Balas Dendam Seorang Adik yang Tersakiti
tu kamar mainan, mematikan. Ia telah dipermalukan dua kali dalam satu hari: pertama oleh pemilik kos yang melem
ng dewasa yang harus bertanggung jawab menjaga keponakannya. Menyimpan dendam dan hasrat aneh
erapikan sedikit lipatan pada dress hitamnya, menarik napas dalam-dalam,
mainanmu!" seru Aura ceria
n sejenak keterlambatan tantenya. "Yess! Te
dengan antusiasme khas anak-anak, berteriak kegirangan saat melihat figur ro
egitu pas di tubuh atletisnya, membuat Aura terpaksa mengakui, meski dalam hati, betapa mempesonanya pria itu. Pria itu sudah berubah dari pekerja s
ih datar, tetapi ada sedikit kelembutan yang mun
nya. Ia membungkuk sedikit, membuat dirinya sejajar dengan Kia
pada robot barunya, mendongak.
nya Kian, nada suaran
but mencium kening Kian. Sentuhan itu sangat kontras de
antor," jawab Baskara sabar. "Tapi nanti malam, Papa usahakan tel
Mama juga sibuk terus. Kian mainnya sama Bi Inah atau Kak Wulan. Sekarang a
tetapi seolah tidak mempan pada Baskar
esar," ujar Baskara, mencoba menjelaskan dengan cara yang rumit bagi anak seusia Kian. Ia melirik sekilas ke
k. Rumah ini besar, tapi Kian sering sendirian," bisi
ertekan. Ia kemudian menoleh ke Aura, tatapa
minta Bi Inah untuk menyiapkan makan siangmu dan Kian. Tugasmu adalah memastikan dia tidak rewe
atas. Aura mengepalkan tangannya di balik punggung. Ia merasa wajahnya memanas ka
sakan dan suara yang begitu sopan hingga terdengar seperti ejekan. "S
k kesantunan semu. Tanpa berkata apa-apa lagi, Baskara berbalik dan melangkah keluar, derap sepatunya di lantai marmer menggem
rima perlakuan seperti itu. Ia benci fakta bahwa suaminya Kakaknya itu sangat tampan dan memiliki uang tak terbatas, s
Kehidupa
saha keras mengalihkan pikirannya dari Baskara dengan bermain bersama Kian. Mere
las kesepian. Ia merindukan orang tuanya. Kehidupan mewah ini, rumah besa
r, tapi Kian se
lah markas kekayaan dan kesuksesan yang diukir oleh Baskara. Di taman belakang terdapat gazebo berg
tanpa perlu melewati jalan berbatu seperti dirinya. Maya tidak perlu menjual penampilannya d
ang sempurna, kaya raya, ber
gah, yang mungkin akan segera disapu bersih begitu Baskara jenuh de
eremehkanku. Aku akan tunjukkan ba
nya yang padat-aset yang selama ini ia gunakan untuk mencari nafkah di dunia malam. Ia memang harus bekerja sebagai penyanyi
Baskara, semua itu
Informasi
biasa-berdesain island mewah dengan peralatan stainless steel terbaru. Di sana, ia bertemu dengan Bi Inah, asisten rumah
apa Aura ramah. "Saya b
ar saya buatkan saja,"
anfaatkan kesempatan itu untu
di sini, ya?" tanya Aura sa
uh tahun. Sejak Den Kian masih bayi,"
lalu sibuk, ya?" pancing A
ibuknya itu sudah level dewa, Non. Perusahaannya banyak sekali, namanya ada di mana-mana. M
negaskan betapa jauhnya jurang pe
selalu baik-baik saja, kan?" tanya
ma-sama sukses. Ibu Maya itu dokter spesialis yang pintar sekali. Cuma ya itu, Non
ersimpati. "Seharusnya dengan kekayaan sebanyak itu, seti
, Non. Uang baginya adalah kekuasaan, dan dia tidak akan membiarkan kekuasaan itu lepas. Bahkan saat
Maya dan Baskara terlihat sempurna dari luar, tetapi di dalamnya, ada kerapuhan emosion
in dan workaholic. Lebih mudah untuk mem
ang tersembunyi di balik ketenangan dingin Baskara-api yang dapat membakar siapa pun yang mend
g dan Tata
ruang makan mewah. Aura duduk di samping Kian. Di tengah kemewahan itu
anan yang disajikan. Aura berusaha menjadi pendengar yang
tu utama terbuka. Aura
Ia melepas jasnya, meninggalkannya di sofa ruang tamu, dan hanya menyisakan kemeja putih yang lenga
tuk mengambil air minum
n, gembira melih
nya Baskara, sedikit m
apa makan
a, lalu ke Kian, dan akhirnya
setelah inside
pas. Ia menantangnya. Ia ingin melihat apakah p
h menembus Aura, seperti kaca yang tidak terpengaruh oleh panas. Tidak a
kan dirinya hanyalah penyanyi dangdut muraha
ambil berkas yang tertinggal," kata Ba
ungnya lurus dan angkuh. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun p
idih. Dia memperlakukanku seperti sam
in," gumam
h. "Tante b
robot Papa itu dingin. Kayak lema
atin dan
bawah. Ia merasa canggung dan terperangkap. Ia tidak bisa per
yang berkilauan. Pikirannya melayang pada pekerjaannya. Malam i
nggung lagi? Di rum
subuh. Itu akan sangat sulit untuk disembunyikan dari Maya, dan apalagi dari Bask
malam, tetapi ia harus membayar kuliahnya d
sedikit, hanya untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia tahu itu mel
lantai bawah. Pintu kayu cokelatnya tertutup rapat. Aura mendeka
gambaran: dokumen-dokumen penting, rahasia bisnis ya
ia menariknya kembali. Ini bukan hany
ati kamar utama Maya dan Baskara yang tertutup. Pintu-pintu lain, kamar
di lantai kayu yang sama, menghela napas. Kenangan itu begitu jelas: sentu
Dia hanya terlalu tak
endiri. Aura yakin, di balik jas dan kekuasaan itu, ada pria yang terperangkap oleh aturan dan
menyentuh bibirnya. Rasa ciuma
psikologis melawan Baskara. Pria itu sudah meremehkannya habis-habisan. Ia harus membuktikan
pagi hari. Pekerjaan yang lebih bermartabat, yang bis
tap ini. Dan selama ia di sini, ia akan mengamati Baskara. Ia
mengambilnya, membawa kembali ke kamar Kian. Ia harus fokus pa
engabaikan suara hatinya yang berbisik. Bisikan itu meny
tnya, kepercayaan dirinya yang tinggi, dan
u bisa mempertahankan sikap data
melainkan janji-janji untuk membuat kehidupan Baskar