Dikhianati oleh Orang yang Dicintai
k semalam. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap jendela kamarnya yang memantulkan cahaya matahari pagi,
hingga yang paling muda. Bagi Lana, ini bukan hanya tentang pertemuan keluarga biasa, tapi juga ujian kesabaran dan ketenangan emosi
rambut yang tertata rapi, dan riasan wajah yang natural. Ia menc
dak mengekspresikan apa pun. Ibu dan saudara-saudara Revan menatap Lana dari si
hari yang panjang," katanya lembut. Lana tersenyum tipis. Kehadiran Henry selalu mem
ketegangan yang tidak terlihat secara kasat mata. Revan tetap menghindari Lana, duduk di sisi lain
n singkat, namun itu sudah cukup untuk membuat hatinya sedikit lega. Henry me
a bahwa ia hidup di tengah dunia yang tidak sepenuhnya aman baginya. Revan tetap diam, tidak pernah menatapnya secara lang
elakang rumah. Hujan semalam meninggalkan aroma tanah basah dan daun yang segar.
, suaranya pelan. "Aku merasa perasaanku padamu semakin kuat, tapi ak
ang sama, Lana. Tapi kita harus berhati-hati. Jangan sampai perasaan ini mer
menenangkan sekaligus menambah kebingungan emosinya. Ia tahu benar, p
gan agar tidak menimbulkan kecurigaan. Ia berusaha berinteraksi dengan semua orang, tersenyum pada anak-anak kecil
ajahnya. Pikirannya dipenuhi oleh Revan, pengkhianatan yang ia alami, dan rasa sakit yang membekas. Tapi pikirannya sela
hangat. Ia menyerahkannya tanpa bic
ya akhirnya. "Minum ini, mun
ngan tangan gemetar. "Terima
Lana menatap Henry, hatinya bergetar. Ia tahu hubungan ini salah, tapi tidak bisa menolak perasaan yang tu
jendela, merasakan detak jantungnya yang semakin cepat. Ia tahu perjalanan emosionalnya bersama Henry baru saja dimu
senyuman Henry yang menenangkan, bisik-bisik keluarga yang tersembunyi. Hatinya campu
rtuanya, adalah satu-satunya orang yang membuatnya me
rapuh. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap jendela, dan menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri sebelum menghadapi hari yang p
saudara-saudara Revan menatap Lana dengan pandangan penuh penilaian, sementara beberapa anggota keluarga lain masih be
a meletakkan di depannya, menatap Lana sebentar, lalu duduk di sampingn
an emosionalnya, meski ia tahu perasaan yang tumbuh di antara mereka salah. Ia ha
luar. Lana berusaha tetap tenang, mengatur senyum dan ucapan agar tidak menimbulkan kecurigaan. Tapi setiap kali pandangannya bertemu denga
kan. Angin sepoi-sepoi menyapu wajahnya, dan aroma bunga serta tanah basah setelah hujan semalam memb
sejenak," katanya. "
u... aku hanya ingin melu
alam, meski tahu hubungan ini salah. Setiap senyum, setiap tatapan, setiap percakapan ringan membuat hatinya s
embicaraan. "Takut jika orang lain tahu tenta
tidak bisa menolak perasaan manusiawi. Yang bisa kita la
Henry menenangkan sekaligus menambah kebingungan emosinya. Ia t
menatapnya terlalu lama, menyiratkan bahwa kedekatannya dengan Henry mulai te
n suara jangkrik menambah kesunyian. Pikiran Lana dipenuhi oleh Revan, pengkhianatan yang ia alami, dan rasa sakit yang terus membekas. Na
hangat. Ia menyerahkannya tanpa bic
ya akhirnya. "Minum ini, mun
gan tangan gemetar. "Terima k
takan suasana sepi dan intim. Lana menatap Henry, hatinya bergetar. Ia tahu
sementara beberapa anggota keluarga mulai memperhatikan kedekatan Lana dan Henry. Bisik-bisik di r
t Lana merasa aman. Ia mulai bergantung pada kehadiran Henry, pada ketenanga
janya, menatap dokumen penting. Ia duduk di seberan
bisa menghilangkan perasaan ini, tapi aku tahu ini salah
kita harus berhati-hati. Jangan sampai perasaan ini menghancurkanmu, men
erasaan ini berbahaya, tapi terlalu kuat untuk diabaikan. Ia tidak
sik-bisik yang menyakitkan, dan ketenangan yang hanya datang dari Henry. Lan
sih bergemuruh. Ia tahu perjalanan emosionalnya baru saja dimulai. Perasaan yang salah, ikatan y
rtuanya, adalah satu-satunya orang yang membuatnya me