Duda Pilihan Papa
ngantinnya. Dia sedari tadi tersenyum-senyum sendi
ma langsung mengiyakan untuk menerima perjodohannya. Tanpa basa basi dan bermodal keyakinan gadis i
malam pertamanya sebagai suami, malam pertama di mana tanggung jawab dan kewajiba
p bagaimana. Meski usia Rama lewat tiga puluh tahun dan bukan pernikahan pertamanya dia tetap gugup. Dia hanya sibuk dengan ka
tempat tidur dengan senyum malu-malu pula. Bibir Rama masih melengkungkan senyum itu namun berubah seketika
bayangannya. Dia bingung tetapi harus teta
lembut. Bayangan malam pertama semanis madu
r matanya. Rama memandangi istrinya dia tersenyum geli bahkan dengan wajah mere
angis Sayang?" Rama mendekat dan in
muka bumi ini, kamu gak ubahnya Datuk Maringgih yang menawan Siti Nurbaya Karena
gih terdengar sangat lucu di telinganya. Ashiqa menggeram sambil memelototi suaminya, Rama yang merasa tawanya
u 185 centimeter, kulitku tidak putih tapi tidak gelap juga, umurku baru tiga puluh dua tahun, kata orang wajahku tampan menawan bahkan ada yang bilang aku mirip Evan Sanders sama sekali tidak mirip dengan Datuk Maringgih. Kesepakatan bisnis antara aku dan ayahmu itu sam
yang dingin, angkuh dan keras. Bahkan Ashiqa dalam waktu sebulan ini bukan mempersiapkan mentalnya sebagai is
gak suka jika bangun pagi badanku sakit semua. Jadi aku akan tetap tidur bersamamu di tempat tidur tapi jangan khawatir aku tid
ng tengah berbulan madu di sebuah resort mewah pinggir pantai. Belum ba
lkannya kepada kolega bisnisnya yang tak sengaja bertemu di resort itu, Ashiqa mampu membawa dirinya sebagai istri Ramadhan Al Farizi seorang pengusaha muda yang su
aannya. Walau terlihat sibuk sebenarnya mata Rama tak lepas dari istrinya dan mengawasi Ashiqa agar tak jauh-jauh darinya. Ashiqa tersenyum kecil melihat b
entar kecebur lhoo!" seru Ashiqa kepada anak-anak yang berusi
a. Namun malang bagi Ashiqa setelah anak itu aman justru ia tersenggol dengan anak lainnya yang masih berlarian di sekitar kolam, Ashiqa sama sekali tidak tahu bere
tu berdatangan dan meminta maaf kepada Ashiqa. Rama hanya mengangeng ia tidak apa-apa tapi ia masih syok karena sebenarnya ia takut dengan kedalaman air . Rama akhirny
nti berdetak saat aku lihat kamu menggapai-gapai di dalam kolam renang. Aku takut sekali sesuatu terjadi padamu." Bisik Rama sewaktu mereka di dalam lift. Wajah
mbulat dan masih saja protes tapi hal itu
askanmu Ashiqa, aku