Mereka datang lebih

dengan cemas.

Mereka yang ingin menghancurkan dua d

rgemuruh di la

t dalam permainan para dewa. Ia adalah bagian dari peperangan dua dunia-dan entah suka atau ti

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka