Jebakan Cinta Sang Miliarder (Amata: Beloved).
buah rasa baru, berbeda, mendebarkan, sekaligus menegang
an, Evano Hardinata Cok
ingetmu banjir gini? Apa yang kamu rasain? Ada yang gak nyaman? Mana yang sakit?" cecar Bella panik. Sejak kejadian terakhir, Bella memang lebih mudah terserannya membuat napasnya yang tadi sempat memburu berangsur-angsur normal tanpa ia sadari. Dia tidak mau membuat istr
atinya menghangat merasakan reaksi istrinya. Bella menangkup rahang tegas suaminya, "Jangan bikin aku takut gini dong, Mm-mas.
asanya. Tadi istrinya sudah mulai berani memanggilnya Mas, 'kan? Dia jadi bertanya-tanya apa istrinya ini bisa membaca pikiran? Memang sih, dari tadi Hardin ingin mengusulkan panggilan lain setelah mereka sah menjadi pa
ragu, tak berani m
mengulum senyum melihat i
t pelan dinding mulut
dengan nada gemas, dia sud
Bella sampai terpejam geregetan. Sudah
, "Apa, Sayang? Iya,
kata. Hardin bakalan punya hobi baru seperti para pria di se
karena mau bilang sesuatu atau mau min
i bikin kese
ah lancar banget
Bella, membuat tubuh bagian depan mereka menempel sempurna, "Iya, aku gak akan godain lagi sekarang ..., entah kalau sebentar lagi, Sayang."
dang Hardin, "Boleh, Mas." Bella mendongak, "Kalau panggilan buatku se
sedikit mengulur waktu. Buatnya, mengungkapkan hal besar yang berhubungan dengan kondisinya selalu saja membutuhkan keberanian dan energi ekstra. Dia pun bingung dengan keputusannya saat ini, t
panggilan untuk suami, sama sulitnya dengan belajar membuat cake untuk pertama kali. Ya, ini sih hanya berlaku bagi
mbuat Hardin merasa tenang, dia nyaman setiap kali berada di dekat Bella, tapi ada satu aroma lagi yang membuat Hardin selalu betah memeluk tubuh hangat istrinya. Aroma
kapan coba mengalihkan
din tak berkutik. Istrinya ini sela
s lagi mengalihkan topik, Sayang. Ya, udah. Mas cerita sekarang.
n duduknya dengan kedua tangan
Ada beberapa keadaan yang membuat Mas kehilangan kontrol kalau udah kena pemicunya. Sebenernya Ayah udah nagih calon menantunya dari lama, tapi Mas selalu ngehindar karena Mas gak be
ga bukan dengan kalimat yang menjatuhkan mental, "Kayak si profesor budak cinta buta itu contohnya. Emang kadang dia ngeledekin Mas haus belaian wanita, tapi dia bi
mengarah ke phobia, "Sebenernya kami termasuk spesies yang susah jatuh cinta, tapi sekalinya udah ketemu sama pawangnya pasti kami gak akan rela jauh-jauh dan jadi bucin akut, Sayang. Mas akhirnya sepakat sama perkataannya Alister. Logika dan ketakutan kami bisa menguap kalau kena wanita penakluk macam istri kami. Sepertinya Mas kualat, Sayang. Dulu Mas gak yakin ada wanita yang bisa bikin trauma Mas buat berse
ninggalkan aku bahkan kalau sampai meregang nyawa di depanku. Makanya pas aku nolongin Mas kemarin, aku sempat pingsan, 'kan? Lagian sebenernya gak tahu sejak kapan aku juga ngerasa takut banget sama yang namanya hubungan serius. Mungkin aku
para pria dan dunia soal tanggung jawab dan kepercayaan tanpa melupakan tugas utama kalian sebagai istri. Satu hal lagi, Adek tenang aja, Sayang. Insyaallah Mas gak akan menyerah buat mempertahankan pernikahan kita, jalan buat kita ketemu aja udah segini menegangkannya. Mas juga udah m
ah percaya sama Adek, Suamiku." Ketakutan terbesar Bella menyublim, dia memberanikan diri untuk mengecup lembut bibir suaminya. Hardin terperanjat setelah mendapat satu serangan tak terduga dari istri polosnya. Dia bergeming, tubuhnya mendadak
sudah membuat kesalahan? "M-mas? Kok diem aja? Adek bikin ka
g memuaskan dahaganya. Kedua tangan Bella meremas kemeja bagian depan suaminya. Ia berusaha mengimbangi lumatan suaminya yang sekarang mulai mengajaknya berperang lidah. Adu bibir dan silat lidah dalam arti yang sebenarnya ini mulai membuat jiwa keduanya dijalari rasa panas y
ibat ulah jari panjang Hardin, puncak si membal sudah mulai mengeras, seolah bangun dan bangkit karena sebuah ge
ini sudah blong. Saat tangan kanannya ditahan sang istri, kini giliran tangan kirinya p
, sangat nakal nan menggoda. Dengan susah payah akhirnya dia bisa menyampaikan maksudnya di sela desahan bercampur erangan kenikmatan yang terus lolos dari celah
sepasang pengantin baru ini tersengal hebat karena kekurangan pasokan oksigen akibat dikuasai hasrat, "Maaf, Dek. Mas kebablasan," ucap Hardin me
yata langsung jadi dalam sekali uji, hayoo?" celetuk Bella asal. Sebenarnya, mana dia tahu bisa s
i mulai sekarang tiap Mas masuk ke kamar kita, Mas bakalan nutup pintu sambil l
am. Dia bahkan kesusahan bicara dan hanya bisa mengucapka
enangis, semoga itu adalah tangisan bahagia atau haru. Bukan tangis kesedihan, putus asa atau ratapan seperti yang seringkali Bunda coba sembunyikan dari kami,
ia mengecup kening Bella sambil melafalkan doa agar di antara mereka berdua dan rezeki yang sed
rcahayanya saat merasakan bibir suaminya berjarak dengan da
ng," goda Hardin sambil mengecup
la tak sanggup berhenti menyentuh rahang tegas suaminya semenjak pria tampan blasteran surga ini resmi menjadi miliknya seorang, "Mas, ini jangan dicuku
a. Hardin ingin mengetahui semua yang disukai dan tak disukai Bella. Sepertinya dia
jelitanya. Menghirup dalam-dalam aroma manis istrinya, serupa candu yang harus dia reguk kala waktu tertentu. Membuat Bell