Dikhianati oleh Orang yang Dicintai
tajam untuk hati yang masih rapuh. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap langit-langit, dan menarik napas panjang. Setiap hari terasa sepe
n apa pun. Ibu dan saudara-saudara Revan menatap Lana dengan rasa ingin tahu, beberapa menyembunyikan bisik-bisi
ya di depannya dengan lembut. "Sarapan dulu, Lana," katanya
tengah kekacauan emosionalnya. Meski perasaan yang tumbuh antara me
dokumen-dokumen dan pertemuan, sementara Lana harus menghadapi tatapan, komentar, dan bisik-bisik dari keluarga dan t
etenangan yang selalu diberikan oleh Henry. Ia duduk di bangku yang
atan dan secangkir teh hangat. Ia duduk di samping Lan
sejenak," katanya. "
a meningkat. "Aku... aku hanya ingin mel
dekatan mereka semakin nyata, meski hubungan itu salah. Setiap senyuman, setiap tatapan, seti
icara, suaranya gemetar. "Takut jika ora
tidak bisa menolak perasaan manusiawi. Yang bisa kita la
emosional. Kata-kata Henry menenangkan, tapi juga memb
n tetap dingin, menghindarinya, sementara beberapa anggota keluarga mulai menaruh perhatian pada
ergoyang menambah ketenangan sejenak. Pikiran Lana dipenuhi oleh Revan, pengkhianatan yang ia alami, dan rasa
bersama, diam menikmati suasana yang hening dan intim. Lana menatap Henry, hatinya berg
ian tersembunyi, sementara Henry menjadi satu-satunya orang yang membuat Lana merasa aman. Ia mulai bergantung
semalam meninggalkan aroma tanah basah, suara jangkrik menambah kesunyian. Lana memikirkan Revan, p
ngat, menyerahkannya kepada Lana tanpa
ya akhirnya. "Minum ini, mun
ngan tangan gemetar. "Terima
mbah kesan sepi dan intim. Lana menatap Henry, hatinya bergetar. Ia tahu h
sik-bisik yang menyakitkan, dan ketenangan yang hanya datang dari Henry. Lan
janya, menatap dokumen penting. Ia duduk di seberan
bisa menghilangkan perasaan ini, tapi aku tahu ini salah
kita harus berhati-hati. Jangan sampai perasaan ini menghancurkanmu, men
erasaan ini berbahaya, tapi terlalu kuat untuk diabaikan. Ia tidak
sih bergemuruh. Ia tahu perjalanan emosionalnya baru saja dimulai. Perasaan yang salah, ikatan y
rtuanya, adalah satu-satunya orang yang membuatnya me
terasa menyakitkan bagi hati yang masih rapuh. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap jendela, men
u dan saudara-saudara Revan menatap Lana dengan tatapan penuh penilaian, beberapa menyembunyikan bisik-bisik, bebe
a di depan Lana, menatap sebentar, lalu duduk di sampingnya. "K
gah kekacauan emosionalnya. Meski perasaan yang tumbuh di antara merek
n dokumen, sementara Lana harus menghadapi tatapan dan komentar tersembunyi dari keluarga dan tamu.
bangku teduh, menarik napas panjang, membiarkan pikirannya tenang sejenak. Henry muncul bebera
" katanya. "Kamu haru
a meningkat. "Aku... aku hanya ingin mel
angin sepoi-sepoi. Kedekatan mereka semakin nyata, meski salah. Setiap senyu
pa anggota keluarga tampak curiga dengan kedekatannya dan Henry. Tatapan menilai, komentar
a sunyi, aroma tanah basah, dan suara jangkrik menambah kesan sepi. Pikiran Lana dipenuhi oleh Revan,
teh hangat, menyerahkannya tanpa
ya akhirnya. "Minum ini, mun
gan tangan gemetar. "Terima k
natap Henry, hatinya bergetar. Ia tahu hubungan ini sala
ian tersembunyi, sementara Henry menjadi satu-satunya orang yang membuat Lana merasa aman. Ia mulai bergantung
janya, menatap dokumen penting. Ia duduk di seberan
bisa menghilangkan perasaan ini, tapi aku tahu ini salah
kita harus berhati-hati. Jangan sampai perasaan ini menghancurkanmu, men
erasaan ini berbahaya, tapi terlalu kuat untuk diabaikan. Ia tidak
a masih bergemuruh. Ia tahu perjalanan emosionalnya baru saja dimulai. Perasaan yang salah,
nnya tajam, penuh kecurigaan. Ia mulai memperhatikan Lana lebih intens, mencoba mencari alasan untuk mengendalik
an interaksi yang sederhana tapi penuh perhatian. Setiap kali ia hadir, Lana merasakan ket
sekaligus godaan, setiap tatapan membuatnya merasa dilematis. Ia tahu hubungan ini
akin curiga, dan perasaan yang salah ini semakin kuat. Namun satu hal jelas di hatinya: Henry, ayah mertuanya, adalah satu-satunya oran