Bayangan Mafia Mengintai Setiap Nafasku
/0/29394/coverbig.jpg?v=a5b72097a29c1053abbd1cb56c953d8d&imageMogr2/format/webp)
ngan serius, lulus tepat waktu, dan hidup jauh dari sorotan orang banyak. Aku tidak pe
Matahari menyorot di kaca mata hitamku, membuatku merasa lebih terisolasi dari dunia luar. Menjadi introvert bukan sekadar pilihan, tapi perlindungan. Aku ingin berada
eperti pengumuman publik tentang sebuah kerajaan. Nama pria itu, Kaelion Verez Montefalco, tidak asing bagi mereka yang mengikuti berita gelap dunia bawah tan
u dilempar ke pusaran
u menembus kedalaman pikiranku. Rambutnya hitam seperti malam tanpa bulan, dan setiap gerakannya penuh kekuasaan. Aku sudah membaca banyak tentangnya-kisah-kisah kekejamannya, peng
g ancaman yang tak perlu dijelaskan. "Aku mendengar banyak hal tent
... hanya ingin fokus p
uasa yang tahu kekuatan dan kelemahannya sendiri. "Fokus pada kuli
u pulang, atau di rumah saat aku berharap bisa menikmati kesunyian. Dia hadir dalam mimp
diperhatikan. Aku mencoba tersenyum setiap kali mereka berbicara tentang masa depan mereka, tetapi hatiku seperti ditekan oleh sesuatu yang b
an aku menatap dinding kosong. Semua barangku masih terserak, tapi rasanya tidak ada yang benar-benar milikku lagi. Duni
gannya di saku celana hitamnya. "Tidakkah kamu ingin keluar dan berbica
yikan rasa takutku. "Aku... capek
puran aroma kayu dan logam dingin. "Capek, ya? Kamu harus terbiasa. Dunia ini tidak memberi ruang untuk
n bagian dari dunia ini. Aku hanya i
ni tidak mengenal yang biasa. Kamu pikir karena kamu mahasiswa dan tinggal di rumah ibumu, kam
eh rantai yang tidak kasat mata. Dia bisa mengendalikan hidupku, bahka
. Kaelion selalu tahu tempatku, selalu tahu siapa yang kuhubungi, selalu memiliki rencana cadangan untuk setiap langkahku. Bah
ga, memilih tetap di kamar membaca buku. Tapi dia muncul di balkon kamarku, berdiri di sana t
ya," ucapnya, akhirnya. "Dunia ini kera
ng dan waktu. Tapi bersamaan dengan itu, aku merasa ada magnet yang tak bisa kuhindari, sesuatu yang membuatku
k akan pernah damai. Semua mimpiku tentang ketenangan dan privasi kini hanyalah bayangan yang mudah hancur. Aku
tentang pria yang tampaknya bisa menghancurkanku dengan satu senyuman. Dan aku mulai sadar, meskipun aku membencinya dengan seluruh hati, ada bagia
ajar dan hidup damai. Dan Kaelion, dengan segala kekuasaanny
r lebih cepat daripada bayangan yang selalu mengikuti langkahku. Tapi bagaimana caranya mengalahkan seseorang yang s
pku, di setiap langkahku di rumah baru ini, di setiap nap
u. Tapi satu hal yang pasti: aku tidak akan menyerah begitu saja. Karena meskipun aku hanyalah seorang gadis biasa, aku memiliki sat
lah awal da