Balas Dendam Seorang Adik yang Tersakiti
a sehari-hari di panggung dangdut atau dress seksi di rumah mewah Baskara. Ia membawa tas punggung kuliahnya, di dal
: ia akan menggunakan satu bulan ini untuk melunasi tunggakan, mencari kos baru yang lebih layak,
ebagai hadiah, anggap ini sebagai biaya ketenangan pikiranku." Kalimat itu menunjukkan betapa Baskara ingin membe
gambil jurusan komunikasi. Kampus adalah tempat perlindungannya, tempa
munikasi Pemasaran. Kelas pagi ini dikenal membosankan, biasanya
uangan sudah ramai, tetapi ada keanehan
an Pak Rudi itu galak banget, gila killer
gas presentasi kelompok yang materi
h menghadapi yang lebih galak dari pemilik
sepatu yang tegas terdengar di am
. Ruangan menja
Jantungnya mulai berdebar kencang, me
kelas, di podiu
sk
ap. Ia tampak luar biasa profesional, tetapi auranya seribu kali lebih mengintimidasi dibanding
as Baskara, suami Kak Maya. Di
a pucat pasi. Bagaimana mungkin? Dari semua kampus di kota ini, kenapa harus
tu tidak menunjukkan sedikitpun emosi, tetapi ketika pandangannya melewati Aura-dan kembali lagi,
ngkung di sudut bibir Baskara. Senyum itu bukan
aku tidak akan bi
abletnya di podium.
otoritas. Suara yang sama yang semalam menuntutnya memakai pakaian. "Mulai hari ini, s
mengenal saya dari dunia bisnis. Tapi lupakan itu. Di ruangan ini,
yapu lagi ruangan. Aura berusaha keras untuk tidak menu
titas. Dan tiga. Keterlambatan, ketidakdisiplinan, atau peril
ng galak. Ia memancarkan aura seorang CEO yang tidak m
di bidang... hiburan malam," kata Baskara, jeda kecil pada kata 'hiburan malam' terasa seperti tombak yang diarahkan langsung
karena nilainya, tetapi karena sesekali ia mengambil cuti mendadak untuk jadw
ang, seolah berkata: 'Aku tahu masa lalumu,
i di Balik
da materi yang disampaikan Baskara-yang ternyata sangat brilian dan mendala
a cium. Dan sekarang, di kampus sebagai dosen galak yang meng
uar. Aura berusaha secepat mungkin meninggalka
" perintah Baskara, menggunakan
dium, melipat tangan di dada. Matanya tidak menunjukkan kehang
an, berhenti beberap
" tanya Aura, nadanya sengaja dib
memanggilku dengan nada itu. Di sini, aku adalah do
k Baskara,"
ira kamu sudah terlalu sibuk mengurus pekerjaanmu yang... bernilai ko
mbali menyerang profesinya
keras. "Saya tidak punya kemewahan seperti kebanyakan mahasiswa lain di sini. Dan tugas yang
alah kasus yang menarik untuk semua orang. Kebetulan saja, kamu punya pengalaman langsung di
. Baskara sedang bermain-main dengannya, men
rutama setelah Anda membayar saya untuk berhenti dari
h keluar dari balik podium, kini ha
. Dan di sini," Baskara menunjuk lantai dengan kakinya, "di kampus ini, kamu adalah mahasiswaku. Aku yang memegang nasib nilaimu.
hanya menjatuhkanmu ke lantai. Aku akan menjatuhkanmu dari mata kuliah ini. Jaga sikap
erpaduan amarah dan keputusasaan. Ancaman itu nyata.
lanya! Anda ingin mengendalikan saya, peke
i, kamu adalah variabel yang sangat tidak stabil di lingkungan yang seharusnya ster
mengambil tasnya
iapkan presentasi terbaikmu. Aku
lasan dan I
percikan gairah yang kembali muncul. Baskara, si pria terkontrol, baru saja mengakui ba
n fisik sebagai senjata utama. Ancaman Baskara
melawan Baskara di medan yang pria itu
meneliti materi untuk tugas kelompoknya. Ia harus membuktikan pada Baskara bahwa ia bukan hanya seorang penari dangdut sexy
beberapa teman kelompoknya. Mereka mem
? Kenapa dia tiba-tiba mau jadi dosen kille
dari semua uangnya. Atau dia bo
s, Baskara adalah objek kekaguman dan ketakutan. P
e yang cemerlang dan mendalam. Ia berbicara tentang dinamika pasar, manajemen ri
tidak menyangka Aura yang sering
emua seluk-beluk ini," kata ke
erja di sana. Aku tidak sekadar menyanyi; aku mengamat
n yang tidak dimiliki oleh anak-anak kaya di kelasnya. Ia memiliki senjat
t yang sama, aku akan buat dia semakin tertarik padaku
dak ingin lagi memiliki kehidupan Maya. Ia ingin menciptakan kehidupan yang setara,
dan Peruba
produktivitasnya. Rumah itu kembali sunyi. Ia tahu Bask
ari-cari Baskara. Ia tidak lagi mencoba provokasi murahan. A
eesokan paginya, ia men
buah paket kecil. Di dalamnya, ada satu set peralatan mandi mewah: sabun, sampo, dan kondisi
an kecil
ri kamar mandi utama. Aku sudah memanggil teknisi
ada sapaan. Hanya peri
ngin dan meremehkan. Pria itu tidak bisa menahan diri unt
dari bahwa ia kotor karena pekerjaannya (atau, seperti yang ia sebut, 'aroma panggung
ipis. Senyum itu
sihkan diriku, dan kemudian aku akan kembali ke kelasmu seb
alah permainan panjang, sebuah tarian rumit antara kekuasaan, hasrat, dan harga diri. Dan kini,