Suara Bayi di Ponsel Suamiku
pon nomor Mas Haris. Na
a. Tapi kalau buku nikah? Kartu keluarga? Apa maksudnya? Apa ia tak ingin berpisah denganku? Ia khawat
kontak panggilan darurat itu. Bukan hanya tak
onselnya seperti cerita pada novel-novel rumah t
aku butuh itu menenangkan pikiran. Tak mungkin aku duduk men
i. Aku bingung melakukan semuanya sendiri. Rumah tangga yang hampir tak ada masalah sel
a yang selama ini kurawat sambil menikmati secangkir teh hangat dapat
itu. Ia adalah salah satu pegawai rental sekaligus
mudian mencari naman
te
Aku bersyukur nomor itu masih aktif ketika di
i Bu Suci," jawabku kala
gaimana kab
aik, No. Tapi ada ya
itu
nak. Gimana kalau ketemu,
i saya coba cari waktu senggang
Sesantainya kamu
Bos saya manggil. Nanti say
u memutus panggilan setelah me
satu orang. Aku harus mencari t
ih di kepalaku karena masalah ini. Harusnya diusia begini aku sudah dipusingkan
kir, Suci,
n kuputar-putar. Sambil meli
a di layar. Mengingat-ingat siapa yang
ak bernama 'Dina Amelia'. Membaca nama
kan untuk mengambil satu anak asuh. Sengaja mengambil
ring aku dan Dina menghabiskan waktu bersama untuk sekedar berbagi cerita. Aku sangat bahagia. Karena kedua bujangku yang usianya tak beda jauh dari
ndapatkan beasiswa kuliah di luar kota. Sampai saat ini kira-kira sudah tujuh tahun k
imkan setahun yang lalu, ia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Rasanya ingin sekali menjodohk
nomer ponsel Di
p sama. Mungkin Dina sudah ganti nomer dan lupa mengabariku.
ahu kabar mereka saat ini. Aku pun butuh untuk meringankan
ahan kujalankan motor berwarna putih itu menuju kediaman orang tua
ini, sudah banyak yang berubah. Terkahir ke sini saat
udah bagus. Aku sampai pangling, kalau tak bertanya pada
ian melangkah masuk ke dalam. Suasana r
Tok
apku saat berada di d
k pintu dan mengucap salam lagi.
an aku bermaksud pergi. Namun, saat aku melangkah
r dan kembali la
n suara yang lebih keras. Berha
adis yang kukenal sedang menggendong bayi yan
?" sa
nya sambil meng
nganku dengan takzim. Gadisku masih seper
k, Bu," u
masuk ke dalam kemu
a? Biar Dina buat
. Sini kamu duduk aja. Tad
tinya ia kikuk bertemu denganku. Terlihat dari ba
ak bilang sama ib
seperti itu. Seperti ada
um menikah," ucapnya. Kulihat
Aku terkejut, karena yang kutahu
huhu ...." Dina menangis sesenggukan samb
sam