Pengkhianatan yang Tak Pernah Kusangka
ya, menimbulkan bayangan gelap yang sulit dihapus. Tubuhnya pegal, namun rasa takutnya tidak bisa di
awa aroma tanah basah yang membuatnya ingin bernapas lebih dalam. Namun di dalam hati, ia tahu, udara segar
enguar tipis. Pelayan muda itu datang me
up?" tanyanya dengan nada lembut, s
Tidak terlalu, tapi aku.
enatap piring di depannya, merasa bersalah karena harus menyembunyikan strategi ya
dari biasanya-lampu temaram, buku-buku berjajar rapi, meja kayu besar dengan beber
," katanya. "Apakah kau m
as. "Tidak, Tuan. Aku hany
tu bagus. Tapi jangan sampai membuatmu lelah,
ahu, setiap kata Arion bukan hanya peringatan-itu ujian. Ia harus menyeim
tuju pada jendela yang sedikit terbuka. Angin masuk membawa aroma hujan semalam y
iba-tiba, suara langkah terdengar dari tangga. Lira menahan napas. Arion
tanyanya. Nada suaranya dingin, tapi
atapnya. "Aku... hanya
erakan. "Udara segar atau memberontak? Kau harus memilih
Dingin menusuk tulang, tapi tekadnya tetap membara. Ia tahu bah
i rel balkon. "Kau keras kepala, Lira," kata
nuh tantangan. "Aku tidak main-main, Tu
angan lupa, setiap langkahmu selalu aku amati. Kau mung
pada ketakutan, ia akan kehilangan dirinya sen
tat semua gerak Arion, setiap rutinitas pelayan, dan setiap celah yang bisa diman
gam dingin itu, menilai apakah bisa dijadikan jalur pelarian. Jantungnya berdegup
bayangan. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya,
tapnya. "Aku... hanya me
am. "Udara segar atau mencari jalan keluar? K
on adalah ujian, setiap gerakan harus diperhitungkan.
adalah strategi, harapan, dan refleksi tentang ketakutannya. Ia tahu, pe
bali pada gadis itu. Ia merasa tertantang, terikat, dan tergoda. S
on keluar dari ruang tertentu dengan pura-pura men
disengaja?
ura kaget. "Tidak, Tu
pi kau harus hati-hati, Lira. Kadan
kencang. Ia tahu, permainan ini semak
n pengamatan, latihan fisik, dan manipulasi psikologis untuk menciptakan
gelisah. Ada sesuatu dalam diri Lira yang membuatnya tidak bisa sepenuhnya mengendalikannya. Se
dan keberanian. Ia tahu, setiap langkah yang ia ambil harus diperhitungkan. Jika salah, Ar
lkon. Ia merasa tertarik, tergoda oleh permainan yang semakin mene
rion. "Setiap gerakanmu selalu membuatku penasaran
rjuangannya baru dimulai. Ia tidak akan menyerah,
namun pikirannya bergerak cepat. Ia tahu bahwa setiap detik adalah kesempatan dan ancaman sekaligus. Malam sebelumnya, ia mengama
u selalu muncul di kepala Lira. Tidak hanya menakutkan, tapi juga
embuatnya sedikit tenang. Wajah pelayan itu terlihat
ira. Tidur cukup?" ta
ski wajahnya tegang. "Kurang tidur
gi. Lira menatap makanan yang tersaji. Ia tahu ia harus
pelayan, mencatat setiap celah yang mungkin bisa ia manfaatkan. Ia tahu, satu kesalahan keci
npa peringatan. Tatapannya menem
, suaranya dingin namun tenang. "
... hanya ingin menyeles
iklah. Tapi ingat, setiap
ahu, setiap gerakan harus diperhitungkan. Namun ada s
gannya gemetar saat menyentuh logam dingin. Hatinya berdegup kencang, namun t
lakang. Arion berdiri di pintu, me
sini?" tanyanya, nada d
atapnya. "Aku... hanya
atau mencari jalan keluar? Kau selal
iap kata Arion adalah ujian. Namun ada sa
a. Jantung gadis itu berdetak kencang. Ada ketakuta
, "semakin kau berontak, sema
ba menahan rasa takut. "Aku
a tetap menembus. "Bagus. Keberanian itu menarik... tapi
iti. Ia menyadari satu pola: Arion selalu meninggalkan ruang kerjanya selama be
kah-langkah yang akan diambil jika kesempatan itu datang. Jantungnya
ada, lebih berhati-hati, bahkan lebih menantang dalam diam. Semakin Lira berusaha melaw
. Ia merasakan dingin yang menusuk, tapi tekadnya semakin k
bayangan gadis itu di balkon. Ia mena
nya, suaranya dalam. "Tapi itu
nuh tantangan. "Aku tidak main-main, Tu
an lupa, setiap langkahmu selalu aku amati. Kau mungki
jika ia menyerah pada ketakutan, ia akan kehilangan d
uar dari ruang tertentu. Ia menjatuhkan buku dan dokumen
disengaja?
ura kaget. "Tidak, Tu
pi kau harus hati-hati, Lira. Kadan
kencang. Ia tahu, permainan ini semak
n pengamatan, latihan fisik, dan manipulasi psikologis untuk menciptakan
Ada sesuatu dalam diri Lira yang membuatnya tidak bisa sepenuhnya mengendalikannya. Setiap
ventilasi besar di ruang bawah tanah. Tubuhnya tegang, napasnya te
hunya. Arion muncul dari bayangan,
, Lira," katanya, suara
. "Aku... tidak ak
s. Keberanianmu menarik... tapi ingat,
i titik kritis: satu langkah salah, dan kebebasannya hilang selamanya. Na
lah strategi, refleksi, dan tekad untuk bertahan. Ia tahu perjalan
pada gadis itu. Ia merasa tertantang, terikat, dan tergoda. Sema
nemukan kekuatan untuk melawan sepenuhnya, a