Bayangan Mafia Mengintai Setiap Nafasku
ma itu tak mampu menenangkan Nina. Ia duduk di tepi ranjang, menatap jendela kamarnya, mencoba menyerap c
utus kapan saja. Setiap gerakannya selalu diperhatikan, setiap kata yang diucapkan selalu dianalis
nti di dapur saat melihat Kaelion sedang berdiri di samping meja makan, menatapnya dengan tatapan yang sama dinginnya s
a, suara rendah namun jelas, s
nyikan kegugupannya. "Hanya... banya
menantang. Tapi jangan lupa, setiap tantangan adalah pelajaran. Da
mencoba duduk dengan santai, tapi ketegangan tidak hilang. Setiap ger
pengawasan Kaelion. Namun, setiap sudut kota terasa asing, bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya familia
Suara riuh pengunjung kafe terasa jauh, namun pikirannya tetap kacau. Ia memikirkan Kaelion, tentang
t muncul: "Jangan biarkan dirimu lengah, Ni
tan; itu adalah pengingat bahwa hidupnya tidak lagi miliknya sendiri. Ia menutup ponsel
u di teras, dengan dua gelas teh hangat di tangannya. Ia tid
, suaranya rendah dan berat. "Dunia ini berbahaya, Nina
ngan. Ia ingin menolak, ingin menyingkir, tapi sesuatu dalam dirinya men
cukup. Kamu harus memahami. Kamu harus belajar membaca tanda-tanda, merasakan
a mengatur bisnis, dan bagaimana ia mempertahankan kendali atas setiap orang di sekitarnya. Semua itu membingungkan sekaligus menakutka
an. Hujan gerimis mulai turun lagi, menciptakan suara lembut di atap rumah. Ka
ndah. "Seolah mencari sesuatu yang tidak ada. Dunia di luar ti
efinisikan-takut, marah, penasaran, dan sesuatu yang lain
ngkah pertama. Tapi memahami tanpa bertindak tidak ada artinya. Kamu harus belajar bert
hatinya, ada sesuatu yang mulai tumbuh: keberanian untuk menghadapi dunia ini, keberanian untuk menghada
engan lebih teliti-cara ia berjalan, cara ia berbicara, cara matanya bergerak ketika ia memperhatikan sesuatu. Se
di dunia ini. Kaelion selalu ada, selalu mengawasi, selalu menguji. Tapi aku tahu satu hal: aku harus men
uan yang ia rasakan di dalam. Namun di tengah semua itu, satu tekad tetap hidup dalam hatinya: untuk ti
. Ia membenci pengaruhnya, tapi di saat yang sama, ia ingin memahami pria ini-ingin tahu motivasinya, ingin tahu batasnya, dan en
rtahan, ia harus belajar, harus memahami, dan harus menemukan kekuatannya sendiri. Dan di sanalah ia mulai menyadari bahwa hid
kopi atau suara langkah Kaelion akan mengisi udara sebelum matahari sepenuhnya muncul. Hari ini, seolah
is, dan menarik napas panjang. Dunia di luar jendela tampak tenang, tapi hatinya tahu b
di, menatap dirinya di cermin, dan menyadari satu hal: ia semakin kuat. Hari-hari penuh tekanan, pengawasan, dan i
ngkah berat di lantai atas, ia tersadar bahwa Kaelion telah bangun lebih awal darinya. Pintu ruang makan terbuka perlah
rendah tapi tegas, membawa nada peringatan. "Tapi ket
a ingin sarapan sebelum memul
atas meja. "Sarapan adalah awal hari, bukan sekadar makanan. Setiap pilihanmu hari ini akan menentukan a
annya, tapi di balik itu ada sesuatu yang mulai muncul: kesadaran bahwa ia tidak bisa terus-meneru
a, ia bisa mendengar suara halus halaman yang dibuka, aroma kertas lama, dan bisikan pengunjung lain yang sibuk mem
ia itu, setiap tatapan yang menusuk, setiap peringatan yang seolah mengajarkan pelajaran tersembunyi. Ia sadar satu hal: Kaelion
kat muncul: "Jangan lupa, dunia ini selalu menunggu
i juga pengingat bahwa hidupnya telah berubah. Ia menutup ponsel, mencoba mengatur napas,
ang kerja dengan buku tebal di tangannya. Ia menatap Nina s
kubayangkan," ucapnya, suara renda
jar... banyak hal. Tentang dunia, tentang diri sendiri, d
sudut, bukan hanya dari satu perspektif. Dan kamu harus siap menghadapi yang tidak
membaca ekspresi, memahami bahasa tubuh, mengenali tanda-tanda bahaya sebelum muncul. Semua itu
ra segar. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar langkah berat di belakangnya. Ia menoleh, dan Kae
i penuh risiko, bahkan di tempat yang terlihat aman. Aku di sini bu
. ingin belajar menghadapi
belajar membaca orang, membaca situasi, dan menilai kapan harus bertin
ahan, penasaran, dan rasa ingin tahu yang semakin kuat terhadap Kaelion. Ia menyadari satu hal penting:
ajar membaca Kaelion, memahami gerakannya, bahkan memprediksi reaksinya dalam situasi t
kon, memandangi hujan, ketika Kaelion muncul di sampingnya dengan dua cangkir teh hangat.
ini keras. Tapi aku percaya, jika kamu mau belajar, kamu b
penasaran, dan sesuatu yang sulit ia definisikan. "Aku
ulit diabaikan. "Kadang pilihan itu bukan milikmu. Kadang dunia memili
i Kaelion-baik sebagai musuh, guru, atau teka-teki yang harus dipecahkan. Dan di sanalah ia mulai menyadari bahwa kekuatan sejati buk
iri sendiri: "Aku akan bertahan. Aku akan belajar. Dan suatu hari, ak
alah ujian, setiap langkah adalah pertarungan, dan setiap detik adalah pe
uk menemukan cara agar bebas, meskipun dunia di sekitarnya terasa semakin g