Suara Bayi di Ponsel Suamiku
tak asing bagiku sebagai seorang wanita. Namun, sangat heran jika
ng di mana
, di penginap
amar, kenapa suara itu jelas sekali ter
ada suara b
lah. Tadi aku sedang ber
g be
rayunya denga
Nanti mas telepon
awab, suamiku ini sud
ni, terputus di tengah jalan. Padaha
suamiku tak selalu berada di rumah. Kalau dihitu
usianya yang sudah memasuki usia senja, pekerjaan itu
ukan karena ia telah memasuki masa
ensiun telah habis kami gunakan untuk modal usaha rental mobil. Parahnya
g ada, kini tersisa hanya satu saja. Dan mobil itula
erdiam diri di rumah saja," ujarnya kala aku
an semuanya masih terkendali karena aku bekerja sebagai PNS. Ketiga anak lelaki pun sudah mandiri. Hanya si bungsu Fari
sa apa. Waktu berlalu hingga saat ini genap du
un sudah mulai kami ikhlaskan. Karena memang sulit mencari jejakn
ah. Ia bisa berminggu-minggu di luar. Bahkan sampai sebulan lamanya ia tak pulang.
Sayang kalau ditolak."
berbagai kejanggalan kutemui. Mulai dari parfum yang berbeda s
kan harus direparasi. Jelas saja, bagaimana mobil itu
a menyopir. Namun, anehnya ia meminta pa
akan di luar sana lumayan besar. Udahlah jangan hitungan gitu. Nanti kal
, akhirnya diam tak ing
*
uara mobil memasuki halaman rumah. Aku hapa
," ucapku sambil m
ndi," ucapnya sambil menghempaskan tubuh
r merebus air. Setelahnya aku kembali sa
sambil meraih kakiny
nya dengan m
ikiran. Ada masalah,
a kelopaknya. Ia meraih tanganku yang sedang memijat
n saja di tol mogok. Kalau begini mas takut
alau begitu. Dengan begitu Mas H
al sering di rumah nemeni
Haris melotot. Ia seperti t
uh di mana muka mas ini, Dek?!" serunya setengah membent
marah?" ta
ambil napas kemudian me
asih ingin bekerja mencari nafkah. Ini masalah
delapan tahun menikah dengannya, baru kali in
agiamana menurutmu?" tanyany
s?" tanyaku sete
semangat. Lengkungan di
a?" tanyaku
Mas pinjam sertifikatmu u
tak tahu malu menyuruhku menggadaikan sertifikat PNS untuk jaminan di bank. Demi mempertahankan
sam