Duda Pilihan Papa
melihat kecantikan Ashiqa. Mobil bergerak membelah jalan membawa Ashiqa ke suatu
mereka ada helikopter yang mulai mempercepat putaran baling-balingnya. Sejenak Ashiqa ragu namun Wisn
hari yang dia nikmati dari ketinggian sungguh menakjubkan. Ini merupakan perjalanan makan malam yang tak akan terlupakan
Ashiqa berjalan ke sebuah dermaga di ujung pulau tak jauh dari helikopter itu mendarat. Mata Ashiqa mencoba berkedip beber
hat semakin jelas di ujung dermaga sedang memegang buket mawar yang besar.
kan berjalan-jalan sebentar de
menolaknya?' Ashiqa hanya bergumam dalam
a kesini. Aku akan beri bonus yang besar jika istriku menyukai perj
, dan kalung itu sangat s
mu tidak buruk, ini ... bag
tenang. Ashiqa terpukau melihat kerlip lampu perkotaan dari jauh. Senyum Ashiqa terkemban
Aku berharap suatu saat nanti kau menyerahkan dirimu kepadaku atas dasar cinta, bukan k
rpisah dengan kedua orang tua yang telah membesarkanmu selama ini. Membawamu jauh dari mereka hingga ke
, ada kehangatan yang menjalar di dadanya. Ashiqa pun menun
gi bayangan masa lalu itu tinggal di hatiku.'
harus bersyukur jika suaminya adalah pria yan
rbalik sebentar memunggungi Ashiqa tampak di
an dengan yang ku tanyakan di Google tadi sia
nusnya c
kalau Ash
n yang diartikan bahwa janji Rama itu masih jauh dari harapannya.Jauh di sebuah cafe kecil de
rhembus memainkan anak rambut milik Ashiqa. Rama memandangi istrin
uatu?" tanya Ashiqa yang sudah s
kau tanyakan tanpa perlu sungkan." Jaw
a berakhir?" agak ragu nada suara
letakkan gelasnya di meja lalu memand
yangi Kania dan Fery layaknya saudaraku. Terlebih pada Kania yang tumbuh besar di pan
a malang harus menjadi janda saat dia mengandung putrinya. Fery meninggal karena kecelakaan. Hal itu semakin membuat
entang Kania dan Fery mengingatkannya
kit keras. Kania memohon padaku agar mau menerima putrinya sebagai putri angkatku
ung di wajahnya yang t
ania ke Singapura untuk mendapatkan perawatan kesehatan terbaik di sana tapi takdir mengatakan lain, Kania menyusul Fery hanya berselan
sakan kesedihan Rama. Laki-laki itu menghela na
epenuh hatiku. Statusku dengan Kania hanya di atas kertas saja, kami bersahabat dan saling menyayangi se
sa dipungkiri jika pria di hadapanny
Ashiqa dengan pelan. Kembali Rama terse
dohku. Usia kita memang beda jauh tapi percayalah aku akan berusaha yang terbaik untuk menjadi sua
tusan kembang api yang menyebarkan aneka warna
iqa dengan pandangan yang penuh suka cita. Rama
api ku rasa terlalu ramai dan sesak. Jadi aku mengikuti saran Wisnu unt
geladak kapal sambil menikmati pemanda
r warna-warni sesaat mata Rama tertuju pada langit yang ditunjuk Ashiqa. Meras
a hempasan gelombang, Ashiqa
Rama tidak menahan pinggangnya perempuan
berbisik di telinga Ashiqa dan m
ngat. Ashiqa melingkarkan lengannya di leher Rama sambil berharap degup jantungnya tak terdengar oleh suaminya. Se
iqa yang baru dirasakannya. Dia tak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya bahkan denga