icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dikhianati oleh Orang yang Dicintai

Bab 2 kehadiran Henry di sisinya

Jumlah Kata:1797    |    Dirilis Pada: 19/10/2025

radaan Revan yang dingin dan sinis tidak bisa dihindari. Suami yang ia cintai-atau setidaknya pernah ia

ang untuk hatinya yang lelah. Ia menelan ludah, mencoba menenangkan diri sebelum turun ke ruang makan. Aroma kopi ya

membaca koran dengan wajah dingin seperti es. Lana menelan rasa sakit, berusaha berjalan se

na dengan suara pelan,

tanpa menatapnya langsung. "Pagi," jawabn

sa kecil dan tak berdaya. Setiap kata, setiap tatapan, bahkan setiap gerakan tubuhnya selalu menjadi sorot

r itu di depannya dengan senyum tipis, lalu duduk di seberang. "Kamu harus mak

eri ketenangan di tengah kekacauan emosinya. Ia merasa bahwa ta

un bergoyang pelan, dan aroma bunga memenuhi udara. Ia ingin melupakan rasa sakit, tapi pikiran tentang Revan

a sudah lama ia baca. "Aku pikir kamu ingin duduk di sini

i suara alam. Lana merasa ada kedekatan yang semakin dalam, meski tahu hubungan itu salah. Per

berbicara, tapi suaranya ters

kejujuran. "Tidak apa-apa. Tidak semua harus diuc

rasaan ini salah, tapi tidak bisa menolak. Ada kehangatan, kete

eluarganya tetap menatapnya dengan bisik-bisik penasaran, dan Henry te

aki di lorong. Henry muncul membawa dokumen penting. Mereka berpapasan di lorong, dan Lana

sih," kata

di hati Lana. Setiap senyuman, setiap tatapan, setiap percakapan ringan, membuat perasaan Lana

Ia memikirkan Revan, pengkhianatan yang ia alami, dan rasa sakit yang membekas. Namun pikirannya selalu kemb

hangat, menyerahkannya tanpa bicara

enry akhirnya. "Minum ini, mu

tipis. "Terima

merasa ada kedekatan yang semakin dalam. Ia tahu perasaan ini salah, tapi tidak bisa menghindarinya.

lu rumit. Revan tetap dingin dan acuh, keluarga lain tetap menatapnya dengan ber

sedang duduk di ruang kerjanya, menatap dokumen penting.

t dengan perasaan yang aku rasakan padamu. Takut de

ngkan kenyataan bahwa kita merasa... sesuatu. Kita tidak bisa menolak perasaan manusiawi.

menambah kekacauan emosinya. Ia tahu perasaan ini salah, tapi ia tidak bisa menahan dir

asih bergemuruh. Ia tahu, perjalanan emosionalnya baru saja dimulai. Perasaan yang salah, ikatan yang tumbuh, d

nya, adalah satu-satunya orang yang membuatnya meras

t yang melingkupi pikirannya. Ia menatap langit-langit kamar, mencoba mengingat mimpinya semalam. Hatinya berdebar, pikirann

ngin. Ibu dan saudara-saudara Revan menatap Lana dari sisi lain, beberapa dengan bisik-bisik, beberapa

pan Lana, menatapnya sebentar, lalu duduk di sampingnya. "Kamu harus ma

a tahu perasaan yang tumbuh di antara mereka salah. Ia tahu, setiap kedek

kan rasa cemas dan sakit hati. Hujan semalam meninggalkan aroma segar di udara, dan daun-dau

atatan tua. "Aku pikir kamu ingin duduk di sini," ka

dekatan yang semakin dalam, meski sadar bahwa hubungan ini salah. Perasaan

dengan perasaan yang aku rasakan padamu. Takut de

enyataan bahwa kita merasa sesuatu. Kita tidak bisa menolak perasaan manusiawi. Tapi

ta Henry menenangkan sekaligus menambah kekacauan emosinya. I

Revan tetap dingin dan menghindarinya, keluarganya tetap menatapnya dengan berbagai p

wa dokumen penting. Mereka berpapasan di lorong, dan Lana merasakan detak jantu

ih," Lana b

meninggalkan jejak di hati Lana. Setiap senyuman, setiap tatapan, setia

Ia memikirkan Revan, pengkhianatan yang ia alami, dan rasa sakit yang membekas. Tapi pikirannya selalu kemba

hangat, menyerahkannya tanpa bicara

enry akhirnya. "Minum ini, mu

tipis. "Terima

diam, Lana merasakan kedekatan yang semakin dalam. Ia tahu perasaan ini salah, tapi tidak bisa menolakn

erius. Mereka duduk di ruang kerja Henry, lampu redup mencipta

sa menghilangkan perasaan ini, tapi aku juga tahu ini salah.

hu satu hal: kita harus berhati-hati. Jangan sampai perasaan ini menghancurkan

ar, perasaan ini berbahaya, tapi terlalu kuat untuk diabaikan. Ia ti

lu rumit. Revan tetap menjadi suami yang dingin, keluarganya tetap menatapnya de

on bersama, menikmati suasana sepi. Mereka duduk berdekatan, diam, h

Lana mulai, tapi s

"Tidak apa-apa. Kadang diam lebih bisa

aan ini salah, tapi ia tidak bisa menahan diri. Ada kehangatan, ke

a tetap menatap dengan bisik-bisik, tapi Henry selalu ada. Lana mulai m

ih bergemuruh. Ia tahu perjalanan emosionalnya baru saja dimulai. Perasaan yang salah, ikatan yan

nya, adalah satu-satunya orang yang membuatnya meras

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka