Syahadat Cinta
eperti kebudayaan yang telah turun-temurun di Pondok Maarif, apabila santri kelas 1-5 imtihan, kelas enamlah yang bertugas piket ma'had , dari piket thoba
taknya di daerah Kediri, Jawa Timur. Penempatan pondok putra dan putri pun tidak satu wilayah, berbeda dengan pondok pesantren kebanyak yang mempunyai santri putra dan putri
bertugas membersihkan sampah yang berada di sekitar gedung Syiriah, tiba-tiba
kamu habis melanggar peratura
h riayah harus selalu berhubungan dengan
Zakia menggaruk kepalanya y
idak merasa punya salah kok. Jadi, kalian tidak perlu khawatir, palingan ju
, cepat ke sa
a pada Aira dan berlari ke hujroh ustazah riayah. Dengan nafas ya
aya," ucap salah satu us
untuk menghukumnya. Namun, dia juga tidak dapat membohongi perasaannya, takut apabila secara tidak sengaja melanggar peraturan, gadis itu tidak ingin mendap
kerudung mencolok itu. Itu merupakan hukuman yang memalukan. Saat semua santi memakai kerudung putih, orang yang melanggar memakai kerudung berwarna oranye, berbeda dari yang lain, selain itu ditambah deng
lihat seorang wanita berumur 23 tahunan berdiri tegap dihadapannya, badannya lebih tinggi beberapa senti dari Rania, tubu
na pukul delapan nanti Ustaz Hanafi dan sekertarisnya ak
tazah," ucap
urfah dari sannah s
usta
jutkan pekerjaan
laikum," Rania berpamitan dan menc
ia, Aira, dan Zakia sedang duduk berselonjor di samping taman depan gedung Syiriah
dak mendapat hukuman ka
enyum dan mengge
gil ke riayah?" Aira kini
h disuruh bersih-bersih guest house," u
, kasihan, hahaha," Zakia melontarkan ledekannya. Suara tawany
Rania, Aulia, d
p kesal pada tiga temannya, kemudian
siapa sih?" Aira meng
fi dan seke
tarisnya? Kamu tidak bohongk
ng? Kamu kenapa sih he
ya Ustaz Hanafi itu kan ganteng banget, banyak santriwat
ucap Zakia, Rania dan Aira hanya
gganti mukenah mereka dengan kerudung dan bergegas ke guest h
makan malam dan meja makannya saja. Tadi Ustazah Alin juga sudah beli nasi dan lauknya, semuanya ada
ap Rania, Fatma, d
a hidangkan di mangkuk dan piring-piring. Saat mereka sedang asyik menata meja makan tiba-tiba terden
tun ," ucap F
ohong deh," Ani
berbohong, aku ke kama
n menahan sesuatu yang akan keluar. Rania hanya tersen
napa tidak percaya pada Fatma? La
ma kan selalu menghidar, dia itu tidak mau bertemu dengan beli
u tahu kamu mau cari perhatian sama sekerta
saku ke Ustaz Hanafi, kan Fatma keponakan ustaznya, andai saja aku yan
rus yang dipikirin, kamu jangan mikir ena
ada sisi negatif menjadi
kemarin, terus tugas akhir papernya dia, kan kamu tahu sendiri dulu saja se
at saat itu Fatma bilang dunia seperti berhenti berputar. Aku tidak
ekspresi wajah Anisa, "Le
tawa terpingkal-pingkal, saat itulah tiba-tiba suar
ng yang tidak pernah didengar Ran
ingkah aneh mereka sebelumnya tidak dipergoki ol
andangan mata Rania tertuju pada kaki pria itu, berusah
ia yang mereka panggil dengan sebutan ustaz itu, setelah menerima ulur
get ustaz itu," bisik Anisa s
akit tahu," ucap Rania kesal sambil
aru saja ada pangeran di hadapan kit
memandang pria yang bukan mahrom kamu deng
kali, kenapa kamu jadi se
ingatkan kamu saja Nis, ing
butin itu lagi, mendingan kita memb
r," Rania tersenyum
lam itu ia memakai baju berwarna biru langit sehingga bercak kuning terlihat jelas di bajunya. Anisa merasa malu apabila harus ikut menghidangkan makanan
ja makan tiba-tiba Ustaz Ahda telah berdiri di s
n kamu," ucap Ustaz A
ucap Rania sambil men
an makan di dalam kamarnya dan baru keliling mahad besok pagi," uca
anya kata-kata itu saja yang
rkan makan malam Ustaz H
i-lagi hanya itu yang
di hadapannya itu, Rania yang merasa diperhatikan merasa semakin salah tingkah. Jantungnya tiba-tiba berde
tadi?" suara lembut Ustaz
mbersihkan dapur," ucap Rania
diri, berharap agar Ustaz Ahda tid
berpamitan untuk kembali ke dapur,
saya mau membuat kopi tapi tidak terbiasa menggunaka
a dengan menyunggingkan senyum manisnya, tanda bahwa
mendidih ya," t
r dan meninggalkan Ustaz Ahda yang sedan
ncang dengan Anisa, pandangan kedua teman Rania itu terasa misterius, tajam dan menak
elihatku seperti itu
pa saja dengan ustaz k
an di ruang makan tadi? H
eman-temannya dengan wajah yang pe
sa sambil menahan tawa, Rania hanya mengerutkan keningn
aku mau masak air panas
yoraki Rania. Rania memilih tidak meladeni me
kan cuma bercanda," ucap Anis
meladeni kalian saja," ucap Rania sam
ya yang serius juga ya," ucap Fatma d
Jangan membuat aku merind
" Ucap Fatma to the point, membuat Rani
aku serius ini,
ahnya sih tinggal jawab
, detik ini dengan ustaznya, kok ya sudah ditanya suka apa tid
at-lihat sepertinya Ustaz Ahda suka
temannya. Ia mematikan kompor LPG dan mengangkat air mendidih
ngintip dari celah pintu, terus aku memperhatikan ekspresi wajah ustaznya waktu ngeli
ih terdapat sisa air panas yang mengepul, "N
kamu tahu aku punya kelebihan membaca ek
nya itu dosa, apa lagi kalau menikmati pemandangan itu jadi zina mata
tikan apa benar gosip yang beredar selama ini kalau sekertaris Ustaz Hanafi itu ca
aku sudah mengingatkan. Jadi, ka
a tidak dengan Ustaz Ahda?" Anisa masi
aku tidak tahu, lagian rasa suka itukan tidak bisa be
a pandangan pertama,"
adi aku tidak mungkin merasakan cinta pad
bisa pegang omongan aku kok, kalau ustaz kece itu ada
as yang diminta Ustaz Ahda, namun di dalam hatinya mulai timbul pertanyaan. Pertanyaan akan kebenaran dari pernya
ndiri tidak mengerti apa penyebabnya, hanya saja ia merasa tidak nyaman berada di satu tempat dengan pria yang bukan mahromnya tanpa ada
ania sambil menyodorkan air
lesung pipinya terlihat, namun Rania hanya melihat senyum itu dengan samar karen
ja termos itu jatuh ke lantai, untungnya Rania secara sigap menangkap termos itu, tanpa sadar Ustaz Ahda juga melakukan hal yang s
ia dan Usta Ahda
aja saling bersentuhan Rania untuk pertama kalinya dapat memandang dengan intens wajah pria yang telah berhasil membuat hatinya berkecamuk tak menentu, tentu saja tatapan mata me
pencipta alam ku
uhan pem
ya masi
ri tak dapa
t tak sel
h tak se
kdir yang
aktu yang
segalanya pa
a k
akhir tahun d
ad:
enjaga maka
t gedung dan lingkunga
l: jaga pondok
: berjaga di temp
berjaga di tempat
am: bagia
ah santri, berhubungan dengan wali santri, keamanan pondok, penanggung jawab penuh santri-santri yang ada d
oh:
aya: iya,
dhuyuf:
am:
h: bagian pe
disa: ke
: Terim
: saki
un?: Maaf, saudara
udah
-ma': in