Pengkhianatan yang Tak Pernah Kusangka
/0/28860/coverbig.jpg?v=bba826a0f173a0b385069ef51ce6cc61&imageMogr2/format/webp)
at di genangan air. Lira menarik mantel tipisnya lebih rapat, berlari di antara tetes hujan yang seolah ingin menelan setiap la
ung karena membawa nampan penuh gelas. Beberapa pria dengan wajah
Tanpa pikir panjang, ia mendorong salah satu pria yang tampakmenunggu mereka. Ia menarik pelayan itu pergi dari keru
bagaimana kalau kau tidak muncul," gumam p
awatir. Orang macam mereka biasa
i belakang. Dalam sekejap, tubuh Lira terseret ke kegelapan, tangan-tangan ka
semua menj
lampu temaram menggantung, menyorot dinding yang penuh lukisan klasik
hnya tegas dengan garis rahang yang tajam. Matanya y
n dingin. "Aku Arion. Dan kau... ak
uaranya parau. "Aku tidak tahu siapa kali
elai rambut yang menutupi matanya. "Tenang, ak
up kencang, kepala penuh pertanyaan: mengapa ia, seora
?" gumamnya sendiri,
"Kau menolong orang lain... itu membuatmu berbeda dari kebany
, mengawasi setiap gerakannya, menanyai setiap langkahnya. Namun, ada hal aneh yang membuatnya semakin bingung: di tengah ket
ita," kata Arion suatu malam, duduk di tepi ranjang Lira. "
. aku tidak tahu apa yang harus kulakuk
embuatku marah? Itu sudah terlalu terlambat. Tapi kau harus be
menusuk hati Lira. Namun, ada sesuatu di matanya yang sulit
h itu, menghafal pola pengawasan, mempelajari kebiasaan Arion. Tapi setiap kali ia berpikir untuk mencoba, la
l di lantai atas, ia mendengar suara langkah mendekat. Seb
matanya menyorot tajam. "Tidak ad
ebuah tekad muncul dari dalam dirinya. "Aku... aku harus keluar.n itu. "Aku suka semangatmu, Lira. Tapi s
n ia melawan, semakin ia terjebak dalam permainan berbahaya Arion. Namun, ada satu hal yan
enahan diri dari tarikan kuat Arion, ataukah ia ak
rencana yang gelap dan kompleks. Ia menyukai Lira, tapi bukan dalam cara yang biasa. K
ujan yang terus menimpa atap. "Aku ingin melihat seberapa jau