icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Balas Dendam Seorang Adik yang Tersakiti

Bab 2 Rasa sakit di siku

Jumlah Kata:2293    |    Dirilis Pada: 06/10/2025

tu kamar mainan, mematikan. Ia telah dipermalukan dua kali dalam satu hari: pertama oleh pemilik kos yang melem

ng dewasa yang harus bertanggung jawab menjaga keponakannya. Menyimpan dendam dan hasrat aneh

erapikan sedikit lipatan pada dress hitamnya, menarik napas dalam-dalam,

mainanmu!" seru Aura ceria

n sejenak keterlambatan tantenya. "Yess! Te

dengan antusiasme khas anak-anak, berteriak kegirangan saat melihat figur ro

egitu pas di tubuh atletisnya, membuat Aura terpaksa mengakui, meski dalam hati, betapa mempesonanya pria itu. Pria itu sudah berubah dari pekerja s

ih datar, tetapi ada sedikit kelembutan yang mun

nya. Ia membungkuk sedikit, membuat dirinya sejajar dengan Kia

pada robot barunya, mendongak.

nya Kian, nada suaran

but mencium kening Kian. Sentuhan itu sangat kontras de

antor," jawab Baskara sabar. "Tapi nanti malam, Papa usahakan tel

Mama juga sibuk terus. Kian mainnya sama Bi Inah atau Kak Wulan. Sekarang a

tetapi seolah tidak mempan pada Baskar

esar," ujar Baskara, mencoba menjelaskan dengan cara yang rumit bagi anak seusia Kian. Ia melirik sekilas ke

k. Rumah ini besar, tapi Kian sering sendirian," bisi

ertekan. Ia kemudian menoleh ke Aura, tatapa

minta Bi Inah untuk menyiapkan makan siangmu dan Kian. Tugasmu adalah memastikan dia tidak rewe

atas. Aura mengepalkan tangannya di balik punggung. Ia merasa wajahnya memanas ka

sakan dan suara yang begitu sopan hingga terdengar seperti ejekan. "S

k kesantunan semu. Tanpa berkata apa-apa lagi, Baskara berbalik dan melangkah keluar, derap sepatunya di lantai marmer menggem

rima perlakuan seperti itu. Ia benci fakta bahwa suaminya Kakaknya itu sangat tampan dan memiliki uang tak terbatas, s

Kehidupa

saha keras mengalihkan pikirannya dari Baskara dengan bermain bersama Kian. Mere

las kesepian. Ia merindukan orang tuanya. Kehidupan mewah ini, rumah besa

r, tapi Kian se

lah markas kekayaan dan kesuksesan yang diukir oleh Baskara. Di taman belakang terdapat gazebo berg

tanpa perlu melewati jalan berbatu seperti dirinya. Maya tidak perlu menjual penampilannya d

ang sempurna, kaya raya, ber

gah, yang mungkin akan segera disapu bersih begitu Baskara jenuh de

eremehkanku. Aku akan tunjukkan ba

nya yang padat-aset yang selama ini ia gunakan untuk mencari nafkah di dunia malam. Ia memang harus bekerja sebagai penyanyi

Baskara, semua itu

Informasi

biasa-berdesain island mewah dengan peralatan stainless steel terbaru. Di sana, ia bertemu dengan Bi Inah, asisten rumah

apa Aura ramah. "Saya b

ar saya buatkan saja,"

anfaatkan kesempatan itu untu

di sini, ya?" tanya Aura sa

uh tahun. Sejak Den Kian masih bayi,"

lalu sibuk, ya?" pancing A

ibuknya itu sudah level dewa, Non. Perusahaannya banyak sekali, namanya ada di mana-mana. M

negaskan betapa jauhnya jurang pe

selalu baik-baik saja, kan?" tanya

ma-sama sukses. Ibu Maya itu dokter spesialis yang pintar sekali. Cuma ya itu, Non

ersimpati. "Seharusnya dengan kekayaan sebanyak itu, seti

, Non. Uang baginya adalah kekuasaan, dan dia tidak akan membiarkan kekuasaan itu lepas. Bahkan saat

Maya dan Baskara terlihat sempurna dari luar, tetapi di dalamnya, ada kerapuhan emosion

in dan workaholic. Lebih mudah untuk mem

ang tersembunyi di balik ketenangan dingin Baskara-api yang dapat membakar siapa pun yang mend

g dan Tata

ruang makan mewah. Aura duduk di samping Kian. Di tengah kemewahan itu

anan yang disajikan. Aura berusaha menjadi pendengar yang

tu utama terbuka. Aura

Ia melepas jasnya, meninggalkannya di sofa ruang tamu, dan hanya menyisakan kemeja putih yang lenga

tuk mengambil air minum

n, gembira melih

nya Baskara, sedikit m

apa makan

a, lalu ke Kian, dan akhirnya

setelah inside

pas. Ia menantangnya. Ia ingin melihat apakah p

h menembus Aura, seperti kaca yang tidak terpengaruh oleh panas. Tidak a

kan dirinya hanyalah penyanyi dangdut muraha

ambil berkas yang tertinggal," kata Ba

ungnya lurus dan angkuh. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun p

idih. Dia memperlakukanku seperti sam

in," gumam

h. "Tante b

robot Papa itu dingin. Kayak lema

atin dan

bawah. Ia merasa canggung dan terperangkap. Ia tidak bisa per

yang berkilauan. Pikirannya melayang pada pekerjaannya. Malam i

nggung lagi? Di rum

subuh. Itu akan sangat sulit untuk disembunyikan dari Maya, dan apalagi dari Bask

malam, tetapi ia harus membayar kuliahnya d

sedikit, hanya untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia tahu itu mel

lantai bawah. Pintu kayu cokelatnya tertutup rapat. Aura mendeka

gambaran: dokumen-dokumen penting, rahasia bisnis ya

ia menariknya kembali. Ini bukan hany

ati kamar utama Maya dan Baskara yang tertutup. Pintu-pintu lain, kamar

di lantai kayu yang sama, menghela napas. Kenangan itu begitu jelas: sentu

Dia hanya terlalu tak

endiri. Aura yakin, di balik jas dan kekuasaan itu, ada pria yang terperangkap oleh aturan dan

menyentuh bibirnya. Rasa ciuma

psikologis melawan Baskara. Pria itu sudah meremehkannya habis-habisan. Ia harus membuktikan

pagi hari. Pekerjaan yang lebih bermartabat, yang bis

tap ini. Dan selama ia di sini, ia akan mengamati Baskara. Ia

mengambilnya, membawa kembali ke kamar Kian. Ia harus fokus pa

engabaikan suara hatinya yang berbisik. Bisikan itu meny

tnya, kepercayaan dirinya yang tinggi, dan

u bisa mempertahankan sikap data

melainkan janji-janji untuk membuat kehidupan Baskar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka